Bekti-medicastore.com
19-04-2010

Program Bayi Tabung di Indonesia

Anak merupakan dambaan setiap pasangan suami istri, karena anak dapat menjadi tumpuan kasih sayang serta harapan orang tua. Tetapi terkadang dapat terjadi setelah bertahun-tahun menjalani pernikahan, kehadiran seorang anak belum juga ada, baik karena adanya suatu penyakit ataupun sebab lain yang tidak diketahui. Kabar baiknya adalah dengan perkembangan teknologi kedokteran saat ini maka hal tersebut dapat diatasi, yaitu melalui teknologi inseminasi buatan ataupun program bayi tabung.

Program bayi tabung sendiri di Indonesia sebenarnya telah ada sejak tahun 1988, tetapi karena kurangnya informasi terhadap masyarakat, berakibat timbulnya anggapan bahwa di Indonesia belum mampu untuk menjalani program bayi tabung tersebut. Demikian dijelaskan oleh dr. Budi Wiweko, SpOG (K) saat berlangsung acara Peluncuran Klinik Yasmin Kencana di Wings International RSCM, Jakarta, pada hari Selasa, 13 April 2010.



Ki-ka : dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K); dr. Budi Wiweko, SpOG (K); dr. Nadya; dr. Imam; dr. Kanadi Sumapraja SpOG, MSc; Moderator.

Di Indonesia saat ini diperkirakan terdapat 15 juta pasangan usia subur, dimana 12-15 % nya tidak dapat memperoleh keturunan atau dari 10 pasangan suami istri usia subur terdapat 1 pasangan yang tidak bisa memperoleh keturunan. Maka dari jumlah diatas kurang lebih saat ini terdapat sekitar 1,5-2 juta pasangan yang mengalami masalah kesuburan di Indonesia, meskipun tidak semua solusi bagi pasangan tersebut adalah dengan program bayi tabung.

Akan tetapi ternyata jumlah pasien program bayi tabung di Indonesia hanya sekitar 1500 orang saja, ini berarti apabila diambil kira-kira 10 % saja dari pasangan yang mengalami gangguan kesuburan yang melakukan program bayi tabung (150-200 ribu pasangan), maka sisanya ternyata lebih memilih untuk menjalani program bayi tabung tersebut di negara tetangga, baik ke Singapura, Malaysia, Australia, Thailand atau bahkan Vietnam.

Untuk membidik hal tersebut maka RSCM selaku RS pusat rujukan nasional berinisiatif untuk membangun klinik khusus sebagai pusat layanan terpadu gangguan haid dan kesuburan yang diberi nama klinik Yasmin Kencana. Area pelayanan di klinik Yasmin Kencana ini meliputi klinik endometriosis, klinik sindrom ovarium polikistik, klinik gangguan kesuburan & bayi tabung, klinik gangguan haid & menopause, klinik keguguran berulang serta klinik ginekologi remaja. Klinik Yasmin Kencana ini juga didukung oleh penelitian canggih dari Laboratorium Makmal Terpadu Imunoendokrinologi Reproduksi dan Genetika FKUI yang telah terdaftar di WHO (World Health Organization).

Menurut dr. Budi, penyebab kenapa pasangan suami istri tidak dapat memiliki keturunan ada beberapa factor gangguan kesuburan, antara lain : adanya masalah pada sperma (baik berupa bentuk ataupun jumlahnya), adanya sumbatan pada saluran telur, adanya endometriosis derajat sedang & berat, adanya gangguan pada proses pematangan sel telur ataupun faktor lain yang tidak diketahui.

Untuk mengatasinya dapat dilakukan proses inseminasi buatan ataupun program bayi tabung. Program inseminasi buatan adalah proses memasukkan sperma ke dalam rahim melalui alat sehingga pembuahan dapat terjadi. Sedangkan pada program bayi tabung, sperma & sel telur dipertemukan di luar tubuh manusia, kemudian setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 embrio akan ditanam kembali ke dalam rahim si calon ibu. Waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti program bayi tabung adalah antara 4-6 minggu dengan tingkat keberhasilan 40-50 %.

Untuk informasi lebih jelas mengenai program bayi tabung ini dapat dilihat pada situs resmi Klinik Yasmin Kencana di : www.klinikyasmin.co.id