Kifosis (Penyakit Scheuermann)
Kifosis (kyphosis) atau penyakit Scheuermann adalah kelainan kelengkungan tulang belakang yang menyebabkan punggung menjadi bungkuk. Kifosis dapat terjadi pada semua usia, namun sering terjadi pada masa remaja.
Pada sebagian besar kasus, kifosis hanya menimbulkan sedikit masalah dan tidak memerlukan pengobatan. Kadang-kadang, pasien mungkin perlu memakai penyangga punggung atau melakukan latihan fisik untuk memperbaiki postur tubuh dan memperkuat tulang belakang.
Namun, pada kasus yang berat , kifosis bisa terasa nyeri, menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang yang signifikan dan menyebabkan gangguan pernapasan. Pasien dengan kifosis yang berat mungkin memerlukan pembedahan untuk membantu mengurangi lengkungan tulang belakang yang berlebihan dan memperbaiki gejalanya.
Penyebab Kifosis
Penyebab Kifosis
Kifosis sering terjadi saat masa remaja , terutama sering pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Penyebab kifosis saat ini masih belum diketahui, tetapi kifosis terkadang bersifat genetik atau diturunkan dari keluarga.
Tulang belakang melengkung ke depan satu sama lain , biasanya terjadi pada punggung bagian atas. Akibatnya, punggung menjadi bungkuk. Skoliosis juga seringkali terjadi pada anak-anak dengan skoliosis (disebut kifoskoliosis).
Gejala Kifosis
Gejala Kifosis
Kifosis biasanya tidak menimbulkan gejala. Terjadinya kifosis dapat disadari karena mengganggu penampilan diri. Bahu bisa terlihat membulat. Tulang belakang bagian atas tampak lebih melengkung dibandingkan normal atau penderita jelas terlihat bungkuk. Pada beberapa kasus, penampilan mirip dengan sindroma Marfan, dimana anggota gerak lebih panjang daripada tubuh. Keluhan lainnya , terkadang merasakan nyeri punggung ringan yang persisten.
Tiga jenis kifosis yang paling sering menyerang anak-anak dan remaja adalah:
- Kifosis postural
Kifosis postura jenis kifosis yang paling umum, biasanya terlihat pada masa remaja. Secara klinis hal ini terlihat sebagai postur tubuh yang buruk atau membungkuk , tetapi tidak berhubungan dengan kelainan struktural tulang belakang yang parah. Lekukan yang disebabkan oleh kifosis postural biasanya berbentuk bulat dan halus dan sering kali dapat dikoreksi oleh pasien ketika diminta untuk berdiri tegak. Kifosis postural lebih sering terjadi pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Hal ini jarang menimbulkan rasa sakit , dan biasanya tidak menimbulkan masalah saat dewasa.
- Kifosis Scheuermann
Seperti kifosis postural , kifosis Scheuermann sering terlihat pada masa remaja. Namun, kifosis Scheuermann dapat menyebabkan kelainan bentuk yang lebih parah dibandingkan kifosis postural. Kifosis Scheuermann disebabkan oleh kelainan struktural pada tulang belakang. Pada pasien dengan kifosis Scheuermann, Gambaran lateral sinar-X menunjukkan, tiga atau lebih tulang belakang yang berdekatan memiliki bentuk seperti segitiga. Bentuk tidak beraturan ini menyebabkan ruas-ruas tulang belakang menyatu ke arah depan tulang belakang, sehingga mengurangi ruang cakram normal dan menciptakan lengkungan ke depan yang berlebihan pada punggung atas.
Sumber : https://orthoinfo.aaos.org
- Kifosis Kongenital
Kifosis kongenital muncul saat lahir. Hal ini terjadi ketika tulang belakang gagal berkembang secara normal saat bayi berada di dalam rahim. Tulang mungkin tidak terbentuk sebagaimana mestinya, atau beberapa tulang belakang mungkin menyatu. Kifosis kongenital biasanya memburuk seiring bertambahnya usia anak. Pasien dengan kifosis kongenital seringkali memerlukan perawatan bedah pada usia yang sangat muda untuk menghentikan perkembangan kurva tersebut. Seringkali, pasien-pasien ini mengalami cacat lahir tambahan yang berdampak pada bagian tubuh lain, seperti jantung dan ginjal.
Diagnosis Kifosis
Diagnosis Kifosis
- Pemeriksaan fisik
Dilakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh . Pemeriksaan fisik terutama dilakukan yaitu memeriksa bagian punggung , dan menekan bagian tulang belakang untuk menentukan apakah ada area yang nyeri. Selama pemeriksaan, akan diminta untuk membungkuk ke depan dengan kedua kaki rapat, lutut lurus, dan lengan digantung bebas , tes ini disebut Tes Adam's Forward Bending , bertujuan untuk melihat kemiringan tulang belakang dengan lebih baik dan mengamati adanya kelainan bentuk tulang belakang.
-
Pemeriksaan Penunjang
Penanganan Kifosis
Pengobatan Kifosis
Perawatan Non-Bedah
Perawatan non-bedah dianjurkan untuk pasien dengan kifosis postural dan kifosis Scheuermann yang memiliki sudut kurang dari 70 hingga 75 derajat. Perawatan non-bedah , termasuk:
- Evaluasi
Akan disarankan untuk memantau sudut kurva dan follow up secara berkala untuk memastikan keluhan tidak bertambah buruk.
- Terapi fisik
Latihan khusus dapat membantu meredakan nyeri punggung dan memperbaiki postur tubuh dengan memperkuat otot-otot di perut dan punggung. Latihan tertentu juga dapat membantu meregangkan paha belakang yang tegang dan memperkuat area tubuh yang mungkin terkena dampak ketidaksejajaran dari tulang belakang.
- Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid
NSAID termasuk aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat membantu meredakan sakit punggung.
- Brace
Bracing direkomendasikan pada pasien dengan kifosis Scheuermann yang masih dalam masa pertumbuhan. Jenis penyangga tertentu dan jumlah jam per hari yang harus dipakai tergantung pada tingkat keparahan . Biasanya, anak memakai penyangga sampai mereka mencapai kematangan tulang dan masa pertumbuhan .
Perawatan Bedah
Pembedahan direkomendasikan pada pasien dengan kifosis kongenital. Pembedahan juga direkomendasikan pada pasien dengan kifosis Scheuermann yang memiliki sudut lebih dari 70 hingga 75 derajat atau mereka yang menderita nyeri punggung yang parah. Pasien dengan kifosis di punggung bawah (kurva torakolumbalis) mungkin memerlukan pembedahan untuk kurva yang lebih kecil yaitu lebih dari 25 hingga 30 derajat. Spinal fusion belakang adalah prosedur pembedahan yang paling umum digunakan untuk mengobati kifosis.
Informasi Produk Terkait Kifosis (Penyakit Scheuermann)
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Referensi
Referensi :
- P, Frank; S, David D. Kyphosis. Merck Manual Home Health Handbook. 2008
- https://orthoinfo.aaos.org
Diperbarui 7 September 2023