Rhinitis Non-Alergika
Rhinitis Non-Alergika adalah suatu peradangan pada selaput lendir hidung tanpa disebabkan oleh alergi. Rhinitis non-alergika dapat terjadi pada siapa saja, tetapi sering terjadi pada usia di atas 20 tahun. Mayoritas rhinitis non-alergika terdiagnosis diantara usia 30-60 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita.
Penyebab Rhinitis non-alergika
Penyebab Rhinitis Non-Alergika
Beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya rhinitis non-alergika antara lain:
- Infeksi saluran napas bagian atas, misalnya akibat infeksi virus
- Menghirup bahan-bahan iritan, seperti debu kayu atau bahan kimia.
- Gangguan keseimbangan hormon, misalnya saat kehamilan, pubertas, atau pemakaian pil KB.
- Pemakaian obat atau zat tertentu, misalnya obat golongan ACE inhibitor, beta bloker, kokain, atau pil KB.
- Mengkonsumsi makanan tertentu, misalnya makanan yang panas dan pedas, serta alkohol.
- Cuaca dingin, bau menyengat, stress, atau bahan iritan tertentu.
Gejala Rhinitis non-alergika
Gejala Rhinitis Non-Alergika
Gejala-gejala rinitis non-alergika mirip dengan gejala-gejala rinitis alergika, tetapi tidak berhubungan dengan reaksi alergi. Rinitis alergika lebih sering terjadi pada orang-orang yang berusia di atas 20 tahun.
Gejala bisa hilang timbul sepanjang tahun. Gejala yang muncul bisa berlangsung selama beberapa jam atau menetap selama beberapa hari, antara lain berupa bersin-bersin, hidung meler atau tersumbat, tetapi biasanya tidak menyebabkan hidung, mata, atau tenggorokan gatal.
Kapan harus ke dokter?
Segerlah konsultasikan diri anda ke dokter jika anda mengalami keluhan rhinitis disertai dengan:
- Keluhan yang semakin memberat tiap harinya
- Tidak membaik dengan perawatan secara mandiri
- Mendapatkan efek samping setelah mengonsumsi obat-obatan
Diagnosis Rhinitis non-alergika
Diagnosis Rhinitis Non-Alergika
Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan menyingkirkan adanya alergi (misalnya dengan melakukan tes kulit terhadap alergen).
Penanganan Rhinitis non-alergika
Pengobatan Rhinitis Non-Alergika
Pengobatan rinitis non-alergika berdasarkan penyebabnya, misalnya:
- Infeksi karena virus biasanya akan membaik dengan sendirinya
- Rinitis karena kehamilan biasanya akan membaik setelah persalinan.
- Rinitis akibat pil KB dapat diatasi dengan cara mengganti dengan kontrasepsi lainnya
Dokter mungkin bisa memberikan pengobatan untuk membantu meringankan gejala rhinitis, misalnya berupa pemberian obat semprot hidung yang mengandung larutan saline, sehingga membantu mengeluarkan iritan, mengencerkan lendir hidung dan membuatnya lebih mudah dikeluarkan.
Komplikasi Rhinitis Non-Alergika
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat rhinitis non alergika, seperti:
- Polip hidung. Merupakan suatu kondisi dimana berkembang mukosa hidung membentuk polip, hal ini terjadi akipat respon peradangan. Polip hidung merupakan pertumbuhan jinak bukan ganas pada hidung, tetapi polip dapat timbuh di mana saja. Tetapi jika polip ini terus berkembang dan menjadi lebih besar, dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
- Sinusitis. Kondisi dimana terjadi peradangan pada rongga sinus. Kondisi ini biasanya terjadi akibat rhintis non alergika yang berkepanjangan.
- Perubahan pada kehidupan sehari-hari. Rhinitis non alergika mungkin dapat mempengaruhi kualitas hidup anda, karena sering mengalami kekambuhan.
Prognosis Rhinitis Non-Alergika
Rhinitis non alergika merupakan kondisi yang persisten yang biasanya terjadinya seumur hidup. Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 52% penderita terkadang mengalami perburukan keluhan, dengan peningkatan resistensi sebesar 12 % dan peningkatan keparahan gejala hidung sebesar 9%. Selain itu, pasien dengan rinitis non-alergi juga mengalami penyakit penyerta baru, yang paling umum adalah asma atau sinusitis.
Informasi Produk Terkait Rhinitis Non-Alergika
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Rhinitis Non-Alergika
Pada banyak kasus, tidak ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah keadaan-keadaan yang bisa menyebabkan rinitis non-alergika. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan mencegah kekambuhan, misalnya:
- Temukan dan hindari faktor-faktor pemicu terjadinya rinitis, misalnya iritan dari lingkungan atau tempat kerja (debu atau asap), obat-obat tertentu, atau makanan yang panas atau pedas.
- Tidak menggunakan dekongestan hidung secara berlebihan, karena bisa memperparah gejala
Referensi
Referensi:
- Mayo Clinic. Nonallergic Rhinitis. 2023.
- NCBI. Vasomotor Rhinitis. 2023
Diperbarui 2 Februari 2024