meredakan gejala skizofrenia, yaitu gangguan mental yang menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, delusi, serta gangguan berpikir dan berperilaku. Obat ini juga bisa digunakan untuk menangani gejala psikosis pada penderita sindrom Parkinson

Dewasa: Dosis awal 12,5 mg, 1–2 kali pada hari pertama. Dosis dapat dinaikkan secara bertahap sesuai arahan dari dokter. Dosis harian umumnya adalah 200–450 mg per hari. Maksimal 900 mg per hari. Lansia: 12,5 mg 1 kali sehari. Dosis akan ditingkatkan jika diperlukan.

•     Riwayat reaksi toksik atau granulositopenia atau agranulositosis yang dipicu oleh reaksi idiosinkrasi obat ( kecuali akibat kemoterapi sebelumnya ).
•     Gangguan funsi sumsum tulang.
•     Epilepsi tak terkontrol.
•     Psikosis alkoholik & psikosis toksik lain, intoksikasi obat, kondisi komatosis.
•     Kolaps sirkulasi.
•     Depresi SSP.
•     Gangguan ginjal atau jantung berat, penyakit hati aktif yang disertai dengan mual, anoreksia atau ikterus.
•     Penyakit hati progresif, gagal hati.

• Penggunaan harus dibatasi untuk pasien skizofrenia yang resisten terhadap terapi dengan hasil leukosit normal & dimana pemeriksaan leukosit perlu dilakukan.
• Penggunaan bersama obat dengan potensi menimbulkan penekanan fungsi sumsum tulang & antipsikotik depot kerja lama harus dihindari.
• Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
• Riwayat kejang.
• depresi
• epilepsi
• pheochromocytoma,
• kelainan darah
• gangguan pernapasan,
• Gangguan kardiovaskular atau gangguan ginjal, pembesaran prostat, glaukoma sudut sempit, konstipasi kronik.
• Eosinofilia, trombositopenia, gejala hiperglikemia atau disfungsi hati.
•  kolesterol tinggi
• Hamil, laktasi.
• Pasien lanjut usia, anak.

Simpan obat ditempat yang sejuk ( tidak lebih dari 30°C ) dan kering, serta terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

DKL1433531810A1