JARDIANCE DUO TABLET SALUT SELAPUT 5/500 MG
JARDIANCE DUO TABLET SALUT SELAPUT 5/500 MG
Gratis konsultasi dengan dokter kami untuk mendapatkan resep obat ini
Sub Kategori
Lihat Selengkapnya  
Zat Aktif / Komposisi
Empagliflozin 5 mg, metformin HCl 500 mg
Dosis
Dosis bersifat individual. Dosis harian maks: 25/2000 mg. Pasien yg tdk dpt dikendalikan secara adekuat dg metformin saja Dosis awal Empagliflozi 5 mg 2 x/hr + metformin yang setara dengan dosis yang sdg digunakan. Dapat ditingkatkan hingga dosis harian total empagliflozin 25 mg pada pasien yang toleran terhadap dosis total harian empagliflozin 10 mg. Pasien yang beralih dari tablet terpisah menjadi Jardiance Duo Dosis harian sama dengan dosis empagliflozin & metformin yang sebelumnya digunakan. Dosis anjuran: 1 tablet 2 x/hr
Cara Penyimpanan
Simpan obat ditempat yang sejuk ( tidak lebih dari 30°C ) dan kering, serta terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Indikasi
Untuk orang dewasa dengan DM tipe 2 sebagai tambahan terhadap diet & olahraga untuk memperbaiki kontrol glikemik pada pasien yang tidak dapat dikendalikan secara adekuat dengan dosis maksimal (yang dapat ditolerir) metformin saja; pasien yang sedang diterapi dengan kombinasi empagliflozin & metformin dalam tablet terpisah.
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas. Semua jenis asidosis metabolik akut (misalnya asidosis laktat, ketoasidosis diabetik). Pre-koma diabetes. Penyakit yg dpt menyebabkan hipoksia jaringan (terutama peny akut, atau perburukan peny kronik) misalnya gagal jantung, kegagalan pernapasan, infark miokard yg baru terjadi, syok. Intoksikasi alkohol akut. Bedah mayor. Insufisiensi hati. Gagal ginjal sedang & berat atau ggn fungsi ginjal (bersihan kreatinin <60 mL/mnt atau laju filtrasi glomerulus/eGFR <60 mL/mnt/1,73 m2). Kondisi akut dg potensi mengakibatkan ggn fungsi ginjal spt dehidrasi, infeksi berat, syok, pemberian zat kontras yg mgd yodium scr IV.
Efek Samping
Perhatian
Tdk boleh digunakan pd pasien DM tipe 1. Hentikan terapi jika ada dugaan ketoasidosis; pertimbangkan utk monitoring & penghentian sementara pd kondisi klinis yg dpt menyebabkan ketoasidosis (misalnya puasa dlm waktu lama krn penyakit akut atau pembedahan); jika ada dugaan necrotizing fascitiis; pd kasus ISK rekuren. Pasien dg diet sangat rendah karbohidrat, dg penyakit akut, ggn pankreas yg mungkin disebabkan defisiensi insulin, penurunan dosis insulin, penyalahgunaan alcohol, dehidrasi berat & dg wirayat ketoasidosis. Penghentian sementara terapi pd kasus dehidrasi. Peningkatan risiko asidosis laktat. Hentikan metformin sblm atau pd saat dilakukan prosedur pencitraan & jangan dilakukan hingga 48 jam kemudian. Evaluasi necrotizing fasciitis pd pasien dg gejala nyeri atau perlunakan, eritema, pembengkakan pd area genital atau perineum, demam, kurang enak badan. Periksa laju filtrasi glomerulus sblm mulai terapi & selanjutnya scr berkala. Pantau fungsi jantung & ginjal scr rutin pd pasien dg gagal jantung stabil kronik. Dikontraindikasikan pd pasien dg gagal jantung akut & tdk stabil. Pantau status volume cairan tubuh & elektrolit scr hati-hati pd kondisi yg dpt menyebabkan hilangnya cairan tubuh (misalnya pad penyakit GI). Pertimbangkan utk dilakkan penghentian terapi utk sementara hingga kehilangan cairan tubuh teratasi & pd pasien dg ISK terkomplikasi. Hentikan terapi pd saat operasi dg anestesi umum, spinal, atau epidural & jangan diberikan hingga sekurang-kurangnya 48 jam; pastikan bahwa fungsi ginjal sdh dievaluasi ulang & dlm kondisi stabil. Peningkatan hematocrit. Tes glukosa urin positif. Lakukan pemerksaan tungkai scr berkala & perawatan kaki secara rutin pd semua pasien diabetes. Lakukan pemeriksaan rutin vit B12 serum tiap 2 hingga 3 tahun. Hamil. Hentikan pemberian ASI selama terapi. Tdk dianjurkan bagi anak <18 thn. Lanjut usia ≥85 thn; meningkatkan risiko deplesi cairan tutuh pd lanjut usia ≥75 thn.
Informasi Kemasan
Nomor Izin Edar (NIE)
DKI2056100117A1
Pabrik Farmasi
Kandungan dan barang dengan kandungan sejenis
Zat aktif dan kandungan produk.