Cara Penggunaan Bromhexine HCl dan Efek Sampingnya
Medicastore
30-12-2022

Cara Penggunaan Bromhexine HCl dan Efek Sampingnya

Bromhexine HCl merupakan jenis obat yang digunakan untuk meredakan batuk berdahak. Obat yang tergolong obat resep ini bisa dibeli di apotek hanya dengan resep dokter.

Sebagai obat batuk berdahak, obat ini bisa membantu mengencerkan dahak pada saluran pernapasan. Bentuk sediaannya sendiri ada beberapa jenis, yaitu tablet, sirup dan suntik.

Bromhexine HCl

Obat batuk berdahak, Bromhexine HCl

Bromhexine HCl adalah obat pengencer dahak yang bisa digunakan sendirian maupun bersama dengan bahan aktif lainnya, seperti dextromethorphan, difenhidramin, dan guaifenesin untuk mengurangi kekentalan dahak.

Obat ini biasa dipakai oleh orang dengan produksi dahak berlebih, yaitu pada flu, selesma, infeksi saluran pernapasan dan kondisi lainnya. Obat batuk berdahak ini tergolong ke dalam jenis ekspektoran atau mukolitik dengan kandungan kimia yang rendah.

Adapun cara kerja Bromhexine HCl yaitu meredakan batuk berdahak dengan mengencerkan dahak di saluran pernapasan. Berikut ini ulasan lengkap mengenai dosis, efek samping, cara penggunaan obat dan lainnya:

  1. Dosis Obat

Dosis Bromhexine HCl bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung kondisi dan usia yang dialami. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa ini merupakan obat resep, jadi dosisnya harus ditentukan oleh dokter yang menangani.

Namun, secara umum dosis obat ini berdasarkan bentuk sediaannya adalah sebagai berikut:

Jenis Tablet:

  • Dewasa, 8-16 mg= 3 kali sehari.
  • Anak-anak: dosis awal 0,3 mg/kg BB per hari 8 jam, selanjutnya 0,15 mg/kg BB per hari 8 jam.

Jenis Sirup:

  • Dewasa, 2 x 5 ml= 3 kali sehari.
  • Anak-anak <12 tahun, 1 x 5 ml= 4 kali sehari.
  • Anak-anak 2-5 tahun, 1 x 5 ml= 2 kali sehari.

Selain jenis tablet dan sirup, obat ini juga tersedia dalam bentuk sediaan suntik. Bentuk ini hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas media di bawah pengawasan dokter.

  1. Cara Penggunaan Obat

Bromhexine HCl bisa diminum sebelum atau sesudah makan, baik yang tablet maupun sirup.

Untuk obat dalam bentuk tablet, kaplet, pil atau kapsul tidak boleh dihancurkan atau digerus. Karena menghancurkan obat tanpa instruksi dari dokter bisa memengaruhi kinerja obat.

Apabila Anda mengalami kesulitan untuk menelan obat tanpa dihancurkan terlebih dahulu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda. Mungkin dokter dapat meresepkan pilihan obat lain, seperti obat cair atau tablet bisa dilarutkan di dalam air.

Untuk obat bentuk sediaan sirup, pastikan mengocok botol terlebih dahulu sebelum meminum obat. Gunakan sendok takar yang sudah disediakan di dalam kemasan dan jangan menggunakan sendok makan biasa.

Dalam mengonsumsi obat ini, pastikan ada jarak waktu yang cukup antara 1 dosis dengan dosis selanjutnya. Supaya efektivitas obat optimal, usahakan mengonsumsi obat pada jam yang sama setiap harinya.

Sebaiknya Anda tidak menggunakan obat ini melebihi dosis yang sudah dianjurkan, lebih sedikit atau lebih lama dari yang disarankan. Apabila Anda merasa kurang yakin dengan informasi yang tercantum, hubungi dokter atau apoteker Anda.

Beritahukan dokter apabila kondisi Anda tetap atau memburuk, atau bahkan jika muncul gejala baru. Bila Anda merasa mempunyai masalah medis yang serius, segera mencari bantuan medis.

