Artikel

Medicastore

Informasi Penyakit

Sindroma Pramenstruasi (PMS)

NASANDI
27 Desember 2023
Sindroma Pramenstruasi (PMS)

Sindroma Pramenstruasi (PMS)

NASANDI
27 Desember 2023

Sindroma Pramenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS) adalah sekelompok gejala fisik dan psikologis yang dimulai beberapa hari sebelum menstruasi dan biasanya berakhir beberapa jam setelah periode menstruasi dimulai.

 


Penyebab Sindroma pramenstruasi

Penyebab Sindroma Pramenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS)

Penyebab pasti terjadinya PMS belum diketahui, tetapi beberapa faktor dapat berperan untuk terjadinya kondisi ini:

  • Siklus perubahan hormon
  • Perubahan kimia di otak
  • Depresi. Beberapa wanita dengan PMS berat mungkin memiliki depresi yang tidak terdiagnosa, meskipun depresi sendiri tidak menyebabkan terjadinya semua gejala yang ada.
  • Stress, bisa memperberat gejala-gejala PMS
  • Kebiasaan makan yang tidak baik.Beberapa gejala PMS berhubungan dengan kadar vitamin dan mineral yang rendah. Hal lain yang juga berkontribusi untuk terjadinya PMS adalah banyak makan makanan yang asin, yang dapat menyebabkan retensi cairan, serta minum alkohol dan minuman berkafein, yang dapat menyebabkan gangguan mood.

 


Gejala Sindroma pramenstruasi

Gejala Sindroma Pramenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS)

Jenis dan beratnya gejala PMS bervariasi pada setiap wanita dan dari bulan ke bulan pada wanita yang sama. Gejala-gejala fisik dan psikologis PMS dapat mengganggu hidup seorang wanita untuk sementara.

Gejala-gejala yang dapat terjadi pada sindroma pramenstruasi:

Gejala fisik, misalnya:

  • Berdebar-debar
  • Payudara terasa kencang dan nyeri
  • Perubahan nafsu makan/menginginkan makanan tertentu
  • Konstipasi 
  • Sulit tidur
  • Rasa kram, kembung, atau tertekan di perut bagian bawah
  • Pusing, termasuk vertigo, atau sakit kepala
  • Kelelahan atau kurang bertenaga
  • Kulit wajah, leher, dada terasa hangat
  • Nyeri sendi dan otot
  • Gangguan kulit, misalnya jerawat
  • Gejala psikologis, seperti cemas, depresi, sulit berkonsentrasi, sangat sensitif, mood berubah-ubah, mudah lupa, menarik diri, mudah tersinggung dan marah.

 


Kapan harus ke dokter?

Segeralah konsultasikan diri anda ke dokter, jika keluhan PMS anda sering terasa berat dan menganggu aktivitas keseharian anda.


Diagnosis Sindroma pramenstruasi

Diagnosis Sindroma Pramenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS)

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala yang timbul beberapa hari menjelang menstruasi.

Untum membantu menentukan pola premenstruasi, maka wanita dapat mencatat tanda dan gejala-gejala PMS pada kalender atau diari untuk minimal dua siklus menstruasi. Tandai hari pertama saat gejala PMS mulai dirasakan dan hari saat gejala PMS menghilang. Selain itu, pastikan tandai kapan periode menstruasi dimulai dan berakhir.

Catatan ini juga dapat membantu wanita untuk lebih sadar akan perubahan-perubahan pada tubuh dan moodnya, serta membantu dokter mengidentifikasi gejala-gejala yang rutin terjadi dan menentukan terapi apa yang terbaik.

 


Penanganan Sindroma pramenstruasi

Penanganan Sindroma Pramenstruasi (Premenstrual Syndrome, PMS)

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu meredakan gejala-gejala sindroma pramenstruasi:

  • Cukup istirahat dan tidur
  • Olahraga secara teratur, yang dapat membantu mengurangi rasa kembung, kecemasan, iritabilitas, dan sulit tidur
  • Gunakan teknik untuk mengurangi stress (meditasi atau latihan relaksasi)
  • Hindari aktivitas yang membuat stress
  • Mengkonsumsi protein lebih banyak, serta gula, kafein, dan coklat lebih sedikit
  • Mengkonsumsi garam lebih sedikit, biasanya dapat mengurangi retensi cairan dan mengatasi rasa kembung
  • Jika diperlukan, obat anti-peradangan non-steroid (AINS) bisa digunakan untuk sementara, yaitu untuk membantu mengatasi sakit kepala, nyeri akibat kram perut, atau nyeri sendi. Contoh obatnya adalah: Ibuprofen dan Naproxen. Obat AINS ini sebaiknya tidak digunakan untuk jangka waktu lama. Bila mengkonsumsinya dalam jangka waktu lama maka bisa meningkatkan risiko untuk mengalami gangguan pencernaan, perdarahan serta masalah pada ginjal dan jantung. Selain itu juga sebaiknya jangan mengkonsumsi melebihi dosis yang diberikan karena bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping yang serius.

 


Dokter Spesialis

Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.


Referensi

Referensi:

  • Mayo Clinic. Premenstrual Syndrome. 2012.
  • P, JoAnn V. Premenstrual Syndrome. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.