Informasi Produk Terkait Obat yang Mempengaruhi Metabolisme Tulang


Artikel Produk Terkait " Obat yang Mempengaruhi Metabolisme Tulang "


# Obat Tulang Keropos

Oleh : Bekti

Obat tulang keropos

Sumber : healthline.com

 

Osteoporosis atau yang sering disebut dengan tulang keropos adalah suatu kondisi yang mempengaruhi tulang. Meskipun tulang keropos biasanya menyerang orang tua, tetapi sebenarnya kondisi ini bisa menyerang semua orang pada umur berapapun. Untuk mencegah terjadinya pengeroposan tulang lebih lanjut biasanya diperlukan pemberian obat tulang keropos.

Bagian dalam dari tulang mempunyai ruang-ruang kecil yang bentuknya menyerupai sarang madu. Kondisi osteoporosis membuat ruang tersebut membesar sehingga tulang kehilangan kepadatan & kekuatannya. Kondisi tersebut juga membuat bagian luar tulang menjadi tipis & rapuh.

Orang dengan tulang keropos mempunyai resiko yang lebih besar untuk mengalami patah tulang saat melakukan aktifitas sehari-hari, seperti misalnya saat berjalan atau berdiri. Bagian tubuh yang kondisi tulangnya rentan untuk mengalami patah adalah tulang rusuk, tulang panggul serta pergelangan tangan & tulang belakang.

Kondisi tulang keropos tersebut tidak terjadi dalam waktu singkat, tetapi karena biasanya osteoporosis  pada tahap awal tidak menunjukkan gejala maka membuat orang tidak menyadarinya. Seringkali orang dengan osteoporosis baru menyadari memiliki tulang keropos saat mereka mengalami patah tulang. Oleh karena itu bila memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis, maka sebaiknya konsultasi ke dokter untuk dinilai faktor resikonya.

 

Tulang keropos

Sebenarnya tulang secara terus menerus melakukan peremajaan, dimana tulang baru terbentuk untuk menggantikan tulang lama yang dihancurkan. Di usia muda, tubuh memproduksi tulang baru lebih cepat dari waktu menghancurkan tulang lama, sehingga massa tulang akan meningkat.

Saat berusia 20 tahunan, proses ini akan melambat & sebagian besar orang akan mancapai waktu puncak massa tulangnya pada saat berumur 30 tahun. Kemudian seiring bertambahnya usia, berkurangnya massa tulang tulang akan menjadi lebih cepat dari proses pembentukannya sehingga perlu pemberian obat tulang keropos.

Oleh karena itu, seberapa besar kemungkinan kita akan mengalami osteoporosis sangat bergantung dari seberapa banyak kita menyimpan massa tulang di masa muda.  

Berikut adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan resiko untuk terkena osteoporosis :

  • Jenis kelamin. Tulang keropos lebih sering terjadi pada wanita bila dibandingkan dengan pria.
  • Usia. Semakin bertambahnya usia, maka resiko untuk mengalami osteoporosis juga akan semakin besar.
  • Etnis. Orang kulit putih serta asia mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami osteoporosis.
  • Riwayat keluarga. Memiliki orang tua atau saudara kandung yang mempunyai tulang keropos meningkatkan resiko kita untuk juga mengalami osteoporosis, terutama bila mereka pernah mengalami patah tulang panggul.
  • Ukuran rangka tubuh. Pria & wanita yang memiliki rangka tubuh yang kecil cenderung mempunyai resiko yang lebih besar untuk mengalami tulang keropos. Hal ini karena mereka mungkin memiliki lebih sedikit massa tulang untuk diambil seiring bertambahnya usia.
  • Kadar hormon. Osteoporosis lebih sering terjadi pada orang yang memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu dalam tubuhnya. Salah satu hormon yang berpengaruh adalah hormon kelamin seperti misalnya estrogen pada wanita & testosterone pada pria.
  • Pola makan. Tulang keropos akan lebih mungkin dialami oleh orang yang rendah asupan kalsiumnya, mempunyai masalah pola makan serta pernah mengalami operasi pemotongan lambung atau usus.
  • Penggunaan obat tertentu dalam jangka panjang. Penggunaan obat kortikosteroid (seperti misalnya prednisone & kortison) baik oral ataupun injeksi dalam jangka panjang bisa mempengaruhi proses produksi tulang. Selain itu osteoporosis juga telah dikaitkan dengan penggunaan obatobatan untuk pengobatan penyakit kejang, refluks lambung, kanker, serta penolakan transplantasi.
  • Kondisi medis tertentu. Resiko mengalami tulang keropos juga lebih besar pada ornagorang yang mmepunyai masalah kesehatan tertentu, seperti misalnya : penyakit celiac, penyakit radang usus, penyakit hati atau ginjal, kanker, lupus, myeloma serta rheumatoid arthritis.
  • Gaya hidup tertentu. Beberapa kebiasaan buruk bisa meningkatkan resiko untuk mengalami osteoporosis, diantaranya adalah : gaya hidup menetap (sedentary lifestyle), mengkonsumsi alkohol berlebih serta merokok.

