Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Kebotakan atau Alopecia

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024
Kebotakan atau Alopecia

Kebotakan atau Alopecia

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Kebotakan (alopecia) adalah hilangnya sebagian atau seluruh rambut.

Sejalan dengan pertambahan usia, pada pria dan wanita akan terjadi penurunan kepadatan rambut. Pria memiliki pola kebotakan khusus yang berhubungan dengan hormon testosteron. Jika seorang pria tidak menghasilkan testosteron (akibat kelainan genetik atau dikebiri), maka dia tidak akan memiliki pola kebotakan tersebut. Wanita juga memiliki pola kebotakan yang khusus.

Alopecia biasanya terjadi secara bertahap dan bisa seluruh kulit kepala kehilangan rambutnya (alopesia totalis) atau hanya berupa bercak-bercak di kulit kepala. Sekitar 25% pria mulai mengalami kebotakan pada usia 30 tahun dan sekitar dua pertiga pria menjadi botak pada usia 60 tahun.

Rata-rata kulit kepala mengandung 100.000 helai rambut dan setiap harinya, rata-rata sebanyak 100 helai rambut hilang dari kepala. Setiap helai rambut berumur 4,5 tahun, dengan pertumbuhan sekitar 1 cm/bulan. Biasanya pada tahun ke 5 rambut akan rontok dan dalam waktu 6 bulan akan diganti oleh rambut yang baru. Kebotakan yang diturunkan terjadi akibat kegagalan tubuh untuk membentuk rambut yang baru, bukan karena kehilangan rambut yang berlebihan.

 


Penyebab Kebotakan atau alopecia

Penyebab Kebotakan atau Alopecia

Alopecia bisa terjadi karena berbagai penyebab, seperti kondisi kesehatan tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu, perubahan hormon, faktor keturunan, perawatan rambut tertentu dan tentu saja proses penuaan.

Kondisi medis yang dapat menyebabkan alopecia

Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan alopecia, antara lain:

  • Anemia (jumlah sel darah merah rendah)
  • Anoreksia
  • Gangguan autoimun, seperti lupus sistemik dan lupus diskoid
  • Defisiensi zat besi kronis
  • Penyakit atau infeksi seperti Tinea capitis/jamur dikepala
  • Kurap
  • Penyakit tiroid
  • Trikotilomania (perilaku kompulsif, dimana orang mencabuti rambut mereka sendiri)
  • Beberapa kelainan struktural rambut bawaan, seperti monilethrix (rambut pendek, rapuh, dan rusak yang muncul manik-manik) dan trichothiodystrophy (rambut pendek, kering dan jarang).

Obat-obatan yang dapat menyebabkan alopecia

Menggunakan satu atau beberapa jenis obat di bawah ini dapat menyebabkan alopesia:

  • Steroid anabolik (efeknya mirip dengan hormon testosteron pada tubuh)
  • Obat kemoterapi (anti kanker)
  • Antidepresan
  • Anti hipertensi (obat tekanan darah tinggi)
  • Pil KB
  • Pengencer darah
  • Obat penyakit jantung
  • Vitamin A dosis tinggi.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan alopesia

Terjadinya perubahan hormon, seperti pada saat kehamilan, pasca melahirkan, dan selama menopause dapat menyebabkan alopecia. Gangguan nutrisi dan stres emosional juga dapat mempengaruhi kerontokan rambut. Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan alopesia antara lain:

  • Kehamilan
  • Melahirkan
  • Berat badan turun drastis
  • Menopause
  • Kurang gizi (asupan berlebih vitamin A, kurang diet protein dan zat besi)
  • Stres akibat peristiwa traumatik, seperti kematian, perceraian atau karena penyakit tertentu.

Perawatan rambut yang dapat menyebabkan alopecia

Kebiasaan merawat dan menata gaya rambut yang salah atau berlebihan dapat menyebabkan alopesia. Beberapa kebiasaan merawat rambut yang berkontribusi untuk terjadinya alopecia meliputi:

  • Menyikat, menyisir atau menarik rambut saat basah
  • Perawatan rambut yang menggunakan bahan kimia, seperti relaxer, straightener, atau permanent.
  • Keramas berlebihan, yang menyebabkan folikel kulit kepala dan rambut menjadi kering
  • Aksesoris rambut, seperti klip, jepit rambut dan karet gelang
  • Suhu tinggi dari blow-dryer atau heating iron
  • Peroksida dan pewarna rambut lainnya.

Faktor risiko alopecia

Ada sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena alopecia, namun tidak semua orang dengan faktor risiko tersebut akan mengalami alopecia. Faktor risiko untuk alopecia adalah:
  • Usia
  • Keturunan
  • Penyakit
  • Perawatan dan penataan rambut yang salah atau berlebihan
  • Menopause
  • Gizi buruk
  • Kehamilan
  • Stres.

