Informasi Penyakit

Regurgitasi

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Regurgitasi

BEKTI RAHAYU
13 Februari 2024

Regurgitasi adalah berbaliknya makanan keluar dari esofagus atau lambung tanpa disertai rasa mual ataupun kontraksi otot perut yang kuat.


Penyebab Regurgitasi

Normalnya regurgitasi dicegah dengan adanya otot berbentuk cincin (sfingter) yang terletak di antara lambung dan esofagus. Regurgitasi bisa terjadi karena :

  • Refluks asam lambung
  • Penyempitan atau sumbatan esofagus, yang bisa terjadi karena adanya kerusakan esofagus akibat : iritasi asam lambung, menelan bahan kaustik, kanker esofagus, atau kelainan saraf, sehingga mengganggu koordinasi esofagus dengan sfingter yang menghubungkannya dengan lambung.

Gejala Regurgitasi

Gejala yang muncul bisa berupa :

  • Regurgitasi akibat refluks asam lambung menyebabkan naiknya bahan yang terasa asam atau pahit.
  • Regurgitasi yang terjadi akibat penyempitan atau sumbatan esofagus menyebabkan keluarnya cairan yang tidak berasa dan mengandung lendir atau makanan yang belum tercerna.

Regurgitasi terkadang muncul tanpa penyebab fisik yang jelas. Regurgitasi ini disebut sebagai ruminasi, dimana sejumlah kecil makanan berbalik naik dari dalam lambung, biasanya 15-30 menit setelah makan. Bahan makanan yang keluar seringkali naik sampai ke mulut, dimana seseorang bisa menelannya lagi. Ruminasi terjadi tanpa rasa nyeri atau adanya kesulitan saat menelan. Kondisi ini seringkali terjadi pada bayi atau bisa juga pada orang dewasa yang mengalami gangguan emosional, terutama saat sedang stress.


Diagnosis Regurgitasi

Diagnosa didasarkan dari gejala-gejala yang ada. Diagnosa refluks asam bisa dipastikan dengan cara melakukan rontgen barium, serta pengukuran tekanan dan keasaman esofagus. Diagnosis penyempitan atau sumbatan esofagus bisa dipastikan dengan melakukan rontgen barium atau endoskopi.

Endoskopi - Sumber : www.laparoscopic-treatment.co.uk


Penanganan Regurgitasi

Penanganan ditujukan untuk mengatasi penyebab yang ada, misalnya :

- Mengatasi refluks asam lambung, antara lain dengan cara :

  • Meninggikan bagian kepala sekitar 15 cm pada saat tidur, untuk mencegah asam lambung naik ke esofagus
  • Menghindari minuman dan zat-zat yang bisa menstimulasi produksi asam lambung atau menghambat pengosongan lambung, misalnya kopi, alkohol, minuman asam seperti jus jeruk, dan minuman cola.
  • Tidak merokok
  • Menggunakan obat-obatan. Antasida bisa dikonsumsi sebelum tidur untuk mengurangi jumlah asam lambung yang sampai ke esofagus.

- Mengatasi penyempitan atau sumbatan esofagus, misalnya dengan cara melebarkan esofagus secara mekanik.

Sumber : www.capitalfm.com.my


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

- C, Sidney. Gastroesophageal Reflux. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.

- G, Norton J. Regurgitation. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.

Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa
Copyright 2024 by Medicastore
PT. Clinisindo Putra Perkasa