Penyakit pernapasan tidak hanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus saja, tetapi juga dapat disebabkan oleh kualitas udara yang memburuk .
Di Indonesia, terutama pada Kota Jakarta dikategorikan di nomor urut 3 sebagai kota yang berpolusi.
Kualitas udara yang memburuk mengandung zat berbahaya, seperti nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan zat lainnya.
Kualitas udara yang memburuk banyak terdapat gas beracun yang dapat mempengaruhi dan merusak kesehatan kita, mulai dari kesehatan paru , jantung dan juga otak.
Beberapa orang lebih berisiko dan rentan terhadap perubahan kualitas udara ini, meliputi :
- Anak-anak lebih berisiko mengalami penyakit pernapasan daripada orang dewasa karena paru-paru mereka masih dalam tahap perkembangan. Anak-anak juga bernapas lebih cepat, yang berarti mereka menghirup lebih banyak udara yang tercemar. Terpapar polusi sedari dini dapat meningkatkan risiko terkena asma dan PPOK saat dewasa.
- Orang dengan usia lanjut lebih berisiko terkena penyakit pernapasan, terutama jika mereka memiliki riwayat terkait penyakit paru dan juga penyakit jantung.
- Wanita yang sedang hamil, kualitas udara yang buruk dapat memengaruhi kesehatan janin yang berada didalam kandungan.
Maka dari itu , bacalah artikel berikut ini lebih lanjut untuk mengetahui Penyakit pernapasan apa saja yangh dapat terjadi akibat kualitas udara yang memburuk .
Waspada Penyakit Pernapasan Akibat Kualitas Udara Yang Memburuk
Berikut penyakit pernapasan yang terjadi akibat kualitas udara yang memburuk , meliputi :
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Kualitas udara yang memburuk tentunya membuat kita lebih banyak menghirup udara yang mengandung racun.
Adanya racun yang masuk kedalam tubuh memicu respon pertahanan tubuh kita terhadap zat asing yang masuk kedalam tubuh, dengan cara menimbulkan gejala batuk, hidung berair, dan bersin yang tak kunjung sembuh.
Keluhan tersebut merupakan tanda tersering akibat ISPA.
2. Asma
Banyak zat yang berbahaya yang terkandung, dapat memicu terjadinya asma terutama pada orang yang memiliki riwayat penyakit asma sebelumnya.
Asma merupakan penyakit pernapasan yang menimbulkan keluhan sesak yang tiba-tiba dan kadang disertai batuk.
Penanganan pada asma dapat dikendalikan dengan pengobatan serta mengurangi paparan alergen penyebab asma.
3. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
PPOK merupakan penyakit sumbatan saluran napas yang terjadi akibat proses peradangan yang terjadi cukup lama. Proses peradangan ini dapat diakibatkan oleh paparan polusi yang berbahaya sehingga merusak saluran pernapasan dan juga menimbulkan respon peradangan.
Penyakit biasanya sering muncul jika telah berusia lanjut, yang disertai dengan keluhan sesak nafas.
Penanganan pada PPOK bersifat jangka panjang dan harus dikontrol secara teratur.
4. Bronkitis
Brokitis merupakan iritasi atau peradangan pada saluran pernapasan bronkus.
Selain disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun virus, paparan kualitas yang memburuk dapat memivu terjadinya bronchitis.
Gejela yang ditimbulkan akibat bronkitis adalah meliputi batuk dapat berlangsung lama, batuk berdahak, serta dapat disertai dengan sakit tenggorokkan.
Polusi udara dapat berasal oleh berbagai sumber meliputi, pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam, mobil, pertanian, kebakaran hutan, masak dengan menggunakan kayu, jalan yang tidak beraspal, atau berasal dari lokasi konstruksi.
Adanya paparan kualitas udara yang memburuk ini tentunya dapat menyebabkan perubahan pada sel-sal saluran napas dan memicu terjadinya kanker paru.
Walaupun disebabkan paparan kualitas udara yang memburuk , terjadinya kanker paru masih jarang terjadi.