Gejala Kebotakan atau alopecia

Gejala Kebotakan atau Alopecia

Kebotakan pola pria

Kebotakan pola pria adalah suatu pola khusus dari kebotakan pada pria, yang disebabkan oleh perubahan hormon dan faktor keturunan.

Kebotakan terjadi karena adanya penciutan akar rambut yang menghasilkan rambut yang lebih pendek dan lebih halus. Hasil akhir dari keadaan ini adalah akar rambut yang sangat kecil, yang tidak memiliki rambut.

Androgenetic alopecia merupakan penyebab yang paling umum dan menjadi gejala alami rambut rontok akibat proses penuaan. Penyebab gagalnya pertumbuhan rambut baru belum sepenuhnya dimengerti, tetapi hal ini berhubungan dengan faktor keturunan dan hormon androgen, terutama dihidrotestosteron yang berasal dari testosteron.

Kebotakan pola pria dimulai pada garis rambut; secara bertahap, garis rambut mundur membentuk huruf M. Rambut menjadi lebih halus dan tidak tumbuh sepanjang sebelumnya. Rambut di ubun-ubun juga mulai menipis dan pada akhirnya ujung atas dari garis rambut yang berbentuk M bertemu dengan ubun-ubun yang menipis, membentuk kebotakan yang menyerupai tapal kuda.

kebotakan pada pria

Pola Kebotakan Pada Pria

Sumber gambar: elithairtransplant.com

Kebotakan pola wanita

Kebotakan pola wanita adalah kehilangan rambut pada wanita akibat perubahan hormon, penuaan dan faktor keturunan.

Kebotakan terjadi karena adanya kegagalan pertumbuhan rambut yang baru. Penyebab dari kegagalan tersebut belum sepenuhnya dimengerti, tetapi diduga berhubungan dengan faktor keturunan, penuaan dan kadar hormon androgen.
Perubahan kadar hormon androgen bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut. Setelah menopause, banyak wanita yang merasakan rambutnya menipis, sedangkan rambut wajahnya menjadi lebih kasar.

Pola kebotakan pada wanita berbeda dengan kebotakan pada pria. Rambut di garis rambut (dahi) tetap, sedangkan rambut di bagian kepala lainnya menipis.
Mungkin terdapat kehilangan rambut yang lebih di ubun-ubun, tetapi jarang berkembang menjadi kebotakan total seperti yang terjadi pada pria.

Kebotakan pada wanita juga bisa disebabkan oleh:

  • kerontokan rambut yang bersifat sementara (effluvium telogen)
  • kerusakan rambut akibat penataan rambut, pengeritingan atau penarikan rambut
  • alopecia areata
  • obat-obatan
  • penyakit kulit tertentu.

Alopecia toksika

Alopecia toksika atau alopesia karena keracunan bisa terjadi akibat:

  • Penyakit berat yang disertai demam tinggi.
  • Dosis yang berlebihan dari beberapa obat (terutama talium, vitamin A dan retinoid)
  • Obat kanker
  • Kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisis yang kurang aktif
  • Kehamilan

Kerontokan rambut bisa terjadi selama 3-4 bulan setelah penyakit atau keadaan lainnya. Biasanya kerontokan bersifat sementara dan rambut akan tumbuh kembali.

Alopecia areata

Alopecia areata adalah suatu keadaan di mana secara tiba-tiba terjadi kerontokan rambut di daerah tertentu, biasanya pada kulit kepala atau janggut. Pada alopecia universalis terjadi kerontokan pada semua rambut tubuh; sedangkan pada alopecia totalis terjadi kebotakan total pada rambut kepala.

Pola kebotakan yang terjadi adalah khas, yaitu berupa bercak berbentuk bundar. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kadang dihubungkan dengan penyakit autoimun.

kebotakan atau alopecia

Alopesia Totalis

Sumber gambar: www.researchgate.net

Trikotilomania

Trikotilomania adalah hilangnya rambut sebagai akibat dari dorongan yang kuat untuk menarik-narik rambut. Hilangnya rambut bisa membentuk suatu bercak bundar atau tersebar di kulit kepala.

Trikotilomania merupakan suatu perilaku kompulsif, yang mungkin berasal dari adanya stres emosional maupun stres fisik. Paling sering ditemukan pada anak-anak, tetapi kebiasaan ini bisa menetap sepanjang hidup penderita.

Alopesia karena jaringan parut

Kebotakan terjadi di daerah jaringan parut. Jaringan parut mungkin berasal dari luka bakar, cedera berat atau terapi penyinaran.

