Informasi Penyakit

Perawatan Pasca Persalinan

VIDYA HARTIANSYAH
13 November 2023
Perawatan Pasca Persalinan

Perawatan Pasca Persalinan

VIDYA HARTIANSYAH
13 November 2023

Segera setelah melahirkan, seorang ibu harus dipantau minimal selama 1 jam, biasanya di ruang pemulihan yang memiliki alat-alat yang lengkap, dengan akses oksigen, cairan infus, dan alat resusitasi. Perawatan pasca melahirkan dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan risiko perdarahan serta infeksi.

  • Perdarahan 

Prioritas pertama perawatan pasca persalinan adalah untuk meminimalkan perdarahan. Setelah plasenta dilahirkan, perut ibu dapat dipijat secara berkala untuk membantu rahim berkontrasi dan tetap berkontraksi, sehingga mencegah terjadinya perdarahan yang berlebihan. Jika perlu, dapat diberikan suntikan hormon yang berguna untuk menstimulasi kontraksi rahim. 

  • Buang air kecil dan Buang air besar

Produksi air kencing biasanya sangat meningkat setelah melahirkan, tetapi hanya sementara. Hal ini terjadi karena sensasi kandung kemih dapat menurun setelah melahirkan.

Untuk itu, ibu perlu mencoba untuk berkemih secara teratur, setidaknya setiap 4 jam, sehingga mencegah kandung kemih menjadi terlalu penuh dan membantu mencegah terjadinya infeksi kandung kemih.

Perut ibu dapat diperiksa apakah kandung kemih penuh atau tidak. Adakalanya, ibu tidak dapat berkemih dengan sendirinya. Untuk itu, perlu dilakukan pemasangan selang untuk mengosongkan kandung kemih.

Ibu juga didorong untuk bisa buang air besar terlebih dahulu sebelum meninggalkan rumah sakit. Tetapi karena perawatan di rumah sakit yang singkat, maka ibu belum tentu dapat melakukannya.

Untuk itu, jika ibu belum juga buang air besar selama 3 hari, maka disarankan untuk menggunakan obat laksatif. Jika rektum atau otot-otot di sekitar anus mengalami cedera saat persalinan, maka bisa juga diberikan pelunak tinja.

  • Makanan dan Latihan

Setelah persalinan, ibu dapat makan seperti biasa. Ia bisa bangun dan berjalan secepat mungkin yang ia bisa.

Ibu dapat mulai latihan untuk memperkuat otot-otot perut, biasanya setelah 1 hari pasca persalinan per vagina atau nanti jika persalinan dilakukan melalui operasi caesar. Ibu dapat melakukan latihan sit-up dengan menekuk lutut di tempat tidur. Namun, sebagian besar wanita terlalu lelah untuk mulai berlatih segera setelah melahirkan.

Operasi caesar adalah operasi yang besar. Untuk itu, wanita pasca operasi caesar jangan mulai untuk melakukan latihan sampai ia pulih sepenuhnya dan mengalami penyembuhan, biasanya memakan waktu sekitar 6 minggu.

  • Vaksin dan Imunoglobulin

Sebelum ibu meninggalkan rumah sakit, ia dapat diberikan vaksin rubella (campak Jerman) jika ia belum pernah terkena rubella atau belum pernah mendapatkan vaksin ini. Vaksin Tdap juga perlu diberikan, jika ibu belum pernah mendapat vaksin tetanus, difteri, dan pertusis.

Jika ibu memiliki darah Rh-negatif dan bayinya memiliki darah Rh-positif, maka ibu biasanya diberikan imunoglobulin Rh0(D) dalam waktu 3 hari setelah melahirkan. Obat ini menyamarkan sel-sel darah merah bayi yang masuk ke dalam tubuh ibu, sehingga tidak memicu terbentuknya antibodi pada ibu. Adanya antibodi terhadap sel-sel darah bayi ini dapat membahayakan kehamilan berikutnya.

