Monkeypox (Mpox)
Monkeypox (Mpox) atau dalam isitilah awam lebih dikenal dengan Cacar Monyet, adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus. Infeksi virus monkeypox berasal dari spesies genus Orthopoxvirus dan penyakit yang bersifat zoonosis (dapat ditularkan oleh hewan ke manusia). Jenis virus monkeypox ini masih satu keluarga dengan penyebab virus Cacar (Variola).
Virus monkeypox terdapat 2 jenis clade, yaitu : Clade I (dengan subclade Ia dan Ib) dan Clade II (dengan subclade IIa dan IIb).
- Clade I. Jenis virus ini umumnya menimbulkan gejala yang berat dan dapat mengancam jiwa. Telah dilaporkan bahwa jenis virus monkey pox clade dapat mengancam jiwa hingga 10% penderitanya. Clade 1 merupakan jenis virus endemik yang mewabah di Afrika Tengah.
- Clade II. Jenis virus Mpox yang menyebabkan endemik global mulai tahun 2022. Infeksi Mpox jenis ini menimbulkan gejala cacar monyet yang lebih ringan. Clade II merupakan jenis viru syang endemik di Afrika Barat.
Penyebab Monkeypox
Penyebab Monkeypox (Mpox)
Penyebab Monkeypox ini disebabkan oleh infeksi Virus, yang dapat ditularkan dengan berbagai cara.
Beikut cara transmisi (penyebaran Virus Monkeypox)
Mpox dapat menyebar dan berpindah dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak yang sangat dekat ataupun intim dari seseorang yang terinfeksi Mpox.
Dikategorikan kontak dekat, contohny adalah seperti :
- Kontak kulit (melalui sentuhan kulit), terutama mengenai ruam kulit atau cairan ruam dari Mpox
- Melalui kontak seksual dari orang terinfeksi Mpox
- Mengonta-ganti pasangan seksual
- Melalui mulut ke mulut ataupun melalui mulut ke kulit
- Melalui kontak wajah ke wajah dengan sesorang yang terinfeksi Mpox, seperti berbicara ataupun jarak antara wajah terlalu dekat
- Melalui kontak dengan objek yang terinfeksi Mpox, seperti baju, jarum tato, terkena jarum saat di fasilitas kesehatan, ataupun saat menyentuh benda pada tempat keramaian.
Selama kehamilan atau proses persalinan, virus dapat tertular ke bayi. Kontak infeksi virus Mpox saat hamil dapat berbahaya bagi janin ataupun bayi yang baru lahir. Terinfeksi virus pada saat kehamilan berisiko untuk mengalami keguguran, kehilangan janin, hingga kematian bayi pada saat persalinan, selain itu juga dapat menimbulkan komplikasi pada ibu yang mengandung.
Virus Mpox tentunya dapat menyebarkan virus ke manusia melalui hewan yang terinfeksi Mpox, biasanya melalui gigitan, cakaran, memakan hewan tersebut, bermain bersama, atau aktivitas kontak dekat lainnya.
Gejala Monkeypox
Gejala Monkeypox (Mpox)
Gejala mpox yang timbul dapat bervariasi . Tetapi, umumnya pada beberapa orang hanya menimbulkan gejala mpox yang ringan. Pada orang yang berisiko tinggi seperti wanita hamil, anak-anak, atau orang yang mempunyai penyakit penurunan sistem kekebalan tubuh biasa mereka dapat menimbulkan keluhan yang lebih berat daripada penderita umumnya.
Gejala bisanya mulai muncul sekitar 1-21 setelah kontak dengan virus mpox. Gejal mpox biasanya dirasakan sekitar 2-4 minggu atau bahkan dapat lebih tergantung dari keadaan individu penderita.
sumber: www.std.uw.edu
Tanda dan Gejala yang dapat dirasakan, seperti :
- Timbul ruam pada kulit dapat berupa seperti bintil, berisi cairan, atau bahkan berkembang menjadi keropeng (mengering)
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Demam
- Sakit tenggorokkan
- Sakit kepala
- nyeri otot
- letih, lemah, dan lesu
Ruam dapat timbul pada area berikut :
- Wajah
- Telapak Tangan
- Telapak kaki
- Mata
- Mulut
- Tenggorokan
- Pangkal paha, dan area genital dan/atau dubur
Jumlah ruam yang timbul dapat bervariasi. Ruam awalnya timbul dengan permukaan yang datar, kemudian berisi cairan, sebelum akhirnya mengeras, mengering, dan rontok, dengan lapisan kulit baru yang terbentuk di bawahnya.
Penderita Mpox dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain hingga semua ruam kulit sembuh dan lapisan kulit baru terbentuk.
Kapan harus ke dokter ?