Tanda dan gejala yang awalnya muncul pada kanker paru mungkin tidak terlalu spesifik, seperti batuk. Tetapi biasanya batuk yang dialami tidak kunjung sembuh dan disertai adanya keluhan penurunan berat badan tanpa sebab.
6. Penyakit lainnya
Selain mengakibatkan penyakit pernapasan, kualitas yang memburuk dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya meliputi penyakit yang mengenai jantung ataupun otak.
Adanya paparan kualitas udara udara yang memburuk tiap harinya dapat mempengaruhi kualitas pembuluh darah menjadi kaku dan menyempit. Adanya kualitas pembuluh darah yang memburuk tentunya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung ataupun otak.
Bagaimana Kualitas Udara yang Memburuk Mempengaruhi Kesehatan Paru ?
Menghirup kualitas udara yang memburuk hampir tiap harinya dapat mengiritasi saluran pernapasan anda dan dapat menyebabkan sesak napas, batuk, mengi, asma berulang, dan nyeri dada.
Paparan kualitas udara yang memburuk dapat meningkatkan risiko anda mengalami kanker paru-paru, serangan jantung, stroke, dan pada kasus yang ekstrim dapat mengancam jiwa.
Kualitas udara yang memburuk dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru, terutama bagi:
- Bayi dan anak-anak, yang pernapasan normalnya lebih cepat daripada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa
- Lanjut usia, yang mungkin memiliki tingkat pernapasan yang lebih tinggi
- Orang yang bekerja atau banyak menghabiskan waktu di luar ruangan
- Orang dengan riwayat penyakit jantung atau paru-paru.
Cara Mencegah Penyakit Pernapasan Akibat Kualitas Udara Yang Memburuk
Terjadinya penyakit pernapasan akibat kualitas udara yang memburuk tentunya dapat dicegah dengan cara melakukan hal-hal sederhana untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh , dimana hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit yang dialami.
Meningkatkan daya tahan tubuh, dapat menurunkan risiko kita terpaparnya penyakit paru akibat kualitas udara yang memburuk .
Mulailah lakukan hal-hal sederhana berikut :
- Selalu gunakan masker terutama pada tempat yang ramai dan padat, seperti jalan raya, saat berkendara, saat di fasilitas kesehatan, atau tempat ramai lainnya
- Pada pekerja yang mempunyai tingkat risiko paparan polutan yang tinggi, sebaiknya gunakan masker khusus saat bekerja
- Mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi
- Hindari konsumsi makanan atau minuman cepat saji dan banyak mengandung bahan pengawet
- Konsumsi vitamin tambahan seperti Vitamin B, Vitamin C, Vitamin D, ataupun antioksidan juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh
- Melakukan olahraga secara rutin minimal 2-3 kali seminggu selama 30 menit
- Pastikan ventilasi atau sirkulasi udara anda di rumah terjaga baik
- Lakukan cek kesehatan berkala secara rutin, terutama pada orang yang memiliki risiko tinggi terkena polutan
- Melakukan kontrol rutin dan mengonsumsi obat rutin (jika diperlukan) jika anda mempunyai penyakit komorbid seperti asma, ppok, penyakit jantung, ataupun penyakit lainnya.
- Pastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi atau imunisasi dasar yang lengkap.
Kapan harus ke dokter ?
Segeralah konsultasikan ke dokter, jika anda mempunyai keluhan terkait saluran pernapasan, seperti batuk, hidung berair, sulit bernafas, sesak, nyeri dada yang tak kunjung membaik.
Beberapa keluhan yang tak kunjung membaik ini, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui pasti penyebabnya, jika penyebab yang mendasari telah diketahui maka anda akan juga mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi :
- https://www.news-medical.net/health/Air-Pollution-and-Lung-Health.aspx
- https://www.iqair.com/id/indonesia/jakarta
- https://www.epa.gov/pmcourse/particle-pollution-and-respiratory-effects
- https://www.asthmaandlung.org.uk/living-with/air-pollution/your-lungs
- https://resphealth.org/clean-air/understanding-air-pollution/
- https://www.uicc.org/what-we-do/thematic-areas/cancer-and-air-pollution