Kopi dan Kesehatan

Sumber gambar: http://dotsdesserterie.com/coffee/

Kopi secara alami mengandung berbagai komponen, termasuk kafein, antioksidan dan diterpene. Komponen-komponen tersebut tidak hanya berkontribusi pada rasa kopi yang unik, tetapi juga terhadap efek psikologis yang telah diteliti dengan baik.

Komponen Kopi

1.      Kafein

Kafein adalah komponen farmakologis utama dalam kopi, dan merupakan stimulan ringan pada sistem saraf pusat. Satu cangkir kopi umumnya mengandung 75 – 100 mg kafein.

2.      Antioksidan

Kopi juga mengandung antioksidan, antara lain asam klorogenik dan melanoidin yang dapat membantu menonaktifkan oksidan.

3.      Diterpene

Cafestol dan kahweol adalah diterpene yang secara alami terdapat di dalam minyak dalam kopi. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yang tinggi dari komponen ini dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan LDL. Kopi yang tidak disaring adalah sumber cafestol dan kahweol yang signifikan.

Efek Buruk Kafein

Kafein adalah zat yang termasuk obat-obatan. Kafein dalam dosis rendah masih dalam batas aman. Kafein bersifat adiktif, sehingga orang yang mengkonsumsinya dapat sulit untuk berhenti minum kopi. Seseorang yang terbiasa minum kopi mengetahui bahwa ketika berhenti mengkonsumsi kopi, akan timbul gejala sakit kepala, kebingungan mental dan kelelahan selama beberapa hari hingga tubuh beradaptasi.

Efek terlalu banyak kafein antara lain:

·         Meningkatkan kecemasan dan mengganggu pola tidur.

·         Kafein berinteraksi dengan beberapa obat, termasuk obat tiroid, obat psikiatri dan depresi, antibiotik dan obat untuk mengatasi heartburn.

·         Kafein meningkatkan kadar gula darah, sehingga menyulitkan penderita diabetes tipe 2 untuk mengatur insulin. Menurut sejumlah penelitian, kafein juga sedikit meningkatkan tekanan darah.

·         Kafein berpotensi menyebabkan hilangnya kalsium dari tulang belakang wanita pasca menopause bila dikonsumsi lebih dari tiga gelas atau lebih dari 300 mg kafein per hari dan tidak diimbangi dengan asupan kalsium yang cukup.

·         Bila Anda memiliki masalah dengan lambung (refluks atau heartburn), kopi dan bahkan teh (karena juga mengandung kafein) menjadi tidak tepat untuk Anda konsumsi.

Apabila Anda memiliki masalah kolesterol yang tinggi. Sebaiknya Anda menyaring kopi dengan kertas saring untuk menahan cafestol, komponen yang meningkatkan kadar LDL.

Beberapa penelitian menemukan bahwa lebih dari dua gelas kopi per hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang dengan mutasi genetik spesifik (yang kejadiannya cukup sering), yang  menyebabkan lambatnya pemecahan kafein di tubuh. Jadi, seberapa cepat tubuh memetabolisme kopi dapat mempengaruhi kesehatan. Selain itu, pada orang yang menambahkan gula dan krim ke dalam kopinya, berisiko mengalami kenaikan berat badan karena peningkatan asupan lemak dan kalori.

Manfaat Kafein

Menurut Donald Hensurd, associate professor dari preventive medicine and nutrition, Mayo Clinic College of Medicine, penelitian terbaru secara umum menemukan tidak adanya kaitan antara kopi dan peningkatan risiko penyakit jantung atau kanker. Penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat membantu mencegah penyakit seperti stroke dan kanker tertentu (misalnya kanker mulut), mengurangi risiko penyakit Parkinson’s, Alzheimer dan demensia, dan meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard’s School of Public Health pada tahun 2013 menemukan bahwa mengkonsumsi kopi dua hingga tiga gelas per hari dapat mengurangi risiko bunuh diri sebanyak 45%, kemungkinan karena stimulat kafein membantu meningkatkan mood.

 

Sumber gambar: http://www.sheknows.com/parenting/articles/1103799/coffee-safe-pregnancy

Bagaimana dengan Ibu Hamil, Bolehkah Mengkonsumsi Kopi?

European Food Safety Authority (ESA) dalam ‘Scientific Opinion on the Safethy of Caffeine’ menyimpulkan bahwa ‘kebiasaan mengkonsumsi kafein hingga 400 mg per hari tidak meningkatkan kekhawatiran keamanan bagi orang dewasa yang tidak hamil’. Mereka juga menyatakan bahwa konsumsi kafein hingga 200 mg per hari tidak menimbulkan kekhawatiran pada wanita hamil atau menyusui. Akan lebih bijaksana bila wanita hamil membatasi konsumsi kopi (tidak lebih dari 300 mg per hari) untuk mencegah meningkatkan kemungkinan keguguran spontan atau gangguan pertumbuhan janin.

Kesimpulannya, mengkonsumsi kopi dalam batas aman tidak berbahaya, bahkan memiliki manfaat untuk kesehatan. Akan tetapi, beberapa kelompok tertentu, seperti penderita tekanan darah tinggi, diabetes, anak-anak, remaja, ibu hamil dan lansia, dapat rentan mengalami efek yang tidak diinginkan dari kopi. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengkonsumsi kopi.

 

 

 

Referensi:

https://www.aarp.org/health/healthy-living/info-10-2013/coffee-for-health.html

https://www.coffeeandhealth.org/topic-overview/compounds-in-coffee-2/

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrituin-and-healthy-eating/expert-answers/coffee-and-health/faq-20058339

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16507475