Alergi Susu Sapi pada Anak

Alergi susu merupakan hasil dari respon sistem kekebalan tubuh yang abnormal terhadap susu & produk lain yang mengandung susu. Susu sapi yang merupakan komponen utama pada susu formula anak, adalah penyebab umum dari alergi susu pada anak, tetapi selain itu susu yang berasal dari domba, kambing & kerbau juga dapat menimbulkan reaksi alergi susu pada anak. Bahkan ada beberapa anak yang mengalami alergi susu sapi ternyata juga mengalami alergi pada susu kedelai. Alergi susu merupakan alergi makanan yang paling sering terjadi pada anak-anak.

Reaksi alergi terhadap susu pada anak dapat terjadi dalam hitungan menit hingga jam setelah mengkonsumsi susu tersebut. Ciri dari alergi susu yang dialami anak bisa beragam, dari yang ringan hingga berat. Ciri alergi susu pada anak tersebut bisa berupa nafas berbunyi, muntah, gatal-gatal & masalah pada sistem pencernaannya. Meskipun jarang terjadi, alergi pada susu pada anak juga dapat menimbulkan rekasi anafilaksis, yaitu reaksi alergi yang berat & bahkan dapat membahayakan nyawa.

 

 

Sumber : elmilo.com

 

Cara terbaik unttuk mengatasi alergi pada susu adalah dengan menghindari mengkonsumsi susu & produk lain yang mengandung susu. Kabar baiknya adalah sebagian besar anak yang mengalami alergi susu akan teratasi masalahnya pada usia 3 tahun keatas. Untuk tahu lebih banyak lagi mengenai alergi susu pada anak serta ciri & cara pencegahan alergi susu tersebut, bisa dilihat pada artikel dibawah ini yang medicastore ambil dari mayoclinic.com.

 

Penyebab Alergi Susu

Seperti telah disebutkan sebelumnya, semua alergi makanan disebabkan oleh tidak berfungsinya sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi protein susu tertentu sebagai zat yang berbahaya bagi tubuh, sehingga memicu pembentukan antibodi immunoglobulin E (IgE) untuk menetralisir protein tersebut (alergen). Akibatnya, lain kali tubuh kontak dengan protein tersebut, maka antibodi IgE tersebut akan dapat mengenali protein yang sama & memberi tanda pada sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan histamin & zat kimia lainnya. Histamin & zat kimia yang dikeluarkan oleh tubuh akan menyebabkan timbulnya berbagai reaksi alergi, seperti hidung berair, gatal pada mata, tenggorokan kering, kemerahan, gatal-gatal, mual, diare, sulit untuk bernafas & syok anafilaksis.

Ada 2 protein pada susu sapi yang dapat menimbulkan reaksi alergi, yaitu :

  • Casein, yang biasa ditemukan pada bagian susu yang lebih padat (kental)
  • Whey, yang biasa ditemukan pada cairan yang tersisa setelah susu mengental

Anak yang mengalami alergi terhadap susu, dapat mengalami reaksi alergi terhadap salah satu ataupun kedua protein tersebut. Kedua protein tersebut selain terdapat didalam susu, juga dapat terkandung didalam makanan olahan.

 

Faktor Resiko Alergi terhadap Susu

Ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan resiko anak untuk mengalami alergi terhadap susu, yaitu :

  • Mempunyai alergi terhadap hal lain. Anak yang mempunya alergi terhadap susu, biasanya juga mempunyai alergi terhadap hal lain. Seringkali alergi terhadap susu merupakan hal pertama yang terjadi sebelum mengalami alergi terhadap hal lainnya.
  • Dermatitits atopik. Anak yang mengalami dermatitis atopik (suatu rekasi peradangan kronik yang terjadi pada kulit), biasanya juga akan mempunyai alergi terhadap susu
  • Riwayat keluarga. Resiko seorang anak untuk mengalami alergi akan meningkat bila salah satu atau kedua orang tua juga mengalami alergi terhadap makanan atau alergi terhadap hal lain, seperti demam tinggi, asma, gatal-gatal atau eksim.
  • Usia. Alergi terhadap susu lebih sering terjadi pada bayi & anak-anak. Seiring dengan meningkatnya usia, maka sistem pencernaan tubuh akan semakin sempurna, sehingga tubuh tidak mudah  untuk bereaksi terhadap protein susu.