Penyebab lain dari alopesia karena jaringan parut adalah:

- lupus eritematosus
- liken planus
- infeksi bakteri atau jamur yang bersifat menetap
- sarkoidosis
- tuberkulosis
- kanker kulit

 


Diagnosis Kebotakan atau alopecia

Diagnosis Kebotakan atau Alopecia

Menentukan jenis kebotakan secara sederhana hanya melalui pengamatan terkadang sulit, karena itu dilakukan biopsi kulit untuk membantu menegakkan diagnosisnya. Dengan biopsi bisa diketahui keadaan dari akar rambut sehingga bisa ditentukan penyebab dari kebotakan.

Pola kebotakan pria maupun wanita biasanya didiagnosis berdasarkan pola dan gambaran hilangnya rambut.


Penanganan Kebotakan atau alopecia

Penanganan Kebotakan atau Alopecia

Kehilangan rambut karena penyakit, terapi penyinaran atau pemakaian obat tidak memerlukan pengobatan khusus. Jika penyakitnya membaik atau jika pengobatan dihentikan, biasanya rambut akan kembali tumbuh. Selama rambut masih dalam pertumbuhan, penderita bisa menggunakan rambut palsu, topi atau penutup kepala lainnya.

Kebotakan pola pria maupun wanita bersifat menetap. Jika penderita merasa tidak terganggu dengan penampilannya, maka tidak perlu dilakukan pengobatan.

Ada 2 macam obat yang digunakan untuk mengatasi kebotakan pola pria maupun wanita, yaitu

Minoxidil dioleskan langsung ke kulit kepala. Obat ini bisa memperlambat kerontokan rambut, tetapi bila pemakaiannya dihentikan, maka kebotakan akan kambuh kembali.

Pemberian Finasteride juga dapat membantu mengobati alopesia androgen, finasteride menekan hormon pria dihydrotestosterone (DHT) yang diketahui juga menjadi penyebab rambut rontok.

Cara lain yang aman dan tidak terlalu mahal untuk mengatasi kebotakan pola pria maupun wanita adalah merubah gaya penyisiran rambut atau menggunakan rambut palsu.

Untuk alopecia areata bisa dilakukan pengobatan berikut:

- kortikosteroid topikal (dioleskan langsung ke kulit kepala)
- suntikan steroid subkutan (dibawah kulit)
- terapi sinar ultraviolet
- mengoleskan bahan iritatif ke daerah yang botak untuk merangsang pertumbuhan kembali.

Pembedahan untuk mengobati alopecia

Selain menggunakan obat-obatan, beberapa tindakan pembedahan dapat digunakan untuk mengobati alopecia, antara lain:

  • Transplantasi rambut

Pencangkokan rambut dilakukan dengan mengangkat sekumpulan kecil rambut dari daerah di mana rambut masih tumbuh dan menempatkannya di daerah yang mengalami kebotakan.

Hal ini bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut di daerah donor dengan resiko infeksi yang rendah. Prosedur ini mungkin harus dilakukan secara berulang dan biayanya mahal.

  • Terapi laser
  • Scalp flaps
  • Scalp reduction

 


Informasi Produk Terkait Kebotakan atau Alopecia


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Pencegahan Kebotakan atau Alopecia

Tips berikut ini dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan dapat meminimalkan rambut rontok:

  1. Makan makanan yang bergizi seimbang.
  2. Tangani rambut Anda dengan lembut. Bila mungkin, biarkan rambut Anda kering secara alami.
  3. Hindari gaya rambut yang ketat, seperti kepang, disanggul atau ekor kuda.
  4. Hindari memuntir, menggosok atau menarik rambut Anda.
  5. Periksa dengan ahli perawatan rambut tentang gaya rambut atau teknik yang dapat membantu mengurangi efek botak.
  6. Obat minoxidil mendorong pertumbuhan rambut baru dan mencegah kerontokan rambut lebih lanjut pada beberapa orang. Produk pertumbuhan rambut yang dijual bebas lainnya tidak terbukti memiliki manfaat.

 


Referensi

Referensi:

  • Breitkopf T, Leung G, Yu M, et al. The basic science of hair biology: what are the causal mechanisms for the disordered hair follicle? Dermatol Clin 2013; 31:1.
  • Hair loss. American Academy of Dermatology. http://www.aad.org/dermatology-a-to-z/diseases-and-treatments/e---h/hair-loss.
  • https://www.cubaheal.com/treatment-alopecia-areata-universalis/ (Gambar Cover)
  • What causes hair loss? AgingSkinNet. http://www.skincarephysicians.com/agingskinnet/root_of_hair_loss.html.