Kanker Nasofaring
Nasofaring merupakan bagian tenggorokkan bagian atas yang terletak di belakang hidung. Bagian nasofaring ini dapat berkembang menjadi suatu keganasan yang disebut kanker nasofaring.
Kanker nasofaring merupakan kondisi medis berupa munculnya pertumbuhan sel abnormal (keganasan) pada nasofaring, tepatnya di fossa rosenmuller.
Kanker nasofaring dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita dan terjadi antara usia 35 sampai 55 tahun.
Penyebab Kanker nasofaring
Penyebab Kanker Nasofaring
Para ahli masih mengetahui secara pasti apa penyebab kanker nasofaring. Namun, perilaku gaya hidup dan kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker nasofaring, antara lain:
Faktor risiko utama Kanker Nasofaring adalah:
- Virus, khususnya virus Epstein-Barr (EBV)
- Perokok, merokok menggunakan jenis apapun (cerutu, hisap, vape) dapat meningkatkan risiko tinggi terjadinya kanker nasofaring.
Faktor lain yang meningkatkan risiko Kanker Nasofaring adalah:
- Usia. Sering terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.
- Riwayat keluarga. Jika keluarga kandung memiliki riwayat kanker nasofaring, kemungkinan anda berisiko untuk terjadinya kanker nasofaring.
- Jenis Kelamin. Laki-laki tiga kali lebih mungkin dari pada perempuan terkena kanker nasofaring.
- Ras. Kanker nasofaring sering terjadi pada orang yang tinggal di daerah Cina, Asia Selatan, dan Afrika Utara
- Makanan. Mengonsumsi makanan yang diawetkan dan tinggi garam dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker nasofaring
Gejala Kanker nasofaring
Gejala Kanker Nasofaring
Gejala yang biasanya ditemui pada kanker nasofaring adalah benjolan pada bagian belakang leher yang terkadang tidak menimbulkan rasa sakit. Benjolan ini biasa muncul ketika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan menimbulkan pembengkakan. Gejala lainnya yan dapat ditemui, adalah:
- Keluhan pada telinga, seperti telinga berdengung (Tinnitus), gangguan pendengaran, perasaan penuh pada telinga, atau mengalami infeksi pada telinga yang tidak kunjung sembuh.
- Keluhan pada hidung, seperti mimisan yang hilang timbul tanpa sebab, dan hidung tersumbat.
- Keluhan pada saraf, seperti kebas pada salah satu sisi wajah, nyeri pada wajah, kesulitan bernafas atau berbicara, atau sulit membuka mulut.
- Keluhan lainnya, berat badan berkurang tanpa sebab dan sering mengalami infeksi atau sakit gigi yang tidak kunjung sembuh.
Kapan harus ke dokter?
Gejala kanker nasofaring, awalnya sering tidak menimbulkan gejala yang tidak signifikan. Sehingga, segeralah konsultasi ke dokter jika anda atau keluarga anda mengalami perubahan pada diri yang tidak biasa dan terjadi terus menerus, seperti hidung tersumbat atau sakit gigi yang tidak kunjung sembuh.
Diagnosis Kanker nasofaring
Diagnosis Kanker Nasofaring
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan kanker nasofaring, adalah:
- Pemeriksaan Fisik. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan terfokus untuk menilai keadaan pada telinga, hidung dan mulut apakah terdapat kelainan seperti benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening.
- Pemeriksaan Darah. Pemeriksaan darah ini bertujuan untuk mendeteksi Virus Epstein Barr pada tubuh anda.
- Pemeriksaan Penunjang. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengevaluasi perjalanan penyakit ini. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah, CT Scan kepala leher, MRI kepala leher, dan PET Scan.
- Biopsi. Merupakan pemeriksaan gold standard dengan cara mengambil sedikit jaringan pada nasofaring untuk menilai apakah terdapat perubahan sel yang mengarah keganasan pada nasofaring ini.