 

Cara Mengetahui Alergi Susu

 

Sumber : kidsaware.co.uk

 

Ketika makanan menjadi penyebab suatu reaksi alergi, maka tidak mudah untuk menentukan makanan apa yang menjadi penyebabnya. Untuk menilai apakah anak mempunyai reaksi alergi terhadap susu atau tidak, maka dokter akan melakukan :

  • Interview mendetail mengenai ciri alergi yang dialami
  • Melakukan pemeriksaan fisik
  • Menganjurkan untuk membuat catatan detil mengenai setiap makanan yang dikonsumsi
  • Mencoba untuk menghilangkan susu / makanan yang mengandung susu dari makanan yang dikonsumsi, kemudian menambahkannya kembali untuk melihat apakah ada reaksi tertentu atau tidak.

Selain itu, tes lain yang juga mungkin diperlukan adalah  :

  • Tes kulit. Pada tes ini, maka kulit akan ditusuk & dipaparkan sejumlah kecil protein yang terdapat pada susu. Jika mengalami anak mengalami reaksi alergi terhadap susu, maka akan timbul benjolan-benjolan di kulit tersebut. Spesialis alergi biasanya merupakan orang yang paling tepat untuk melakukan & membaca hasil tes alergi terhadap susu tersebut. Tetapi perlu diingat juga, bahwa cara ini tidak selalu akurat untuk mendeteksi adanya alergi terhadap susu
  • Tes darah. Tes darah dapat digunakan untuk mengukur respon sisitem kekebalan tubuh terhadap susu, dengan cara mengukur jumlah antibodi tertentu (antibodi IgE) didalam pembuluh darah. Caranya dengan mengirim sample darah kedalam laboratorium, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan sensitivitasnya terhadap susu. Akan tetapi, tes ini juga tidak selalu akurat untuk mengidentifikasi suatu alergi terhadap susu.

Jika ternyata hasil pemeriksaan & tes juga tidak bisa mengkonfirmasi adanya alergi terhadap susu, maka dokter mungkin akan melakukan tes makanan. Caranya adalah dengan memberikan makanan yang berbeda, yang mungkin mengandung susu ataupun tidak, dalam jumlah yang semakin meningkat, untuk melihat apakah tubuh akan bereaksi terhadap susu atau tidak.

 

Cara Mengatasi Alergi terhadap Susu

Satu-satunya cara untuk mencegah supaya anak tidak mengalami reaksi alergi terhadap susu adalah dengan menghindari mengkonsumsi produk susu atau makanan lain yang mengandung susu. Hal ini bisa jadi sulit untuk dilakukan karena susu merupakan bahan umum yang terdapat dalam makanan.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang mengandung susu :

  • Susu, baik susu full cream, rendah lemak atau susu skim
  • Mentega
  • Yogurt
  • Es krim, gelato
  • Keju & makanan lain yang mengandung keju

Selain itu ada juga beberapa jenis makanan yang dapat mengandung susu, tetapi tidak jelas terlihat. Seperti misalnya :

  • Whey
  • Casein
  • Bahan makanan yang mengandung lact, seperti laktosa & lactate
  • Permen & coklat
  • Produk pengganti lemak
  • Bubuk protein
  • Perisa mentega buatan
  • Perisa keju buatan
  • Hidrosolat

Bila ternyata anak masih saja mengalami alergi terhadap susu, maka bisa diberikan pengobatan dengan obat antihistamin. Antihistamin dapat mengurangi gejala alergi terhadap susu yang ringan. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak untuk memperoleh pengobatan yang paling tepat untuk anak yang mengalami alergi terhadap susu.

Kemudian jika ternyata anak mengalami rekasi alergi terhadap susu yang serius (anafilaksis), maka sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan sesegera mungkin. Jika anak anda termasuk golongan yang beresiko tinggi untuk mengalami reaksi alergi terhadap susu yang berat, maka bisa dipertimbangkan untuk selalu menyediakan injeksi efinefrin. Dokter & apoteker akan dapat mengajari cara untuk melakukan suntikan tersebut, sehingga siap apabila terjadi kondisi gawat darurat.akibat alergi anak terhadap susu.

