Informasi Produk Terkait Antivirus


Artikel Produk Terkait " Antivirus "


# Obat Herpes (Cacar Ular)

Oleh : Bekti

Obat herpes

Sumber : elitelv.com

 

Penyakit herpes zoster atau sering disebut dengan cacar ular adalah penyakit infeksi virus yang menyebabkan timbulnya ruam yang terasa menyakitkan. Meskipun herpes bisa terjadi di bagian tubuh manapun, tetapi seringkali muncul dalam bentuk garis yang berada di bagian kiri atau kanan tubuh.

Meskipun penyakit herpes zoster ini bukan termasuk penyakit yang mematikan, tetapi dapat terasa menyakitkan. Pemberian vaksin dapat membantu mengurangi risiko terkena cacar. Pemberian obat herpes sejak dini juga dapat membantu mempersingkat waktu infeksi dan memperkecil kemungkinan terjadinya komplikasi. Salah satu komplikasi yang paling umum terjadi adalah postherpetic neuralgia, yang menyebabkan timbulnya rasa sakit bahkan ketika blister cacar tersebut telah sembuh.

Untuk mengetahui mengenai penyakit herpes zoster serta obat herpes yang bisa diberikan, mari simak penjelasannya di bawah ini.

 

Penyakit Herpes Zoster dan Gejalanya

Penyakit herpes zoster ini disebabkan oleh virus varicella-zoster, yaitu virus yang sama yang menyebabkan penyakit cacar air. Setelah terkena cacar air dan sembuh, bukan berarti virusnya hilang begitu saja dari tubuh. Melainkan virus tersebut dapat bersembunyi dalam bentuk inaktif di jaringan syaraf dekat tulang belakang atau otak. Bertahun-tahun kemudian, virus tersebut dapat aktif kembali dan menyebabkan cacar ular.

Infeksi virus ini dicirikan dengan timbulnya ruam kemerahan di kulit dengan rasa sakit seperti terbakar. Ruam yang muncul umumnya berbentuk seperti garis yang berisi kumpulan blister di salah satu bagian tubuh, biasanya di area badan, leher atau wajah. Sebagian besar kasus herpes zoster akan sembuh dalam waktu 2-3 minggu, tetapi bila diberikan obat herpes sejak dini maka waktu penyembuhannya bisa lebih cepat lagi. Penyakit ini juga jarang muncul lebih dari 2 kali pada orang yang sama.

Gejala awal dari penyakit herpes zoster adalah timbulnya rasa sakit seperti terbakar, yang muncul di salah satu bagian tubuh untuk kemudian diikuti dengan timbulnya ruam.

Karakteristik ruam pada penyakit herpes zoster adalah:

  • Ruam berbentuk bercak kemerahan di kulit.
  • Terdapat blister berisi cairan yang gampang pecah.
  • Ruam tersebut biasanya berbentuk melingkar dari tulang belakang ke bagian depan tubuh.
  • Ruam bisa juga muncul di bagian wajah dan telinga.
  • Terasa gatal.

 

Selain ruam, beberapa orang juga dapat merasakan gejala lain, seperti:

  • Demam
  • Menggigil
  • Sakit kepala
  • Letih
  • Kelemahan pada otot

 

Berikut adalah beberapa komplikasi serius dari penyakit herpes zoster:

  • Rasa sakit dan kemerahan di area mata yang sebaiknya harus segera ditangani untuk menghindari terjadinya kerusakan permanen pada mata.
  • Hilangnya pendengaran atau rasa sangit yang intens di salah satu bagian telinga, yang bisa jadi merupakan gejala dari sindrom Ramsay Hunt dan juga harus segera ditangani dan diberikan obat herpes.
  • Infeksi bakteri, yang menyebabkan kulit menjadi bengkak, berwarna kemerahan dan terasa hangat bila disentuh.

 

Meskipun penyakit herpes zoster tidak menular, tetapi virus varicella zoster yang menyebabkannya bisa menginfeksi orang lain yang belum pernah terkena penyakit cacar air. Jadi orang tersebut tidak akan tertular penyakit herpes zoster atau cacar ular dari orang yang mengalami herpes zoster, tetapi bisa terkena penyakit cacar air.

Virus varicella zoster ini akan menyebar ketika seseorang kontak dengan blister orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, untuk mencegah penyebarannya, pastikan ruam yang ada selalu dalam kondisi bersih dan tertutup. Hindari untuk menyentuh blisternya dan cuci tangan sesering mungkin.

Untuk orang yang sedang terinfeksi herpes zoster, hindari berada dekat dengan orang yang berisiko tinggi seperti misalnya  wanita hamil atau orang dengan daya tahan tubuh yang lemah.

 

Obat Herpes Medis

Untuk pengobatan herpes zoster, maka dokter akan memberikan obat herpes untuk mengatasi infeksi dan mempercepat waktu penyembuhan, mengurangi peradangan serta menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan.

Obat herpes yang akan diberikan adalah:

1. Obat anti virus

Obat ini dapat memperlambat perkembangan ruam, terutama bila dikonsumsi dalam jangka waktu kurang dari 72 jam setelah pertama merasakan gejala herpes zoster. Selain itu, anti virus juga bisa menurunkan risiko mengalami komplikasi. Obat herpes golongan anti virus yang biasa diberikan oleh dokter adalah: Acyclovir, Famiclovir dan Valacyclovir.

2. Pereda nyeri

Karena herpes zoster atau cacar ular menyebabkan terjadinya peradangan dan rasa nyeri, maka dokter akan memberikan obat untuk membantu mengatasi rasa nyeri. Contoh obatnya adalah: Acetaminophen, Ibuprofen, Naproxen.

Obat ini juga dapat membantu mencegah neuralgia postherpetic, yaitu rasa sakit membakar yang dialami beberapa orang setelah ruam dan blister herpes zoster hilang.

3. Obat lain

Bila mengalami rasa nyeri yang hebat setelah ruam hilang atau ada infeksi bakteri saat terkena herpes zoster, maka dokter akan memberikan obat-obat berikut:

  • Obat untuk membuat mati rasa, seperti misalnya Lidocaine. Obat ini tersedia dalam bentuk krim, gel atau semprot.
  • Antibiotika, bila bakteri menginfeksi ruam pada kulit. Tetapi bila tidak terjadi infeksi bakteri maka tidak perlu diberikan obat antibiotika.
  • Bila rasa nyeri yang dialami tetap terasa bahkan setelah ruamnya sembuh, maka bisa diberikan obat seperti: Amitriptyline, Despiramine dan Nortriptyline.

 

Untuk mencegah timbulnya bekas luka akibat cacar ular, maka usahakan untuk tidak menggaruk ruam atau memecahkan blister yang ada. Selain itu, pastikan area kulit yang terinfeksi untuk selalu dalam kondisi bersih, kering serta terekspos udara sesering mungkin.

 

Medicastore adalah apotek online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat herpes.

 

Sumber:

1. mayoclinic.org

2. healthline.com

3. webmd.com