Risiko Terjatuh pada Anak
Anak-anak identik dengan bermain, yang sering berisiko terjatuh. Anak yang jatuh dapat menjadi luka atau cedera. Selama anak masih dalam pengawasan dan arena bermain bebas dari tangga, benda tajam dan barang-barang berbahaya lain, jatuh tidak akan menyebabkan cedera yang serius. Pencegahan jatuh dan pemantauan anak yang jatuh sangat penting diperhatikan.

Untuk mengurangi risiko anak terjatuh, lakukan tindakan seperti di bawah ini:
  1. Pindahkan atau lapisi perabot yang memiliki sudut yang tajam.
  2. Letakkan lapisan anti selip di bawah semua karpet/keset supaya tidak licin.
  3. Jauhkan anak-anak dari anak tangga, benda-benda yang bersusun atau permukaan yang licin.
  4. Pasanglah pintu penutup tangga. Jangan biarkan anak memanjat tangga sendirian.
  5. Tempat tidur anak dan perabot lain jangan diletakkan dekat jendela sehingga anak dapat memanjat ke arah jendela.
  6. Jangan tinggalkan anak sendirian di atas tempat tidur atau sofa.
  7. Baby walker sebenarnya tidak dianjurkan. Anak dapat terguling, sulit dikontrol kecepatannya sehingga dapat membentur sesuatu.
  8. Pasanglah pengaman bila bayi didorong dengan kereta bayi.
  9. Jangan biarkan anak bermain papan luncur, ayunan dan permainan panjat memanjat lain di taman tanpa pengawasan.
  10. Gunakan helm waktu anak bermain sepatu roda, sepeda atau dibonceng naik sepeda motor.
Namun orangtua jangan bersikap berlebihan bila anak baru bisa berjalan dan sering jatuh. Biarkan anak berdiri kembali. Berlari ke arahnya tiap kali anak jatuh akan membuat orangtua letih dan anak menjadi terlalu berhati-hati dan cengeng meskipun ia tidak terluka. Bila anak terjatuh dan menangis, tenangkanlah dan berilah semangat untuk berdiri kembali.

Tetapi perlu diperhatikan bila anak jatuh dari tempat tinggi atau bertabrakan sewaktu mengendarai mainan anak. Perlu pemeriksaan yang lebih teliti, apalagi jika terbentur di bagian kepala atau tulang punggung.

Hal-hal yang perlu diperhatikan jika anak Anda jatuh dan memerlukan perhatian medis:
  1. Tersayat, terkikis atau berdarah.
  2. Bengkak atau memar yang besar.
  3. Kelainan bentuk yang nyata dari lengan atau kaki setelah jatuh, atau rasa sakit yang tidak berkurang dalam beberapa menit.
  4. Tanda-tanda gegar otak termasuk penurunan kesadaran, sakit kepala, ingatan hilang, pusing, mual atau muntah.
  5. Benjolan di kepala, perdarahan pada bagian putih mata, caiarn kemerahan dari hidung dan telinga, yang menunjukkan kemungkinan patah tulang tengkorak.
  6. Menangis atau berteriak lama, kemungkinan adanya luka dalam.
Jika anak langsung menangis setelah jatuh atau terbentur kepalanya dan tetap sadar, kemungkinan ia tidak mengalami cedera serius. Faktor yang mempengaruhi beratnya cedera adalah jarak, kekuatan jatuh dan permukaan tempat ia jatuh. Jika anak anda jatuh di permukaan yang keras dan tampak baik-baik, amatilah anak selama 24 jam (terutama jika bengkak di kepala atau terbentur kepalanya).

Gejala gegar otak antara lain:
  • Bingung.
  • Pingsan atau kesadaran menurun (lesu atau ingin tidur terus-menerus).
  • Pandangan kabur, mata juling atau bagian anak mata (pupil) ukurannya berbeda antara kanan dan kiri.
  • Perubahan cara berjalan atau merangkak.
  • Sakit kepala yang berkepanjangan.
  • Muntah terus menerus dalam 2 hari pertama setelah jatuh.
  • Keluar darah atau cairan dari hidung atau telinga.
Bila anak anda menemukan gejala-gejala tersebut, segera bawa anak ke rumah sakit terdekat.