Informasi Produk Terkait Antidepresan

Menampilkan 1-3 dari 3 item.
#Nama Produk
1NU ENAT 400 IU
2NEO PROVIGOR TABLET
3WELLNESS TRIBULUS STACK KAPSUL 30'S

Artikel Produk Terkait " Antidepresan "


# Obat Anti Depresi
Oleh : Bekti

Obat anti depresi

Sumber : health.harvard.edu

 

Depresi merupakan masalah medis serius yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mempengaruhi perasaan, pikiran serta tindakan secara negatif. Depresi bisa menyebabkan seseorang merasa sedih serta kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang biasanya disenangi. Depresi juga bisa menyebabkan timbulnya masalah emosional dan fisik serta mengurangi kemampuan untuk berfungsi, baik di rumah atau di tempat kerja. Untungnya depresi bisa diobati, dengan konseling serta pemberian obat anti depresi maka hal tesebut bisa ditangani.

Depresi bisa terjadi di setiap waktu, tetapi umumnya depresi pertama kali terlihat di masa akhir remaja hingga pertengahan usia 20 tahun. Wanita juga lebih rentan untuk mengalami depresi bila dibandingkan dengan pria. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 1 dari 3 wanita akan mengalami episode depresi berat dalam kehidupannya. Secara umum depresi mempengaruhi 1 dari 15 orang dewasa.

Gejala depresi juga bisa bervariasi, tergantung dari berat-ringannya depresi yang mereka alami. Gejala-gejala tesebut antara lain:

  • Merasa sedih atau suasana hati yang tertekan.
  • Kehilangan minat terhadap aktivitas yang sebelumnya disenangi.
  • Perubahan pada nafsu makan, bisa mengalami penurunan berat badan atau kenaikan berat badan yang tidak tergantung dengan diet.
  • Sulit untuk tidur atau tidur terlalu banyak.
  • Kehilangan tenaga atau meningkatnya rasa lelah.
  • Meningkatnya aktivitas tanpa tujuan seperti misalnya jalan mondar mandir, menggerakkan tangan atau tidak bisa duduk diam.
  • Merasa tidak berharga atau merasa bersalah.
  • Mengalami kesulitan untuk berpikir, berkonsentrasi atau mengambil keputusan.
  • Memikirkan tentang kematian atau bunuh diri.

 

Gejala-gejala tesebut setidaknya harus dialami lebih dari 2 minggu serta mewakili perubahan pada tingkat fungsi sebelumnya untuk bisa didiagnosis sebagai depresi.

Depresi sendiri berbeda dengan perasaan sedih atau berduka. Saat seseorang kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan atau berakhirnya suatu hubungan maka hal yang normal untuk merasa sedih atau kehilangan dan sering menggambarkannya sebagai sedang mengalami depresi. Tetapi meskipun keduanya melibatkan rasa sedih dan menarik diri dari aktivitas sehari-hari, perasaan sedih atau berduka sendiri tidak sama dengan mengalami depresi.

Berikut adalah beberapa perbedaannya:

  • Pada perasaan sedih atau berduka, perasaan yang menyakitkan datang bergelombang dan seringkali bercampur dengan kenangan positif terhadap orang tesebut. Sedangkan pada depresi berat, suasana hati dan minat (kesenangan) akan menurun selama hampir 2 minggu.
  • Pada perasaan sedih atau berduka, penghargaan diri biasanya tetap terjaga. Sedangkan pada depresi berat, perasaan tidak berharga dan membenci diri sendiri biasa dialami.
  • Pada perasaan berduka, pikiran tentang kematian mungkin akan muncul saat membayangkan untuk “berkumpul” bersama orang yang telah tiada. Pada depresi berat, pikiran terfokus untuk mengakhiri hidup karena merasa tidak berharga atau tidak layak hidup atau tidak bisa mengatasi rasa sakit akibat depresi.

 

Membedakan antara rasa sedih atau berduka dengan depresi sangat penting untuk dilakukan supaya orang tersebut bisa mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

 

Macam-macam Obat Anti Depresi

Karena depresi mmepengaruhi otak, maka obat-obatan yang bekerja di otak bisa bermanfaat untuk mengatasi depresi. Obat anti depresi biasanya akan membantu meringankan gejala depresi yang dialami. Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi bekerja dengan cara menyeimbangkan senyawa kimia tertentu di otak yang disebut dengan neurotransmitter sehingga bisa meringankan gejala depresi yang dialami.

Berikut adalah macam-macam obat yang digunakan sebagai obat anti depresi:

1. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)

SSRI merupakan obat anti depresi yang paling sering diresepkan untuk mengatasi depresi. Kadar serotonin yang tidak seimbang bisa menjadi penyebab munculnya depresi. Obat golongan ini melawan gejala depresi dengan cara mengurangi pengambilan kembali serotonin di otak sehingga ada lebih banyak serotonin yang bekerja di otak.

Contoh obat golongan SSRI:

  • Sertraline
  • Fluoxetine
  • Citalopram
  • Escitalopram
  • Paroxetine
  • Fluvoxamine

 

Efek samping yang bisa terjadi dari obat golongan ini adalah mual, sulit untuk tidur, gelisah, gemetar serta masalah seksual.

