Detail Fasilitas Kesehatan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG
Profil Fasilitas
RSUD Cengkareng merupakan Rumah Sakit Umum Daerah pertama yang berada di wilayah Jakarta Barat. Rumah sakit ini dibangun di atas lahan 26.000 m2 dengan luas bangunan 31.600 M2. Berawal pada tahun 1999, Walikota Jakarta Barat mengusulkan pembangunan RSUD untuk wilayah Jakarta Barat, dengan cara menyediakan tanah fasilitas sosial/ fasilitas umum yang diberikan Perumnas untuk dijadikan sebuah rumah sakit. Pada saat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengusulkan pembangunan RSUD tersebut kepada Gubernur, melalui Sekertaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, dan akhirnya Gubernur DKI Jakarta menyetujui pembangunan RSUD Cengkareng.
Pada tahun 2000, pembangunan diawali dengan Studi Kelayakan dan Studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, sementara dalam hal perencanaan dan Sistem operasionalnya dilakukan oleh Tim dari Fakultas Tehnik Universitas Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 2001 mulai dilakukannya pembangunan. Adapun pada saat pelaksanaaanya dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu Tahap I selama 187 hari dan dilanjutkan pada tahap II / tahun 2002 selama 243 hari. Konsep utama bentuk bangunannya yang terdiri dari 2 sayap, merupakan metamorfosis dari gubahan pesawat terbang. Hal ini karena letaknya dekat dengan Bandara Soekarno Hatta. Sebagian besar interior, misalnya pada raling tangga dan counter/ruangan-ruangan, didesain dengan ornamen-ornamen khas Betawi, mengingat RSUD Cengkareng merupakan salah satu RSUD di Provinsi DKI Jakarta.
Pada tanggal 20 Mei 2003, secara resmi Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng (Grand Opening). Diiringi dengan pembukaan pelayanan penunjang medis lainnya, seperti: Laboratorium, Radiologi, Apotik/Farmasi, CSSD, Ambulance, dll. Dan sebagai usaha untuk dapat memberikan pelayanan optimal, maka sampai dengan saat ini RSUD Cengkareng masih terus melengkapi fasilitas pelayanannya. Pada tahun 2019 mengalami penambahan luas bangunan menjadi 56.192,59 m2, dengan penambahan bangunan perawatan 8 lantai dan bangunan parkir motor 6 lantai.
Pada tahun 2000, pembangunan diawali dengan Studi Kelayakan dan Studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, sementara dalam hal perencanaan dan Sistem operasionalnya dilakukan oleh Tim dari Fakultas Tehnik Universitas Indonesia.
Selanjutnya pada tahun 2001 mulai dilakukannya pembangunan. Adapun pada saat pelaksanaaanya dibedakan menjadi 2 tahap, yaitu Tahap I selama 187 hari dan dilanjutkan pada tahap II / tahun 2002 selama 243 hari. Konsep utama bentuk bangunannya yang terdiri dari 2 sayap, merupakan metamorfosis dari gubahan pesawat terbang. Hal ini karena letaknya dekat dengan Bandara Soekarno Hatta. Sebagian besar interior, misalnya pada raling tangga dan counter/ruangan-ruangan, didesain dengan ornamen-ornamen khas Betawi, mengingat RSUD Cengkareng merupakan salah satu RSUD di Provinsi DKI Jakarta.
Pada tanggal 20 Mei 2003, secara resmi Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta meresmikan Rumah Sakit Umum Daerah Cengkareng (Grand Opening). Diiringi dengan pembukaan pelayanan penunjang medis lainnya, seperti: Laboratorium, Radiologi, Apotik/Farmasi, CSSD, Ambulance, dll. Dan sebagai usaha untuk dapat memberikan pelayanan optimal, maka sampai dengan saat ini RSUD Cengkareng masih terus melengkapi fasilitas pelayanannya. Pada tahun 2019 mengalami penambahan luas bangunan menjadi 56.192,59 m2, dengan penambahan bangunan perawatan 8 lantai dan bangunan parkir motor 6 lantai.
Kami tidak menemukan data layanan yang disediakan fasilitas RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG.
Spesialisasi Dokter-Dokter yang Tersedia