Eritema Nodosum

Eritema Nodosum adalah suatu peradangan yang menyebabkan terbentuknya benjolan merah yang lunak (nodul) di bawah kulit; paling sering ditemukan diatas tulang kering, tetapi adakalanya bisa terjadi pada lengan atau bagian tubuh lainnya.


Penyebab Eritema nodosum

Eritema nodosum seringkali bukan merupakan suatu penyakit tersendiri, tetapi merupakan tanda dari beberapa penyakit lainnya atau merupakan suatu sensitivitas (kepekaan) terhadap suatu obat. Yang paling sering terserang penyakit ini adalah dewasa muda dan bisa terjadi kekambuhan.

Pada anak-anak, penyakit ini paling sering timbul setelah pilek atau nyeri tenggorokan, terutama jika penyebabnya adalah bakteri streptokokus.

Pada dewasa, penyebab yang paling sering ditemukan adalah infeksi streptokokus dan sarkoidosis. Penyebab lainnya antara lain:

  • Koksikioidomikosis
  • Histoplasmosis
  • Kolitis ulseratif
  • Penyakit Behcet
  • Kehamilan normal. Beberapa orang bisa mengalami eritema nodosum saat kehamilan.
  • Reaksi terhadap obat tertentu, terutama antibiotik yang mengandung sulfa, pil KB, dan estrogen.

Gejala Eritema nodosum

Nodul eritema nodosum biasanya muncul diatas tulang kering, tampak seperti memar yang menonjol, yang secara bertahap warnanya akan berubah dari pink menjadi coklat kebiruan. Nodul ini bisa menimbulkan nyeri.

Penderita juga bisa mengalami demam dan nyeri persendian. Adakalanya terjadi pembesaran kelenjar getah bening di dada.


Diagnosis Eritema nodosum

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik. Selain itu, bisa dilakukan biopsi kulit untuk membantu memastikan diagnosis.


Penanganan Eritema nodosum

Obat-obat yang diduga menyebabkan terjadinya eritema nodosum harus dihentikan, dan segala infeksi yang mendasari harus diatasi.

Terapi spesifik untuk eritema nodosum ditentukan berdasarkan usia, kesehatan secara umum, kondisi penyakit, dan pilihan terapi dari pasien, antara lain:

  • antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri
  • obat lainnya untuk mengatasi penyakit yang mendasari
  • bed rest untuk mengurangi nyeri
  • obat anti radang nonsteroid
  • kortikosteroid oral

Meskipun eritema nodosum menyebabkan rasa tidak nyaman, kondisi ini biasanya tidak serius. Gejala biasanya hilang dalam 6 minggu, tetapi dapat muncul kembali.


Informasi produk terkait Eritema Nodosum

Abdiflam Aclonac Aknil Alaxan Alif Allogon Alpain Amoxicillin Anafen Analspec Anastan Antrain Arcoxia Arfen Argesid Arthrifen Artrilox Asam Asimat Atranac Atrocox Beneuron Benoson Benoxicam Bimacyl Bimastan Brufen Bufacaryl Bufaflam Bufect Cameloc Carbidu Cataflam Celebrex Celecoxib Cendo Ciproxin Clofecon Comedrol Cormetison Corsona Corstanal Counterpain Coxiloid Coxiron Coxtor Danasone Datan Deflamat Dentacid Dermofix Dexaharsen Dexamethasone Dexketoprofen Dexprofen Dextamine Diclofenac Dicloflam Diklovit Divoltar Dofen Dogesic Dolo Dolo-licobion Dolofen Dolos Eflagen Ermethasone Erphaflam Ersolon Etason Etoricoxib Etorvel Exabet Exaflam Fargetix Faridexon Farsifen Faxiden Febryn Feldco Feldene Femisic Fenamin Fenaren Fenatic Fenris Fetik Fevrin Flamar Flamic Flamicort Flamoxi Flasicox Galtaren Gamesolone Genisone Genosten Ginifar Gitaramin Goflex Goralgin Grafix Hexcam Hexilon Hufagripp Hyprodex Ibuprofen Ifidex Ikaflam Imoren Infeld Intidrol Inxilon Iremax Irgapan Kadiflam Kaditic Kalium Kalmethasone Kaltrofen Kenacort Keren Ketesse Ketorolac Ketricin Klotaren Koniflam Lacosib Lafen Laflanac Lameson Lanadexon Lanareuma Lantiflam Lapistan Lexacort Lexagin Lexaprofen Lexcomet Lexicam Lodixon Lonene Loxil Lupred Matsunaflam Maxstan Mecox Medixon Mefentan Mefinal Mefinter Mefix Megatic Melet Melfion Melocid Meloxicam Meloxin Merflam Mesola Metcor Methylon Methylprednisolone Metisol Metrison Mevilox Mexpharm Mionalgin Mobiflex Mofen Molacort Molasic Movi-cox Movicox Movix Moxam Nacoflar Natrium Navoren Nazovel Neo Rheumacyl Neo Strata Neuralgin Neurofenac Neurosanbe New Nichoflam Nichostan Nilaren Nimotop Noflam Nonflamin Norages Notritis Novaxicam Novestrol Novexib Nubrex Nucoxi Nulox Opicort Opistan Orinox Ostarin Ostelox Pehacort Penagon Pilopil Pirocam Pirofel Piroxicam Ponalar Pondex Ponsamic Ponstan Ponstelax Predico Prednicort Prednison Prednisone Prednox Pritagesic Profenal Profenid Prolon Pronalges Proris Prosic Prosinal Prostanac Pyradexon Raost Raven Remabrex Rematof Renadinac Repass Rexil Rhelafen Rhemafar Rhetoflam Ribunal Rofiden Rosic Roxidene Samcofenac Samrox Sanexon Scanaflam Scandene Scandexon Scantaren Selpyron Semizolone Sikstop Simdrol Simprofen Simris Solfion Soricox Spedifen Stanalin Stanza Stenirol Stileran Sulfitis Suprafenid Teamic Teranol Termofen Tilflam Tofedex Topgesic Toramine Toras Torasic Tordex Triamcinolone Triamcort Trifaneuron Trifason Trifastan Trilac Trinolon Troflam Trolac Tropidrol Tropineuron Tropistan Urbason Velcox Voltadex Voltaren Volten Voxib Wiros Witranal X-cam Xepafen Xepathritis Xevolac Xicalom Yalone

Dokter Spesialis

Pemilihan tepat untuk penanganan/penggunaan obat hanya oleh dokter spesialis


Referensi

Referensi:

  • J, Debra. Erythema Nodosum. Web MD. 2013.
  • S, Peter C. Erythema Nodosum. Merck Manual Home Health Handbook. 2006.
  • www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/erythema-nodosum. 2023

(Diperbarui tanggal 7 September 2023)