Penyebabnya belum diketahui, kemungkinan dipengaruhi oleh faktor genetik, karena banyak ditemukan dalam satu keluarga. Selain itu, orang-orang dengan dermatitis atopik juga lebih cenderung mengalami keratosis pilaris.

Sumbatan atau benjolan yang muncul pada keratosis pilaris membuat kulit terasa kasar (seperti kulit ayam). Umumnya, sumbatan ini tidak terasa gatal atau nyeri, dan hanya menyebabkan gangguan kosmetik saja. Gangguan ini paling sering mengenai lengan atas, paha, dan bokong. Wajah juga bisa terkena, terutama pada anak-anak.

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik.

Pengobatan tidak diperlukan, kecuali jika seseorang merasa terganggu dengan penampilan kulit yang ada. Penanganan utama adalah dengan menggunakan pelembab kulit.

Selain itu, dokter juga mungkin bisa memberikan krim yang mengandung asam salisilat atau tretinoin. Namun, keratosis pilaris cenderung akan muncul kembali jika pemberian obat dihentikan.

Kelainan ini bisa dicegah dengan menggunakan krim pelembab secara teratur.

Referensi:

• S, Peter C. Keratosis Pilaris. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.