Prolaps Rektum
Prolaps rektum adalah penonjolan rektum keluar melalui anus.
Penyebab Prolaps rektum
Penonjolan mukosa rektum sementara seringkali terjadi pada bayi-bayi yang sehat, kemungkinan karena bayi mengedan saat buang air besar. Namun, kondisi ini jarang bersifat serius.
Pada orang dewasa, prolaps mukuosa rektum cenderung bersifat menetap dan bisa bertambah berat, sehingga lebih banyak lagi rektum yang menonjol keluar. Gangguan ini paling sering terjadi pada wanita yang berusia di atas 60 tahun.
Beberapa faktor risiko terjadinya prolaps rektum pada anak-anak:
- Kistik fibrosis
- Pernah menjalani pembedahan pada anus saat masih bayi
- Malnutrisi
- Adanya kelainan atau gangguan perkembangan fisik
- Mengedan saat buang air besar
- Infeksi, misalnya enterobiasis atau trikuriasis
Beberapa faktor risiko terjadinya prolaps rektum pada orang dewasa:
- Mengedan saat buang air besar karena sembelit
- Kerusakan jaringan akibat pembedahan atau persalinan
- Kelemahan otot dasar panggul yang terjadi seiring dengan penuaan
Gejala Prolaps rektum
Gejala awal prolaps rektum bisa berupa:
- Tidak dapat mengendalikan keluarnya tinja dari anus (inkontinesia)
- Keluarnya darah atau lendir dari anus
Gejala lain yang bisa ditemukan, antara lain:
- Adanya desakan untuk buang air besar
- Merasa tidak tuntas saat buang air besar
- Adanya rasa nyeri, gatal, iritasi, atau perdarahan dari anus
- Rektum keluar melalui anus, sehingga permukaan rektal bisa tampak di luar tubuh
Diagnosis Prolaps rektum
Untuk menentukan tingkat keparahan prolaps rektum yang terjadi, maka pemeriksaan daerah yang menonjol dilakukan saat penderita berdiri atau jongkok dan mengedan. Selain itu, bisa dilakukan pemeriksaan lain seperti :
- Pemeriksaan tonus otot pada sfingter ani dengan melakukan pemeriksaan colok dubur.
- Sigmoidoskopi, kolonoskopi, atau foto rontgen dengan barium enema, untuk melihat apakah terdapat penyakit yang mendasari pada usus besar.
Penanganan Prolaps rektum
Prolaps rektum pada anak-anak cenderung untuk sembuh dengan sendirinya.
Penanganan yang dilakukan bisa berupa:
- Pemberian pelunak tinja pada bayi dan anak-anak, sehingga mengurangi keinginan untuk mengedan saat buang air besar.
- Merapatkan kedua bokong bayi atau anak saat tidak buang air besar, biasanya bisa membantu menyembuhkan prolaps rektum.
- Segera dorong rektum yang keluar sehingga masuk kembali, jika anak kembali mengalami prolaps rektum.
- Pembedahan, biasanya dilakukan untuk mengatasi prolaps rektum pada orang dewasa.
Informasi Produk Terkait Prolaps Rektum
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi dan mencegah terjadinya prolaps rektum :
- Cegah dan atasi sembelit, misalnya dengan minum air yang cukup, serta makan buah, sayur, dan makanan berserat.
- Melakukan latihan Kegel untuk membantu memperkuat otot dasar panggul.
- Tidak mengedan saat buang air besar. Gunakan pelunak tinja jika diperlukan.
Referensi
Referensi:
- A, Parswa. Rectal Prolapse. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
- Healthwise. Rectal Prolapse. Web MD. 2013.