Informasi Produk Terkait Kuinolon


Artikel Produk Terkait " Kuinolon "


# Mengenal obat tipes

Oleh : Bekti

Mengenal obat tipes

sumber : Shutterstock

 

Tipes atau Tifus atau di kalangan medis dikenal sebagai Demam Tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhii. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Menurut data WHO, di seluruh dunia setiap tahun terjadi 11.000.000-21.000.000 kasus infeksi demam tifoid ini dengan jumlah kematian mencapai 128.000-161.000.

Meskipun penyakit ini biasanya dapat sembuh setelah pemberian obat tipes, tetapi sekitar 3-5% orang yang terkena dapat menjadi pembawa bakteri dalam jangka panjang yang dapat menularkan ke orang lain lagi.  Untuk itu obat tipes harus diberikan hingga tuntas, meskipun pasien mungkin sudah tidak merasakan gejalanya lagi tetapi obat harus tetap dikonsumsi sesuai anjuran dokter.

Penyakit Tipes

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit tipes ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhii dan biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri tersebut. Orang dengan penyakit tipes akut bisa mengkontaminasi suplai air melalui feses, yang mengandung konsentrasi bakteri dalam jumlah besar. Bakteri Salmonella Typhii sendiri bisa bertahan hidup di dalam air atau selokan hingga berminggu-minggu.   

Saat mengkonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri Salmonella Typhii, maka bakteri akan menyerang usus halus dan masuk ke dalam aliran darah secara sementara. Bakteri yang dibawa oleh sel darah putih akan berkembang biak di hati, limpa dan sumsum tulang, untuk kemudian masuk kembali ke aliran darah. Pada saat ini akan mulai timbul gejala seperti demam. Kemudian bakteri akan menyerang kantong empedu, sistem empedu dan jaringan limfatik usus dimana mereka berkembang biak dengan jumlah yang tinggi. Bakteri yang masuk ke saluran usus dapat diidentifikasi dalam sampel feses. Jika hasil tesnya masih belum jelas, maka bisa diambil sampel dari darah atau urin untuk menegakkan diagnosis.

Penyakit ini  ditandai dengan demam berkepanjangan, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan dan diare atau kadang bahkan sembelit. Gejala yang dirasakan seringkali tidak spesifik dan secara klinis tidak dapat dibedakan dari penyakit demam lainnya.

Namun, tingkat keparahan klinis bisa bervariasi dan kasus yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian. Penyakit ini terjadi terutama karena sanitasi yang buruk dan kurangnya akses terhadap air minum bersih.

Gejala yang dialami biasanya akan dirasakan secara bertahap, seringkali muncul 1-3 minggu sejak pertama terinfeksi. Gejala-gejala tersebut antara lain :

  • Demam yang awalnya dirasakan ringan dan akan meningkat setiap hari, bahkan bisa mencapai lebih dari 40,5 derajat Celcius.
  • Sakit kepala.
  • Lemah dan letih.
  • Sakit pada otot.
  • Berkeringat.
  • Batuk kering.
  • Hilangnya nafsu makan dan berat badan menurun.
  • Sakit perut.
  • Diare atau sembelit.
  • Ruam pada kulit.
  • Perut yang membengkak.

 

Mengenal Obat Tipes

Untuk mengobati demam tifoid akan diberikan obat antibiotika yang akan membunuh bakteri Salmonella tersebut. Sebelum pemberian obat antibiotika sebagai obat tipes, tingkat kematian dari penyakit ini mencapai 20%. Kematian yang terjadi biasanya akibat infeksi yang parah, pneumonia, pendarahan pada usus atau perforasi usus. Dengan pemberian antibiotika dan perawatan yang menyeluruh, maka tingkat kematiannya bisa dikurangi hingga menjadi 1-2%.

Dengan pemberian obat tipes yang tepat, biasanya akan terjadi perbaikan dalam jangka waktu 1-2 hari dan proses pemulihannya akan terjadi dalam waktu 7-10 hari. Ada beberapa jenis obat antibiotika yang digunakan sebagai obat tipes. Kriteria utama pemilihan antibiotika untuk mengobati demam tifoid antara lain khasiat, keamanan, ketersediaan serta harga.

