Pencegahan & pengobatan trombosis vena. Obat tambahan pada pengobatan oklusi (penutupan) koroner.

Dosis induksi: Awal10-15 mg/hari selama 2-3 hari. Sesuaikan dosis menurut hasil tes waktu protrombin. Dosis alternatif: Dewasa 40-60 mg/hari. Pasien lanjut usia & pasien dalam kondisi lemah fisik 20-30 mg/hari dosis tunggal. Dosis pemeliharaan: 2-10 mg/hari.

Kecenderungan tinggi untuk mengalami perdarahan & diskrasia darah; pembedahan SSP yang baru; kondisi perdarahan GI, saluran kemih kelamin, atau pernapasan; perdarahan serebrovaskuler, perikarditis, efusi perikardial; hipertensi, endokarditis bakterial subakut, luka terbuka, kanker pada organ-organ dalam, defisiensi vit K, penyakit hati & ginjal tertentu; abortus yang mengancam, eklamsia, pre eklamsia; aneurisma diseksi aorta; blok anestesi lumbal. Hamil.

Cedera. Defisiensi protein C. Karsinoma, gagal jantung kongestif, diare, peningkatan suhu tubuh, infeksi hati, hipertiroidisme, ikterus, malnutrisi, defisiensi vit K, steatore. Perlu dilakukan tes waktu protrombin atau tes koagulasi darah lainnya. Laktasi. Kerusakan hati atau ginjal.
Interaksi obat :
- efek dikurangi oleh Aminoglutetimida, Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin, Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin K.
- efek dipertinggi oleh anabolik steroid, Amiodaron, antibiotik tertentu, Simetidin, Klofibrat, Danazol, Disulfiram, anti jamur Imidazol, Omeprazol, Fenitoin, Propafenon, Tamoksifen, dan Tiroksin.

GKL1933544510A1