 

2. Serotonin dan norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)

Obat golongan ini memperbaiki kadar serotonin dan norepinefrin di otak sehingga bisa mengurangi gejala depresi. Contoh obatnya adalah:

  • Desvenlafaxine
  • Duloxetine
  • Levomilnacipran
  • Venlafaxine

 

Obat duloxetine selain bisa digunakan untuk mengatasi depresi, juga bisa meringankan rasa nyeri. Hal ini penting, karena nyeri kronis bisa menyebabkan timbulnya depresi atau memperburuk depresi. Pada beberapa kasus, orang yang mengalami depresi menjadi lebih sadar terhadap rasa sakit dan nyeri, sehingga obat seperti duloxetine bisa membantu orang yang mengalami kedua masalah tersebut.

Efek samping yang mungkin dialami dari penggunaan obat anti depresi golongan ini adalah mual, mengantuk, lelah, sembelit dan mulut kering.

 

3. Tricyclic antidepressants (TCAs)

Obat golongan ini sering diberikan bila obat anti depresi golongan SSRI atau golongan lain tidak memberikan hasil. Contoh obatnya adalah:

  • Amitriptyline
  • Amoxapine
  • Clomipramine
  • Desipramine
  • Doxepin
  • Imipramine
  • Nortriptyline
  • Trimipramine

 

Efek samping yang mungkin dirasakan adalah sembelit, mulut kering dan kelelahan. Efek samping lain yang lebih serius adalah tekanan darah rendah, detak jantung yang tidak beraturan serta kejang.

 

4. Tetracyclic antidepressant

Obat maprotiline biasa diberikan untuk mengobati depresi dan kecemasan. Obat anti depresi ini bekerja dengan cara menyeimbangkan neurotransmitter untuk meringankan gejala depresi yang dialami. Efek samping yang sering dialami adalah mengantuk, kelemahan, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur dan mulut kering.

 

5. Dopamine reuptake blocker

Bupropion merupakan obat yang digunakan untuk mengobati depresi serta gangguan afektif musiman. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk terapi berhenti merokok. Efek samping yang bisa terjadi dari penggunaan obat anti depresi ini adalah mual, muntah, sembelit, pusing dan penglihatan kabur.

 

6. 5-HT1A receptor antagonist

Obat pada golongan ini yang digunakan untuk mengobati depresi adalah vilazodone. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan kadar serotonin dan neurotransmitter lainnya. Obat ini jarang diberikan sebagai obat lini pertama untuk mengobati depresi, artinya obat ini biasanya diberikan bila obat jenis lain tidak memberikan hasil yang memuaskan atau memberikan efek samping yang cukup mengganggu. Efek samping dari obat anti depresi ini antara lain mual, muntah serta sulit untuk tidur.

 

7. 5-HT2 receptor antagonists

Obat ini merupakan obat lama yang diberikan untuk mengobati depresi. Obat ini bekerja dengan cara merubah senyawa kimia di otak. Contoh obatnya adalah nefazodone dan trazodone. Efek samping yang mungkin dialami adalah mengantuk, pusing dan mulut kering.

 

8. 5-HT3 receptor antagonist

Obat ini bekerja dengan cara mempengaruhi aktivitas senyawa kimia di otak. Contoh obatnya adalah vortioxetine. Efek samping yang bisa dialami adalah masalah seksual serta mual.

 

9. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)

Obat golongan ini merupakan obat lama yang digunakan untuk mengobati depresi. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pemecahan norepinefrin, dopamine dan serotonin. Obat ini mempunyai banyak interaksi dengan obat-obatan lain serta beberapa jenis makanan.  Selain itu, obat golongan ini juga tidak bisa dikombinasikan dengan obat stimulant atau obat anti depresi lainnya. Oleh karena itu obat ini lebih sulit untuk digunakan bila dibandingkan dengan obat anti depresi lainnya.

Contoh obatnya adalah:

  • Isocarboxazid
  • Phenelzine
  • Selegiline
  • Tranylcypromine

 

Efek samping dari obat ini adalah mual, pusing, mengantuk, sulit untuk tidur serta gelisah.

 

10. Noradrenergic antagonist

Mirtazapine merupakan contoh obat golongan ini, yang bekerja dengan cara merubah senyawa kimia tertentu di otak sehingga bisa meringankan gejala depresi yang dialami. Efek samping yang bisa dialami adalah mengantuk, pusing dan kenaikan berat badan.

 

Dalam hal mengobati depresi, apa yang berhasil untuk seseorang belum tentu akan memberikan hasil yang sama kepada orang lain. Menemukan obat yang sesuai dengan kebutuhan bisa memakan waktu. Tanyakan kepada dokter berapa lama obat akan mulai menunjukkan hasil dan bila gejala depresi yang dialami tidak juga membaik, konsultasikan lagi kepada dokter yang menangani. Dokter bisa memberikan obat lain yang dirasa lebih efektif untuk mengatasi depresi yang dialami.

Medicastore adalah apotik online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat anti depresi.

 

Sumber:

1. psychiatry.org

2. healthline.com