Infeksi saluran pernafasan, infeksi kulit & jaringan lunak, dan infeksi saluran kemih & kelamin, osteomielitis (radang sumsum tulang), artritis (radang sendi), septikemia (keracunan darah oleh bakteri patogenik dan atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut), peritonitis (radang selaput perut), sepsis puerperalis (reaksi umum disertai demam karena kegiatan bakteri, zat-zat yang dihasilkan bakteri, atau kedua-duanya pada saat sedang nifas).  Tonsilitis, faringitis, bronkitis, bronkiektasis, abses paru, empiema, pleuritis, sinusitis, otitis media, infeksi kulit & jaringan lunak, limfangitis, abses, selulitis, ulkus dekubitus, mastitis, furunkulosis, erisipelas, pielonefritis, sistitis, adneksitis, endometritis

• ISK bawah (sistitis) tak terkomplikasi : 1-2 g/hari dalam dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi.
• ISK lain : 2 g/hari dalam 2 dosis terbagi. Infeksi kulit & jaringan lunak 1 g/hari dalam dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi.
• Faringitis atau tonsilitis karena Streptococcus haemolyticus beta grup A : 1 g/hari dalam 2 dosis terbagi selama 10 hari.

Hipersensitif terhadap sefalosporin

• Hipersensitivitas terhadap penisilin.
• Riwayat alergi penyakit saluran pencernaan (colitis).
• Kerusakan fungsi ginjal Superinfeksi
• Gangguan fungsi ginjal.
• Pasien yang mendapatkan diuretika poten dan antibiotik nefrotoksis.
• Hamil, menyusui.
• Penggunaan jangka panjang.
  Interaksi obat :
  - antibiotik aminoglikosida atau diuretika poten seperti Frusemida.
  - kadar dalam darah dan atau toksisitas meningkat jika digunakan dengan Probenesid.

Simpan obat ditempat yang sejuk ( tidak lebih dari 30°C ) dan kering, serta terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

DKL0633207801A1