Penanganan Kanker nasofaring
Pengobatan Kanker Nasofaring
Secara keseluruhan, 35% penderita dapat bertahan hidup minimal 5 tahun setelah didiagnosa. Pengobatan secara dini dapat memperbaiki prognosis secara signifikan.
Pengobatan pada kanker nasofaring ini tergantung dari hasil pemeriksaan yang ditemukan dan stadium kanker nasofaring. Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu:
- Terapi radiasi. Kanker nasofaring dapat diobati dengan terapi radiasi. Radiasi diberikan pada daerah sekitar nasofaring, leher dan turun ke tulang selangka. Efek samping yang dapat timbul dari pengobatan radioterapi adalah kemerahan dan pengelupasan pada kulit pada area yang diberikan terapi, mulut kering, luka pada mulut dan nafsu makan berkurang.
- Kemoterapi. Tujuan Kemoterapi adalah untuk membunuh sel-sel kanker melalui obat-obatan yang disuntik ke dalam pembuluh darah. Kemoterapi juga dapat digunakan bersamaan dengan terapi radiasi untuk meningkatkan efisiensi pengobatan.
- Pembedahan. Tindakan pembedahan jarang digunakan untuk pengobatan kanker nasofaring. Pembedahan biasanya digunakan untuk mengangkat kelenjar getah bening yang bersifat ganas di leher. Dalam kasus tertentu, pembedahan dapat digunakan untuk mengangkat benjolan yan terdapat di nasofaring.
Komplikasi Kanker Nasofaring
Komplikasi yang dapat terjadi pada kanker nasofaring, adalah:
- Kanker yang tumbuh dapat merusak jaringan sekitarnya. Pada kanker nasofaring stadium lanjut dapat menyebabkan komplikasi jika bertambah besar, sehingga dapat merusak jaringan sekitar, seperti tulang, otak dan tenggorokkan.
- Kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker nasofaring dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya (metastasis). Penyebaran kanker nasofaring ini tidak hanya menyebar kedaerah sekitarnya (kelenjar getah bening) tapi juga dapat menyebar ke daerah lain, seperti hati, tulang, atau paru.
Prognosis Kanker Nasofaring
Prognosis kanker nasofaring dibagi menjadi 3 kelompok:
- Kanker yang terlokalisasi, kanker yang belum menyebar ke kelnjar getah bening
- Kanker regional, Kanker yang telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau terdapat penyebaran lokal lanjut ke struktur di dekatnya
- Kanker yang jauh telah menyebar ke bagian tubuh lain, jauh dari nasofaring.
1. Terlokalisasi
Sekitar 80 dari 100 orang (sekitar 80%) dapat bertahan hidup dari kanker selama 5 tahun atau lebih setelah diagnosis.
2. Regional
Hampir 75 dari 100 orang (hampir 75%) dapat bertahan hidup dari kanker selama 5 tahun atau lebih setelah diagnosis.
3. Penyebaran jauh
Hampir 50 dari 100 orang (hampir 50%) dapat bertahan hidup dari kanker selama 5 tahun atau lebih setelah diagnosis.
Dokter Spesialis
Untuk informasi atau penanganan penyakit ini, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Pencegahan Kanker Nasofaring
Pencegahan pada Kanker Nasofaring ini dapat dicegah melalui:
- Banyak makan buah segar, sayuran hijau dan sumber vitamin C lainnya untuk menurunkan resiko terjadinya kanker.
- Hindari konsumsi makanan yang diawetkan dan diasinkan berlebihan (ikan asin).
- Hindari paparan asap rokok.
- Pemeriksaan screening terkait Epstein Barr Virus
Referensi
Referensi:
- Cleveland Clinic. Nasopharyngeal Cancer. 2023
- K, Scott. Nasopharyngeal Cancer. Web MD. 2011.
- Mayo Clinic. Nasopharyngeal Carcinoma. 2022.
- S, Richard V. Nasopharyngeal Cancer. Merck Manual Home Health Handbook. 2012.
- www.cancer.org
- www.headandneckcancer.org.au
Diperbarui 26 Oktober 2023