Bekti-medicastore.com
16-12-2010

Gizi Cukup saat Hamil agar Bayi Tumbuh, Sehat & Cerdas

Pada hari Sabtu, 11 Desember 2010 bertempat di Balai Sudirman Jakarta, berlangsung acara talkshow dengan tema "Peluang Ibu Hamil Untuk Mendapatkan Bayi Tumbuh, Sehat & Cerdas" dan acara senam bersama untuk ibu hamil.

” Ibu hamil membutuhkan lebih banyak energi, protein, vitamin A, C, D dan kelompok vitamin B seperti B1, B2, B6 & B12. Selain itu juga untuk ibu hamil dibutuhkan asupan yang lebih banyak dari zat besi, kalsium, kalsium & serat makanan serta nutrisi seperti omega 3, omega 6, DHA, asam folat dan kolin untuk menjaga kesehatan ibu serta sebagai zat gizi untuk perkembangan otak janin dalam kandungan “ , demikian menurut Dr. Prima Progestian, SpOG, dalam acara talkshow tersebut .

Beliau juga mengatakan, “ kecukupan folat secara umum berperan dalam mengurangi resiko terjadinya NTD (Neural Tube Defects) dan cacat lahir lainnya pada janin, serta resiko terjadinya anemia megaloblastik dan menurunkan kadar homosistein dalam darah pada ibu hamil. Dimana nilai homosistein yang tinggi dalam darah diasosiasikan dengan meningkatnya risiko terjadi preeklamsia pada ibu hamil ”, tambahnya.


Narasumber & moderator pada acara talkshow "Peluang Ibu Hamil Untuk Mendapatkan Bayi Tumbuh, Sehat & Cerdas"di Balai Sudirman Jakarta, 11 Desember 2010

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition edisi 2007, menguji kadar folat sel darah merah pada lebih dari 700 wanita Asia usia 18-40 tahun di Jakarta, Beijing dan Kuala Lumpur. Kadar folat tersebut kemudian dianalisa untuk memperoleh prediksi tingkat NTD di kota-kota tersebut.

Studi ini menunjukkan bahwa di Jakarta, 3 dari 5, atau 60% wanita usia subur dalam penelitian tersebut memiliki kadar folat sel darah merah yang kurang dari ideal (nilai level folat yang dapat mencegah risiko NTD secara optimal : 905 nmol/L). Berdasarkan nilai rata-rata folat tersebut, maka berakibat pada prediksi tingkat NTD sebesar 15 dari 10.000 kelahiran. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka di negara-negara maju seperti Amerika Utara yang memiliki tingkat NTD hanya sebesar 5 dari 10.000 kelahiran.

Risiko terjadinya NTD dapat dikurangi hingga 80% dengan mengkonsumsi folat yang cukup sebelum dan selama kehamilan, terutama pada trimester pertama. Selain itu, folat diketahui dapat menurunkan kadar homosistein dalam darah. Kadar homosistein yang tinggi dikaitkan dengan komplikasi selama kehamilan seperti preeklamsia, kelahiran prematur dan bayi lahir lahir mati.

Preeklamsia ditandai dengan tekanan darah yang tinggi, proteinuria (adanya protein dalam urine), serta edema (pembengkakan) setelah kehamilan berusia 20 minggu. Ibu hamil perlu mengkonsumsi gizi yang baik, tepat dan seimbang, salah satunya adalah folat, guna mengoptimalkan perkembangan janin sekaligus mendukung kesehatannya sendiri.

Di dalam kandungan ketika janin memulai awal kehidupannya, hanya pada usia 17 hari kehamilan sel-sel otak sudah mulai terbentuk dan berkembang. Selain folat, ada banyak kandungan nutrisi yang diperlukan saat perkembangan otak janin diantaranya yaitu DHA, Zat besi, Omega 3 dan 6, Kolin serta Gangliosida. Nutrisi untuk perkembangan otak janin penting di saat kehamilan, karena perkembangan otak bayi mengalami percepatan saat trimester ke 3 hingga usia 30 bulan.