  • Sebelum Meninggalkan Rumah Sakit

Sebelum meninggalkan rumah sakit, ibu dan bayinya akan diperiksa. Jika sehat, mereka umumnya dapat meninggalkan rumah sakit dalam waktu 24-48 jam setelah persalinan per vagina dan dalam waktu 96 jam setelah operasi caesar.

Terkadang ibu dan bayinya dapat meninggalkan rumah sakit lebih cepat, kurang dari 24 jam setelah persalinan, jika tidak menggunakan obat bius total dan tidak ada masalah yang terjadi. Setelah pulang, ibu dan bayinya tetap perlu melakukan kunjungan ke dokter secara rutin sesudahnya.

Beberapa perubahan yang terjadi saat di rumah sakit dapat berlanjut sampai di rumah, tergantung dari berapa cepat ibu meninggalkan rumah sakit.

  • Keluarnya Cairan dari Vagina

Wanita pasca melahirkan akan mengeluarkan cairan dari vagina. Jumlah dan warna cairan yang keluar perlu diperiksa. Biasanya, untuk 3-4 hari pertama cairan akan tampak berdarah, kemudian cairan menjadi berwarna kecoklatan selama 10-12 hari, dan selanjutnya berwarna putih kekuningan.

Sekitar satu atau dua minggu setelah melahirkan, bagian plasenta yang tersisa dapat terlepas dan menyebabkan perdarahan per vagina. Gunakan pembalut yang nyaman dan gantilah secara rutin, kecuali pembalut mengganggu penyembuhan luka episiotomi atau robekan pada daerah di sekitar vagina.

  • Area Genitalia

Daerah disekitar vagina biasanya nyeri, dan dapat terasa perih saat berkemih. Luka jahitan bekas episiotomi atau robekan perineum juga dapat berkontribusi untuk timbulnya rasa nyeri dan adapat menyebabkan pembengkakan.

Segera setelah persalinan dan untuk 24 jam pertama, rasa nyeri dan pembengkakan bisa diatasi dengan menggunakan kompres dingin. Krim atau spray anti-nyeri juga dapat diberikan di kulit.

Daerah di sekitar vagina dapat dibersihkan dengan air hangat, 2-3 kali sehari, untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Ibu juga dapat duduk dengan merendam daerah bokong dan genital pada air hangat untuk mengurangi rasa nyeri.

  • Wasir 

Wasir dapat timbul atau bertambah parah akibat mengejan yang dilakukan saat proses persalinan per vagina. Untuk mengatasi rasa nyeri yang timbul akibat wasir, ibu dapat duduk berendam air hangat dan mengoleskan gel yang mengandung obat anti-nyeri.

  • Membesarnya Payudara

Pasca melahirkan, payudara dapat membesar, kencang, dan terasa nyeri karena penuh dengan air susu. Membesarnya payudara terjadi pada tahap awal produksi ASI.

Ibu menyusui dapat melakukan beberapa hal berikut untuk membantu menjaga produksi ASI sehingga sesuai dengan kebutuhan bayi:

  • Menyusui bayi secara teratur
  • Menggunakan bra menyusui yang nyaman sepanjang hari
  • Jika payudara membengkak dan terasa sangat tidak nyaman, maka ASI dapat dipompa dengan alat pompa ASI antara waktu menyusui. Namun, tindakan ini cenderung menstimulasi produksi ASI dan memperpanjang terjadinya pembengkakan payudara.

Penanganan Perawatan pasca persalinan

Penanganan Pasca Persalinan

Ibu yang tidak menyusui dapat menggunakan obat-obat dengan lebih aman untuk membantu mengatasi nyeri.

Untuk ibu menyusui, obat-obat tertentu, seperti acetaminophen dan ibuprofen, cukup aman untuk mengatasi rasa nyeri sesudah melahirkan.


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi :

  • M, Julie S. Overview of The Postpartum Period. Merck Manual Handbook. 2013.

Diperbarui 11 September 2023

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa