Informasi Produk Terkait Hemostatik


Artikel Produk Terkait " Hemostatik "


# Obat untuk Menghentikan Pendarahan

Oleh : Bekti

Obat untuk menghentikan pendarahan

Sumber : medicaldialogues.in

 

Pendarahan atau yang disebut juga dengan hemorrhage merupakan kondisi untuk menggambarkan kehilangan darah, baik yang terjadi didalam tubuh (pendarahan internal) atau yang terjadi diluar tubuh (pendarahan eksternal). Bila pendarahan yang hebat dibiarkan saja tanpa adanya penanganan bisa menyebabkan hilangnya nyawa dalam waktu 5 menit. Oleh karena itu semua kejadian pendarahan sebaiknya ditangani dengan serius melalui tindakan atau pemberian obat untuk menghentikan pendarahan.

Kejadian pendarahan bisa terjadi di semua bagian tubuh.  Pendarahan internal terjadi ketika darah bocor melalui pembuluh darah atau organ yang rusak, sedangkan pendarahan eksternal terjadi ketika darah keluar melalui jaringan kulit yang sobek. Kehilangan darah dari jaringan juga bisa terlihat ketika darah keluar dari lubang yang ada di tubuh seperti misalnya: mulut, hidung, vagina dan anus.

Sebenarnya pendarahan merupakan gejala yang umum dialami. Ada beberapa kondisi dan kejadian yang bisa menyebabkan terjadinya pendarahan baik karena trauma, kondisi medis tertentu atau efek samping dari penggunaan obat. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pendarahan serta tindakan apa untuk mengatasinya termasuk apa yang digunakan sebagai obat untuk menghentikan pendarahan, bisa dilihat dari artikel dibawah ini.

 

Pendarahan dan Obat untuk Menghentikan Pendarahan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya pendarahan, yaitu:

1. Pendarahan akibat adanya trauma

Luka atau cedera bisa menyebabkan terjadinya pendarahan, meskipun tingkat keparahannya bisa bervariasi tergantung dari tingkat cederanya. Berikut adalah beberapa jenis cedera yang bisa menyebabkan terjadinya pendarahan:

  • Lecet (goresan) yang tidak terlalu dalam .
  • Hematoma (lebam).
  • Laserasi (luka).
  • Luka tusukan dari benda, seperti misalnya jarum, paku atau pisau.
  • Cedera akibat benturan/tabrakan.
  • Luka tembak.

 

2. Pendarahan akibat adanya kondisi kesehatan tertentu

Ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan terjadinya pendarahan, meskipun hal ini lebih jarang terjadi bila dibandingkan dengan pendarahan akibat trauma. Kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan terjadinya pendarahan adalah :

  • Hemofilia.
  • Leukemia.
  • Penyakit hati.
  • Menorrhagia  (keluarnya darah haid yang banyak atau terjadi dalam waktu lama), biasanya sering terjadi pada kasus endometriosis.
  • Trombositopenia (jumlah platelet darah yang rendah).
  • Penyakit von Willebrand.
  • Defisiensi vitamin K.
  • Trauma pada otak.
  • Divertikulosis usus besar.
  • Kanker paruparu.
  • Penyakit bronkitis akut.

 

3. Pendarahan akibat efek samping dari obat-obatan tertentu.

Beberapa obat atau tindakan tertentu bisa meningkatkan risiko terjadinya pendarahan atau bahkan menyebabkan terjadinya pendarahan. Biasanya dokter akan menerangkan hal ini saat memberikan obat atau terapi dan bila terjadi kasus pendarahan sebaiknya segera menghubungi dokter kembali.

Obat-obatan dan tindakan yang bisa menyebabkan terjadinya pendarahan adalah:

  • Obat pengencer darah.
  • Obat antibiotika bila digunakan dalam jangka waktu panjang.
  • Obat penghilang rasa nyeri non steroid seperti misalnya aspirin.
  • Terapi radiasi.

 

Untuk kondisi pendarahan internal tidak mudah untuk dilihat secara kasat mata bila dibandingkan dengan pendarahan eksternal. Tetapi kondisi ini merupakan kondisi yang berbahaya dimana pasien sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk bisa dilakukan tindakan yang dapat menghentikan pendarahan tersebut.

Oleh karena itu bila ada seseorang yang mengalami gejala seperti dibawah ini sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit, karena bisa jadi mengalami pendarahan internal. Gejalanya adalah:

  • Pusing.
  • Kelemahan yang parah.
  • Pingsan.
  • Tekanan darah rendah.
  • Adanya masalah penglihatan akut.
  • Mati rasa.
  • Kelemahan di salah satu sisi tubuh.
  • Sakit kepala yang parah.
  • Nyeri perut yang hebat.
  • Napas pendek.
  • Rasa nyeri di dada.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.

 

Bisa juga ditemui adanya darah pada muntah atau feses. Kemudian bila pendarahan terjadi dibelakang organ internal di perut, bisa juga terlihat adanya memar di sekitar area pusar atau di bagian samping dari perut.

Untuk penanganan pendarahan yang kecil dan ringan biasanya meliputi istirahat dan hidrasi. Biasanya, akan terbentuk bekuan/gumpalan yang sementara waktu bisa memmbatasi pendarahan disaat pembuluh darah memperbaiki diri sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, jaringan tubuh disekitarnya akan menyerap kembali darah yang keluar tersebut.

Sedangkan untuk penanganan pendarahan internal yang sedang sampai berat biasanya melibatkan pemberian vitamin K secara intravena, plasma beku segar, transfusi darah serta trombosit. Saat ini dokter juga sering memberikan zat yang bisa merangsang proses pembekuan darah sehingga bisa berfungsi sebagai obat untuk menghentikan pendarahan. Contoh obatnya adalah: aprotinin, tranexamic acid (TXA), epsilon-aminocaproic acid dan aminomethylbenzoic acid.

Begitu kondisi pasien stabil atau tidak lagi mengalami resiko kematian, maka tindakan selanjutnya yang akan diambil adalah untuk menemukan lokasi terjadinya pendarahan serta menghentikan sumber pendarahannya. Tergantung dari tingkat keparahan pendarahan yang dialami, tindakan operasi bisa diperlukan guna memperbaiki pembuluh darah yang rusak serta membuang kelebihan darah yang keluar.

Medicastore adalah apotek online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat untuk menghentikan pendarahan.

 

Sumber:

1. healthline.com

2. medicalnewstoday.com

3. cochrane.org