Kelainan Panas

(Sumber gambar: www.bbc.com)

Tubuh biasanya dapat mempertahankan suhu dalam cuaca panas maupun dingin, misalnya dengan cara berkeringat, bernapas, atau menggigil. Tetapi suhu yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kelainan panas.

Kedaruratan panas terdiri dari 3 keadaan (diurutkan berdasarkan beratnya):

  • Heat cramps
  • Heat exhaustion
  • Heat stroke

Jika tidak segera diatasi, heat cramps bisa menyebabkan heat exhaustion, yang selanjutnya bisa berkembang menjadi heatstroke.


Penyebab Kelainan panas

Penyebabnya bisa berupa:

  • Suhu atau kelembaban yang tinggi
  • Dehidrasi (kehilangan cairan tubuh)
  • Olah raga yang berat atau lama
  • Pakaian yang bertumpuk-tumpuk
  • Pemakaian alkohol
  • Obat-obatan (misalnya diuretik, neuroleptik, atau antikolinergik)
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Kelainan fungsi kelenjar keringat

Gejala Kelainan panas

Heat Cramps

Heat Cramps adalah spasme otot hebat akibat hilangnya banyak cairan dan garam akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika melakukan aktivitas fisik yang berat atau lingkungan yang sangat panas. Heat cramps sering terjadi pada pekerja manual, seperti pekerja di ruang mesin, pekerja pengolah baja dan pekerja pertambangan.

Heat cramps seringkali secara tiba-tiba mulai timbul di tangan, betis atau kaki dan terasa sangat nyeri. Otot menjadi keras, kencang, dan sulit untuk dikendurkan.

Heat Exhaustion

Heat Exhaustion adalah suatu keadaan yang terjadi akibat paparan panas selama berjam-jam, dimana cairan tubuh banyak hilang karena berkeringat dan menyebabkan kelelahan, penurunan tekanan darah, dan kadang pingsan.

Heatstroke

Heatstroke adalah suatu keadaan yang bisa berakibat fatal, dimana seseorang mendapat paparan panas untuk waktu yang sangat lama dan ia tidak bisa mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya. Akibatnya, suhu tubuh bisa meningkat sampai pada tingkat yang berbahaya dan bisa terjadi heatstroke.

Heatstroke bisa terjadi begitu cepat dan tidak selalu didahului oleh tanda-tanda awal seperti sakit kepala maupun kelelahan. Pembentukan keringat biasanya berkurang, tetapi tidak selalu. Kulit teraba panas, tampak merah dan biasanya kering. Denyut jantung dan laju pernafasan bisa meningkat. Suhu tubuh bisa meningkat sampai 40-41oC dan menyebabkan perasaan seperti terbakar. Penderita bisa mengalami disorientasi (bingung), penurunan kesadaran atau kejang.

Jika tidak segera diatasi, heatstroke bisa menyebabkan kerusakan menetap atau bahkan kematian. Suhu tubuh yang sangat tinggi bersifat serius dan bisa berakibat fatal. Kerusakan permanen pada organ dalam (misalnya otak) bisa segera terjadi dan sering berakhir dengan kematian.


Diagnosis Kelainan panas

Diagnosis didasarkan dari gejala-gejala yang ada dan hasil pemeriksaan fisik pasien.


Penanganan Kelainan panas

Penanganan utama yang perlu dilakukan adalah mengganti cairan dan garam (elektrolit) yang hilang, misalnya dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang agak asin, misalnya jus tomat yang diberi garam atau kaldu daging yang dingin. Minuman yang dijual bebas juga ada yang mengandung ekstra garam. Jika memang harus melakukan kegiatan di dalam lingkungan yang panas, sebaiknya minum banyak cairan dan dinginkan kulit dengan membasahinya dengan air dingin.

Jika korban sadar, berikan sedikit-sedikit minuman yang mengandung garam. Berikan setengah cangkir setiap 15 menit. Jika tidak ada minuman bergaram, bisa diberikan air putih saja. Jika sudah mendapat pertolongan medis, maka cairan bisa diberikan melalui infus.

Akan lebih baik jika korban dipindahkan ke ruangan yang dingin dan dibaringkan mendatar atau dengan posisi kepala yang lebih rendah. Basahi kulit korban dengan pakaian basah atau langsung dengan air dan gunakan kipas angin untuk menurunkan suhu tubuhnya. Jangan gunakan obat gosok yang mengandung alkohol. Berikan kompres dingin pada leher, selangkangan dan ketiak korban.

Untuk kram otot, berikan minuman bergaram dan pijat-pijat otot yang terkena secara lembut dan perlahan sampai mengendur.

Setelah rehidrasi, korban seringkali segera pulih total. Jika setelah pengobatan tekanan darah tetap rendah dan denyut nadi tetap lambat selama lebih dari 1 jam, maka perlu dicurigai adanya kelainan yang lain.

Heatstroke merupakan suatu keadaan gawat darurat dan harus segera dilakuan tindakan penyelamatan. Jika penderita tidak dapat segera dibawa ke rumah sakit, sebaiknya dibungkus dengan seprei atau pakaian dingin, rendam atau siram dengan air dingin atau dinginkan dengan es batu.

Di rumah sakit, suhu tubuh dipantau terus menerus untuk menghindari pendinginan yang berlebihan. Penderita mungkin perlu mendapatkan pengobatan untuk mengatasi kejang. Setelah mengalami heatstroke, dianjurkan untuk menjalani tirah baring selama beberapa hari. Suhu tubuh mungkin akan turun naik secara abnormal selama beberapa minggu.


Pencegahan Kelainan panas

Beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Hindari aktivitas berat di lingkungan yang sangat panas atau di ruangan yang sirkulasinya buruk
  • Dalam cuaca panas, gunakan pakaian yang longgar dan ringan
  • Jika memungkinkan, sering beristirahat dan berlindung di tempat yang teduh
  • Hindari tempat yang panas
  • Minum cukup air
  • Hindari panas yang berlebihan jika:
    • sedang mengkonsumsi obat-obatan yang menyebabkan terganggunya pengaturan suhu tubuh
    • mengalami obesitas
    • berusia lanjut
  • Berolah raga secara bertahap dan tingkatkan asupan air dan garam