Secara umum, menurut WHO pedoman pengobatan demam tifoid tanpa adanya komplikasi adalah sebagai berikut :

  • Untuk Salmonella Typhii yang sangat sensitif maka bisa diberikan antibiotika golongan Fluoroquinolone seperti misalnya Ofloxacin atau Ciprofloxacin. Alternatif pengobatan lain adalah dengan Chloramphenicol atau Amoxicillin atau kombinasi dari  Trimethoprim-Sulfametoxazole (TMP-SMK).
  • Untuk Salmonella Typhii yang resisten terhadap beberapa jenis obat maka diberikan obat antibiotika golongan Fluoroquinolone atau Cefixime. Sebagai alternative bisa diberikan obat antibiotika Azithromycin.
  • Sedangkan untuk Salmonella Typhii yang telah resisten terhadap obat antibiotika golongan Quinolone maka bisa diberikan obat Azithromycin atau Cefriaxone. Sebagai alternative bisa diberikan obat Cefixime.

Obat tipes tersebut diberikan dalam jangka waktu tertentu, berkisar antara 5-21 hari tergantung dari jenis obat antibiotikanya. Untuk mencegah resistensi bakteri, kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat antibiotika sesuai anjuran dokter sangat diharapkan. Hal ini supaya obat antibiotika tersebut bisa membunuh bakteri penyebab infeksi hingga tuntas.

 

Mencegah Tipes

Di banyak tempat, akses terhadap air minum yang aman serta sarana sanitasi yang memadai masih banyak sulit ditemui. Oleh karena itu banyak para ahli yang menyarankan pemberian vaksin sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya demam tifoid.

Tetapi vaksin ini pun bukan jaminan untuk bebas dari terkena penyakit tipes, karena seiring berjalannya waktu efektivitas vaksin akan menurun dan membutuhkan suntikan berulang.

Oleh karena itu, bila berada di daerah yang beresiko tinggi, maka disarankan untuk :

  • Sering mencuci tangan dengan air sabun. Selalu cuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. Bawalah produk hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol untuk membantu mensanitasi tangan ditempat dimana air susah untuk ditemui.
  • Hindari mengkonsumsi air yang belum diolah. Air minum yang terkontaminasi merupakan masalah yang paling utama di daerah dimana terjadi endemi demam tifoid. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi air minum dalam kemasan.
  • Hindari mengkonsumsi buah dan sayur mentah. Karena produk sayur dan buah tersebut bisa jadi dicuci di air yang terkontaminasi, maka sebaiknya hindari mengkonsumsi buah dan sayur yang tanpa dikupas, terutama sayuran selada.
  • Pilih mengkonsumsi makanan yang panas. Hindari mengkonsumsi makanan yang disimpan di suhu ruang atau disajikan dingin. Pilih selalu makanan yang disajikan dalam keadaan panas.

Bila kita telah terkena penyakit tipes, maka langkah-langkah berikut ini bisa membantu kita untuk mencegah menularkan penyakit tersebut ke orang lain, yaitu dengan :

  • Konsumsi obat antibiotika. Ikuti petunjuk dokter dalam mengkonsumsi obat tipes tersebut dan pastikan untuk mengkonsumsinya hingga habis.
  • Sering mencuci tangan. Hal ini sangat berperan untuk mencegah penularan ke orang lain. Gunakan air hangat serta sabun, kemudian gosok-gosok secara menyeluruh kedua tangan selama setidaknya 30 detik, terutama sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet.
  • Hindari mengolah makanan.  Hindari menyiapkan makanan untuk orang lain hingga dokter menginformasikan bahwa kita sudah tidak berpotensi menularkan penyakit tipes ke orang lain.

 

Medicastore adalah apotek dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat tipes.

 

Sumber :

1. who.int

2. mayoclinic.org

3. webmd.com