Sinusitis maksilaris akut, kumatnya penyakit atau gejala penyakit bronkhitis kronis secara mendadak akibat bakteri, pneumonia yang didapat dari komunitas, infeksi kulit & struktur kulit tanpa komplikasi, infeksi saluran kemih yang berkomplikasi & pielonefritis (radang ginjal serentak dengan radang pasu ginjal) akut.

• Sinusitis akut, pneumonia

    Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 7–14 hari. Bisa juga dengan dosis 750 mg, 1 kali sehari, selama 5 hari.

•  Pneumonia yang terjadi di lingkungan rumah sakit (nosokomial)

    Dewasa: 750 mg, 1 kali sehari, selama 7–14 hari.

•  Infeksi saluran kemih yang disertai komplikasi,  infeksi ginjal (pielonefritis), infeksi kulit dan jaringan lunak yang disertai komplikasi

    Dewasa: 250–750 mg, 1 kali sehari, selama 7–14 hari tergantung keparahan penyakit yang dialami pasien.

•  Bronkitis kronis yang sedang kambuh

    Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 7 hari, atau 750 mg, 1 kali sehari, selama 3–5 hari.

•    Prostatitis kronis

    Dewasa: 500 mg, 1 kali sehari, selama 28 hari.
 

Hipersensitivitas terhadap kuinolon, anak usia kurang dari 18 tahun, hamil dan laktasi.

• Insufisiensi ginjal.
• Terpapar sinar matahari secara berlebihan harus dihindari.
• Pasien yang diketahui atau diduga menderita kelainan sistem saraf pusat yang bisa mempunyai kecenderungan kejang atau ambang kejang rendah.
• Dianjurkan untuk memonitor secara ketat glukosa darah.
• Penilaian secara teratur fungsi ginjal, hati, dan hematopetik.
  Interaksi obat :
  - absorpsi/penyerapan Levofloksasin dikurangi oleh antasida yang mengandung Al atau Mg dan obat-obat yang mengandung Fe.
  - penggunaan bersama obat-obat anti radang non steroid dengan Quinolon dapat meningkatkan resiko stimulasi sistem saraf pusat dan kejang.
  - antidiabetes.

Simpan obat ditempat yang sejuk ( tidak lebih dari 30°C ) dan kering, serta terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

DKL9711628317A1