  1. Efek Samping Obat Bromhexine HCl

Pada dasarnya, setiap obat mempunyai risiko efek samping, begitu pun dengan Bromhexine. Meski mungkin tidak semua orang yang mengalaminya. Berikut beberapa risiko efek samping umum dari obat ini:

  • Masalah pencernaan, seperti mual, muntah, perut kembung dan diare.
  • Sakit kepala dan pusing.
  • Berkeringat.
  • Ruam kulit.
  • Urtikaria.
  • Kenaikan sementara pada level serum aminotransferase.
  • Kesulitan mengatur buang air kecil pada malam hari.

Selain risiko efek samping di atas, beberapa orang juga bisa mengalami reaksi alergi parah (anafilaktik) setelah mengonsumsi obat ini. Adapun gejalanya dapat berupa:

  • Gatal-gatal.
  • Kesulitan bernapas.
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, bibir atau lidah.
  • Reaksi alergi parah akibat obat ini terbilang jarang terjadi, namun tetap penting untuk selalu waspada.

Mungkin juga ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan tadi. Apabila Anda memiliki kekhawatiran akan efek samping tertentu, segera konsultasikan kepada dokter yang menangani

Jika Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter yang menangani.

  1. Interaksi Obat

Sama halnya dengan obat-obat pada umumnya, obat ini juga dapat berinteraksi dengan obat yang sedang Anda konsumsi. Berikut beberapa bentuk interaksi yang bisa terjadi:

  • Mengubah kinerja dan efektivitas obat.
  • Meningkatkan risiko efek samping yang serius.
  • Salah satu obat yang bisa berinteraksi dengan obat ini yaitu obat-obatan antibiotik.

Agar dapat mencegah terjadinya interaksi obat, simpan daftar semua produk obat yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, non resep, suplemen dan produk herbal.

Beritahukan daftar obat-obatan tersebut pada dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat pengencer dahak ini. Sebaiknya hindari memulai, menghentikan atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dari dokter.

Selain dengan obat, interaksi juga dapat terjadi dengan makanan atau minuman tertentu. Merokok tembakau atau mengonsumsi alkohol bersamaan dengan penggunaan obat ini juga bisa menyebabkan terjadinya interaksi.

Oleh sebab itu, konsultasikan penggunaan obat Bromhexine HCl dengan makanan, alkohol atau tembakau pada dokter atau apoteker yang menangani.

  1. Cara Penyimpanan Obat

Untuk penyimpanan obat, Anda tidak boleh sembarangan melakukannya. Sebaiknya obat disimpan di tempat dengan suhu ruangan dan jauhkan dari terkena cahaya matahari langsung serta tempat yang lembap.

Jangan menyimpan obat di kamar mandi dan jangan dibekukan. Setiap merek lain dari jenis obat ini mungkin mempunyai aturan penyimpanan yang berbeda.

Anda harus memerhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada dokter atau apoteker Anda.

Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali jika diinstruksikan.

Buang produk obat ini apabila masa berlakunya sudah habis atau jika sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan pada dokter, apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk obat ini.

Perhatian dalam Penggunaan Bromhexine HCl

Perlu Anda ketahui sebelum mengonsumsi obat ini bahwa Bromhexine HCl tidak boleh digunakan apabila Anda mempunyai riwayat alergi pada jenis obat tersebut.

Obat ini tergolong sebagai obat yang cukup aman untuk semua kalangan individu. Namun disarankan untuk berkonsultasi pada terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya jika Anda memiliki penyakit pernapasan kronis, gangguan pencernaan berat, sedang hamil dan menyusui.

Itulah informasi mengenai penggunaan obat pengencer dahak Bromhexine HCl. Anda bisa mendapatkan obat ini di toko obat terdekat. Untuk bisa lebih memudahkan sekaligus berkonsultasi, Anda bisa mengunjungi Apotek online, seperti misalnya Apotek Medicastore.

Medicastore merupakan apotek online terpercaya  yang  menyediakan obat resep maupun non resep. Disana selain bisa melakukan konsultasi, anda juga dapat mencari mengenai beragam informasi kesehatan, baik obat atau penyakit.

Demikianlah ulasan mengenai obat pengencer dahak Bromhexine HCl. Pastikan Anda melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini. Jadi, untuk kebutuhan obat terlengkap dan berkualitas, percayakan pada Apotek Medicastore.