 

Obat tulang keropos

Untuk penanganan tulang keropos meliputi mencegah & mengobati patah tulang serta penggunaan obat untuk memperkuat tulang. Keputusan mengenai terapi apa yang harus dilakukan termasuk obat tulang keropos apa yang diberikan tergantung dari beberapa faktor, yaitu :

  • Usia.
  • Jenis kelamin.
  • Resiko mengalami patah tulang.
  • Riwayat cedera sebelumnya.

 

Berikut adalah beberapa obat tulang keropos yang bisa diberikan untuk pengobatan osteoporosis :

1. Bifosfonat

Obat golongan ini memperlambat proses penghancuran tulang di tubuh sehingga bisa menjaga kepadatan tulang & mengurangi resiko terjadinya patah tulang. Sediaan obat ini bisa berupa tablet yang diminum atau obat suntik. Contoh obatnya adalah : alendronic acid, ibandronic acid, risedronic acid & zoledronic acid.

Obat ini harus dikonsumsi dalam keadaan perut kosong dengan 1 gelas air. Kemudian duduk tegak atau berdiri selama setidaknya 30 menit setelah mengkonsumsi obat & tunggu antara 30 menit – 2 jam sebelum mengkonsumsi makanan atau minuman lain.

Efek samping yang bisa dialami adalah : iritasi pada tenggorokan, masalah menelan serta rasa nyeri di perut. Bifosfonat biasanya memerlukan waktu 6-12 bulan untuk mulai terlihat efeknya & jangka waktu pengobatan bisa sampai 5 tahun atau lebih.

Pada saat penggunaan obat tulang keropos ini bisa juga diresepkan kalsium & vitamin D untuk dikonsumsi di waktu yang berbeda.

2. Selective oestrogen receptor modulators (SERMs)

Obat ini memliki efek terhadap tulang yang menyerupai efek dari hormon estrogen. Obat ini bermanfaat untuk menjaga kepadatan tulang serta mengurangi resiko terjadinya patah tulang, terutama di tulang belakang. Contoh obatnya adalah : raloxifene yang tersedia dalam bentuk tablet untuk dikonsumsi setiap hari.

Efek samping yang mungkin dialami adalah : kemerahan di wajah, kram pada kaki serta meningkatkan resiko potensial terjadinya sumbatan pada pembuluh darah.

3. Hormon parathyroid

Hormon ini diproduksi secara alami didalam tubuh & gunanya adalah untuk mengatur jumlah kalsium didalam tulang. Pemberian suntikan hormon parathyroid digunakan untuk menstimulasi sel yang menghasilkan tulang baru.Ketika obat jenis lain hanya bisa memperlambat proses penipisan tulang, maka hormon parathyroid bisa meningkatkan kepadatan tulang.

Tetapi obat tulang keropos ini hanya digunakan pada sejumlah kecil orang dengan kepadatan tulang yang sangat rendah serta tidak berhasil diobati dengan jenis obat-obatan lain. Efek samping yang mungkin dialami adalah mual & muntah.

4.  Suplemen kalsium & vitamin D

Kalsium merupakan mineral utama yang terdapat pada tulang sehingga cukup asupan kalsium yang didapat dari makanan sehari-hari sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Pada orang dewasa yang sehat, asupan kalsium yang direkomendasikan adalah 700 mg/hari. Jumlah ini bisa didapat melalui beraneka ragam makanan yang mengandung kalsium.

Akan tetapi pada orang yang mengalami tulang keropos, asupan kalsium yang dibutuhkan lebih besar lagi sehingga biasanya diberikan suplementasi kalsium.

Untuk vitamin D fungsinya membantu tubuh menyerap kalsium. Vitamin D ini bisa didapatkan melalui sinar matahari, tetapi bila diperlukan juga bisa diberikan tambahan melalui suplemen.

5. HRT (hormone replacement therapy)

Terapi pengganti hormon kadangkala diberikan pada wanita yang mengalami menopause karena bisa mengontrol gejala-gejala yang dialami. Terapi ini juga bisa membantu menjaga tulang tetap kuat & mengurangi resiko terjadinya patah tulang.

Akan tetapi terapi ini tidak direkomendasikan secara spesifik untuk mengatasi osteoporosis karena bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker seperti contohnya kanker payudara & kanker rahim. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai manfaat & resiko dari terapi ini sebelum memutuskan untuk melakukannya.

6. Terapi testosteron

Pada pria, terapi testosterone bisa bermanfaat bila tulang keropos yang dialami disebabkan oleh rendahnya kadar hormon ini.

 

Medicastore adalah apotek online dengan fasilitas layanan lengkap, yang melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia (berdasar peraturan penjualan obat yang berlaku). Kami menjual berbagai jenis produk kesehatan dengan harga yang bersaing, termasuk diantaranya obat tulang keropos.

 

Sumber :

1. healthline.com

2. mayoclinic.org

3. nhs.uk