Gangguan Vitalitas Pria, Bisakah Diatasi dengan Terapi Testosteron ?

Banyak yang ingin melakukan terapi testosteron karena tertarik dengan hasil yang bisa didapatkan, yaitu otot yang lebih kencang, meningkatnya daya ingat & konsentrasi, meningkatnya vitalitas serta stamina. Semakin bertambahnya usia hal-hal tersebut umum dirasakan oleh para pria, sehingga terapi testosteron ini terdengar seperti formula anti penuaan yang tepat.  Tetapi sebelum memutuskan untuk melakukan terapi testosteron untuk mengatasi penuaan, baiknya melihat dulu artikel berikut ini yang medicastore.com ambil dari mayoclinic.com.

 

Apa sih testosteron itu ?

Testosteron adalah hormon yang diproduksi sebagian besar di testis. Jadi testosteron berfungsi untuk membentuk fitur-fitur tubuh khas pria & juga membantu menjaga kesehatan pria secara umum. Berikut adalah fungsi testosteron bagi tubuh pria :

  • Menjaga kepadatan tulang
  • Menjaga distribusi lemak di tubuh
  • Menjaga kekuatan & massa otot
  • Menjaga produksi sel darah merah
  • Menjaga gairah seksual
  • Menjaga produksi sperma

Hipogonadisme adalah penyakit dimana tubuh tidak bisa memproduksi hormon testosteron dalam jumlah yang cukup karena adanya masalah pada testis atau pada kelenjar dibawah otak yang mengatur testis. Bila mengalami masalah tersebut, maka terapi pengganti testosteron dapat membantu mengurangi tanda & gejala gangguan kesehatan akibat kadar testosteron yang rendah pada pasien tersebut. Dokter dapat memberikan testosteron tersebut dalam bentuk suntikan, koyo atapun gel yang dioles.

 

Bagaimana utk rendahnya kadar testosteron tubuh akibat penuaan ?

Kadar testosteron akan memuncak pada pria dimasa remaja & dewasa muda. Semakin bertambahnya usia, maka kadar testosteron dalam tubuh akan berkurang, sekitar 1% per-tahun, dimana penurunan ini biasanya dimulai sejak usia 30 tahun. Oleh karena itu pada pria yang mengalami kadar  testosteron yang rendah, penting untuk memastikan apakah penurunan kadar testosteron tersebut disebabkan oleh efek penuaan normal atau karena adanya masalah kesehatan (hipogonadisme).

 

Apakah penurunan kadar testosteron secara alami juga menyebabkan tanda & gejala penuaan ?

Penurunan kadar testosteron secara alami tidak selalu akan menyebabkan timbulnya tanda & gejala penuaan. Dengan semakin bertambahnya usia, pria dapat mengalami beragam tanda & gejala kesehatan tapi tidak semuanya berkaitan dengan menurunnya kadar testosteron dalam tubuh.

Berikut adalah tanda & gejala kesehatan yang berkaitan dengan menurunnya kadar testosteron dalam tubuh :

  • Adanya perubahan dalam fungsi seksual. Hal ini seperti berkurangnya gairah seksual, berkurangnya ereksi spontan (biasa terjadi saat tidur) serta gangguan kesuburan.
  • Adanya perubahan dalam pola tidur. Terkadang kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan insomnia atau gangguan pola tidur lainnya.
  • Adanya perubahan fisik. Berbagai perubahan fisik dapat terjadi, termasuk diantaranya meningkatnya lemak tubuh, berkurangnya massa & kekuatan otot serta berkurangnya kepadatan tulang. Payudara yang membesar (gynecomastia) & rambut yang rontok juga dapat terjadi. Selain itu juga bisa mengalami rasa panas di wajah & berkurangnya tenaga dari yang biasa dirasakan.
  • Adanya perubahan emosi. Rendahnya kadar testosteron juga bisa mengakibatkan menurunnya motivasi atau kepercayaan diri. Selain itu, bisa juga merasa sedih atau depresi atau mengalami masalah konsentrasi & gangguan daya ingat.

Yang perlu diperhatikan adalah, bahwa sebagian tanda & gejala ini merupakan hal yang normal dialami seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, tanda & gejala tersbeut juga  bisa juga disebabkan oleh hal lain, seperti misalnya efek samping pengobatan, adanya masalah pada kelenjar tiroid, depresi & konsumsi alkohol yang berlebihan. Pemeriksaan darah adalah satu-satunya cara untuk memastikan apakah kadar testosteron dalam tubuh rendah atau tidak.

 

Bisakah terapi testosteron menjaga vitalitas & membuat awet muda ?

Terapi testosteron dapat membantu membalik efek dari hipogonadisme, tetapi masih belum  jelas apakah terapi testosteron memberikan manfaat pada pria yang tidak mempunyai masalah hipogonadisme.

Meskipun beberapa pria percaya bahwa dengan melakukan terapi testosteron membantu mereka menjadi tetap awet muda & lebih bertenaga serta menjaga vitalitas saat usia bertambah, tetapi masih sedikit penelitian menyeluruh yang dilakukan mengenai terapi testosteron terhadap pria dengan kadar testosteron sehat, karena penelitian-penelitian kecil yang telah dilakukan memberikan hasil yang beragam. Sebagai contoh pada salah satu penelitian yang dilakukan, pria sehat yang diberikan terapi testosteron meningkat massa ototnya tetapi tidak bertambah kekuatannya.

 

Apa resiko terapi testosteron terhadap penuaan normal ?

Terapi testosteron mempunyai resiko yang beragam, contohnya :

  • Dapat menimbulkan apneu tidur, yaitu gangguan tidur yang bisa berbahaya dimana terjadi henti nafas yang berulang.
  • Dapat menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah merah (polycythemia), sehingga dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.
  • Menyebabkan timbulnya jerawat atau reaksi kulit lainnya.
  • Menstimulasi pertumbuhan non-kanker dari prostat (benign prostatic hyperplasia) & kemungkinan juga menstimulasi pertumbuhan kanker prostat yang sudah ada.
  • Menyebabkan pembesaran pada payudara
  • Mengurangi jumlah produksi sperma atau menyebabkan testis menciut.

 

Konsultasikan ke dokter

Bila masih ragu apakah terapi testosteron merupakan tindakan yang tepat untuk mengatasi gejala yang dirasakan, maka sebaiknya berkonsultasi langsung ke dokter untuk mengetahui apa manfaat & resiko dari terapi testosteron yang ingin dilakukan. Bila penurunan kadar testosteron yang dialami adalah akibat dari kondisi kesehatan tertentu, maka terapi testosteron dapat membantu memperbaiki kondisi tersebut. Tetapi, bila untuk mengatasi kondisi penuaan normal, maka tidak terlalu disarankan untuk melakukan terapi testosteron.

 

Sumber :

1. mayoclinic

 

Informasi Produk Terkait :

1. Sparta-X

 

Artikel Terkait :

  1. Perlu Tidak Pria Melakukan Tes PSA ?
  2. Priapisme, Ereksi yang Menyakitkan
  3. Disfungsi Ereksi ? Oh, No…

 

Informasi Penyakit Terkait :

  1. Impotensi
  2. Gairah Seksual (Libido) Yang Rendah
  3. Ejakulasi Dini

 

Program Promosi Medicastore :