 

 Alternatif Susu Lain untuk Bayi

Pada bayi, bila mengalami alergi terhadap susu akan membuat orang tua menjadi khawatir, karena susu merupakan makanan utama pada bayi terutama yang berusia dibawah 6 bulan.
Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa dengan memberikan ASI pada 4 bulan pertama usia bayi akan dapat mencegah terjadinya alergi anak terhadap susu. Berikut adalah beberapa alternatif sumber susu untuk diberikan pada bayi yang mengalami alergi terhadap susu :

  • ASI. Air susu ibu merupakan sumber nutrisi terbaik bagi sang buah hati. Dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif pada masa 4-6 bulan pertama usia bayi, terutama jika bayi anda termasuk yang beresiko untuk mengalami alergi terhadap susu.
  • Formula hipoalergenik. Susu dengan formula hipoalergenik adalah susu yang mengandung enzim untuk memecah protein seperti casein atau whey dalam susu. Proses lebih lanjut dalam susu dengan formula ini adalah dengan pemanasan & penyaringan. Tergantung dari tingkat prosesnya, maka  produk dengan formula ini dapat dibagi menjadi : terhidrolisa sebagian atau terhidrolisa seluruhnya. Beberapa susu dengan formula hipoalergenik ini bahkan bukan berasal dari susu, melainkan terdiri dari asam amino. Seperti halnya produk yang telah terhidrolisa, maka formula yang berasal dari asam amino cenderung tidak menimbulkan reaksi alergi.
  • Formula yang mengandung susu kedelai.   Susu jenis ini berasal dari protein kacang kedelai & bukan susu. Supaya kandungan nutrisinya lebih lengkap, maka susu kedelai ini akan difortifikasi dengan kandungan mineral & vitamin lainnya. Tetapi sayangnya, ada beberapa anak yang masih juga mengalami reaksi alergi terhadap susu kedelai ini.


Susu yang berasal dari binatang lain selain sapi, seperti kambing atau domba bukan merupakan pengganti yang baik terhadap susu sapi. Hal ini karena susu jenis ini masih mengandung protein seperti casein & whey, yang juga akan menimbulkan reaksi alergi terhadap susu pada anak.


Pada ibu yang memberikan ASI, tapi kemudian si anak ternyata mengalami rekasi alergi, maka kemungkinan protein dari susu sapi ikut masuk kedalam ASI sehingga menimbulkan rekasi alergi. Untuk itu, maka sebaiknya ibu menghindari dulu mengkonsumsi susu atau makanan lain yang mengandung susu.


Bagi anak yang mempunyai alergi terhadap susu, maka dokter / ahli nutrisi akan mengatur pola makan yang sesuai, sehingga kebutuhan nutrisi anak akan tetap terpenuhi. Anak mungkin juga akan diberikan suplemen untuk memenuhi kebutuhan kalsium & nutrisi lain yang terdapat didalam susu. Sehingga pada anak yang mengalami alergi terhadap susu masih bisa untuk tumbuh & berkembang secara sempurna tanpa khawatir akan kekurangan nutrisi yang dibutuhkannya.

 

Sumber :

1. mayoclinic.com

 

 Diskon 24% Kosmetika Activa dari Italia sampai akhir Juni 2012

 Diskon 20 % Suplemen Kesehatan pilihan dari USA di bulan Juni 2012

Diskon 24 % Suplemen Kesehatan pilihan Wellness, Kinohimitsu, Natrol & Nordic di bulan Juni 2012

Diskon 30% ALAT KESEHATAN Omron, Gluco Dr & Rossmax hingga 30 Juni 2012

FREE TAS SILVER KINOHIMITSU untuk setiap pembelian produk KINOHIMITSU minimum Rp. 150.000,-

Diskon 10 % untuk all product A. Vogel

Diskon 15 % untuk all product Nutracare

Obat Khusus Pria Murah