Konsultasikan segera keluhan anda ke pelayanan kesehatan terdekat, jika anda mempunyai keluhan dan tanda yang mirip dengan Monkeypox ini. Mendapatkan penanganan segera dapat membantu mencegah terjadi penularan virus lebih lanjut serta dapat membantu meringankan keluhan yang timbul akibat monkeypox ini.
Diagnosis Monkeypox
Diagnosis Monkeypox (Mpox)
Diagnosis monkeypox cukup sulit, karena ruam kulit yang timbul awanya mirip dengan keluhan penyebab cacar dan diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti.
Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis adalah Polymerase Chain Reaction (PCR). Pemeriksaan ini dilakukan dengan Swab pada ruam kulit, cairan atau keropeng yang timbul.
Sensivitas PCR dan Pemeriksaan Lainnya
1. Lesi Kulit
- Merupakan gold standar dengan sensivitas 91-100%
- Sampel yang diambil : ruam pada kulit
2. Swab Tenggorokkan
- Sensivitas 26-83%
- Pemeriksaan yang disarankan
3. Pemeriksaan lainnya
- Darah: 67-80 %
- Air liur: 88-100%
Dipertimbangkan juga terutama pada orang dewasa untuk melakukan pemeriksaan infeksi menular seksual lainnya, jika diperlukan, seperti pemeriksaan HIV, sifilis, herpes, atau lainnya.
Penanganan Monkeypox
Pengobatan Monkeypox (Mpox)
Tujuan pengobatan pada monkeypox adalah merawat ruam yang timbul, mengatasi keluhan yang timbul, serta mencegah terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.
Mendapatkan pengobatan segera dapat membantu anda mengatasi keluhan dengan baik serta mencegah terjadinya penyebaran virus monkeypox lebih lanjut.
Pengobatan secara dini dan suportif sangat penting dalam kondisi ini. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah seperti :
- Pemberian terapi suportif sesuai keluhan , seperti obat penurun panas (demam).
- Tergantung tingkat keparahan keluhan yang dialami, jika masih ringan dapat dilakukan isolasi mandiri dirumah, tetapi jika berat isolasi akan dilakukan pada fasilitas kesehatan yang tersedia.
- Pemberian anti virus
- Pada penderita mpox yang disertai dengan HIV terapi antiretroviral (ART) tetap harus dilanjutkan.Terapi ART harus dimulai dalam waktu 7 hari setelah terdiagnosis HIV.
Mendapatkan vaksin mpox dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan terutama pada mereka yang berisiko tinngi, terutama jika wabah sedang terjadi.
Vaksin ini juga dapat diberikan pada seseorang yang telah melakukan kontak dengan penderita mpox. Dalam kasus ini, vaksin harus diberikan kurang dari 4 hari setelah kontak dengan seseorang yang menderita mpox. Vaksin dapat diberikan hingga 14 hari jika orang tersebut belum menunjukkan gejala.
Komplikasi Monkeypox (Mpox)
Monkeypox dapat menyebabkan komplikasi, seperti
- Infeksi kulit sekunder
- Infeksi paru (pneumonia)
- Kebingungan
- Gangguan pada mata
Prognosis Monkeypox (Mpox)
Wabah yang terjadi pada akhir-akhir ini telah menunjukkan bahwa angka kematian yang terjadi jauh lebih rendah, yaitu sekitar 1-3,3%. Clade II adalah jenis infeksi mpox yang menyebabkan wabah global dimulai pada tahun 2022. Infeksi mpox tipe II umumnya tidak terlalu berat. Lebih dari sekitar 99,9% penderita dapat bertahan hidup.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Monkeypox (Mpox)
Terjadinya penyebaran virus Monkeypox tentunya dapat dicegah dengan cara melakukan hal-hal berikut ini :
- Menjaga kebersihan diri, terutama rutin mencuci tangan saat sebelum atau sesudah makan, setelah menggunakan toilet, atau saat menggunakan fasilitas umum.
- Memakai masker terutama di tempat keramaian atau saat berada di fasilitas kesehatan.
- Menghindari kontak dengan orang yang dicurigai atau dikonfirmasi mengalami Monkeypox.
- Melakukan aktivitas seksual yang aman dengan cara menggunakan kondom.
- Menghindari aktivitas seksual dengan sesama jenis dan juga bergonta-ganti.
- Menghindari keramain dan sebaiknya mengisolasi diri dirumah selama periode infeksius.
Jika telah mengalami monkeypox dan telah menimbulkan ruam pada kulit sebaiknya ruam pada kulit ditutup dan selalu menggunakan masker terutama saat berada diluar untuk mencegah terjadinya penyebaran virus.
Referensi
- CDC. About Mpox. 2024
- Cleveland Clinix. Mpox. 2023
- WHO. Mpox. 2024