Disfungsi Ereksi merupakan suatu keadaan dimana seorang pria tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi, yang diperlukan untuk bisa melakukan aktivitas seksual yang memuaskan, minimal selama 3 bulan terus menerus. Disfungsi ereksi cukup menakutkan bagi kaum pria karena dapat menyebabkan ketidakharmonisan dengan pasangan dan juga bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya. Untuk itu, berbagai cara pengobatan telah dikembangan untuk bisa membantu penderita dalam mengatasi gangguan ini. Terapi terbaru untuk mengatasi disfungsi ereksi dan telah diuji coba adalah Li-ESWT (Low-Intensity Extracorporeal Shockwave Therapy).

Berbeda dengan terapi disfungsi ereksi lainnya, teknik Li-ESWT (Low-Intensity Extracorporeal Shockwave Therapy) menggunakan gelombang kejut intensitas rendah yang ditembakkan pada penis sehingga menimbulkan shear stress yang berdampak positif dengan terbentuknya pembuluh-pembuluh darah baru dan memperbaiki aliran darah ke penis.

Dalam seminar tentang terapi Li-ESWT untuk Disfungsi Ereksi yang diselenggarakan oleh RS ASRI tanggal 5 September 2013 lalu, dr Ponco Birowo, SpU, PhD, mengatakan bahwa pada dasarnya disfungi ereksi bisa disebabkan oleh faktor psikogenik atau faktor organik (seperti kelainan saraf atau pembuluh darah). Namun ternyata yang paling banyak adalah gabungan kedua faktor tersebut. Untuk itu, sekitar 70% pasien disfungsi ereksi bisa menggunakan Li-ESWT.

Sebelum dilakukan tindakan Li-ESWT, pasien akan diperiksa terlebih dahulu, antara lain untuk menilai keparahan disfungsi ereksi yang terjadi. Tidak ada persiapan khusus sebelum tindakan Li-ESWT. Alat Li-ESWT akan ditempelkan pada penis bagian puncak, tengah, dan pangkal. Lalu gelombang intensitas rendah akan ditembakkan. Terapi ini merupakan tindakan yang bersifat non-invasif, tidak menimbulkan perdarahan ataupun rasa nyeri dan hanya memiliki sedikit efek samping. Terapi dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

  • tahap pertama : terapi diberikan 2x seminggu selama 3 minggu
  • tahap kedua : pasien istirahat selama 3 minggu
  • tahap terakhir : terapi diberikan lagi 2x seminggu selama 3 minggu.

Terapi Li-ESWT saat ini sudah bisa diakses di Indonesia, salah satunya adalah di RS ASRI, Jakarta.

Menurut dr Nur Rasyid Sp U, sekitar 75% penderita DE (Disfungsi Ereksi) yang biasanya berespon baik dengan obat-obatan, setelah diterapi dengan Li-ESWT memiliki kemungkinan untuk bisa berhasil ereksi tanpa obat. Namun jika kerusakan pembuluh darah yang terjadi lebih berat, maka mungkin diperlukan terapi ulang kedua. Untuk penderita DE yang biasanya tidak berespon dengan obat-obatan, setelah diterapi dengan Li-ESWT sekitar 30% bisa berhasil ereksi tanpa obat, dan sebagian penderita lainnya bisa menjadi berespon dengan obat-obatan.

Namun, yang sangat penting adalah untuk selalu menjaga gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor-faktor risiko untuk terjadinya disfungsi ereksi, seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Biasakan untuk selalu melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur, tidak merokok, mengurangi stress, makan makanan yang sehat, mengurangi kegemukan dan menjaga berat badan ideal untuk membantu mencegah terjadinya disfungsi ereksi.

 

Sumber : http://www.prostate.net