FAKTA : Angka Kematian akibat Penyakit Infeksi Pneumokokus Invasif (IPD) di dunia, (UNICEF/WHO 2006) : IPD di Indonesia: |
Fakta akan tingginya angka kesakitan ( morbiditas ) dan kematian ( mortalitas ) di dunia pada bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh Infeksi Pneumokokus Invasif (IPD). Dan berdasarkan penelitian tingkat keamanan, dan keefektifan pemberian vaksin pnemokokus konjugasi (PCV-7), Pada Bulan Maret 2007, WHO, telah merekomendasikan penggunaan vaksin setiap negara harus memprioritaskan penggunaan vaksin pneumokokus konjugasi (PCV-7) dalam Program Imunisasi Nasional, terutama bagi negara dengan lebih dari 50 kematian / 1000 kelahiran hidup maupun negara dengan lebih dari 50.000 kematian balita per tahun.
| ![]() |
Rekomendasi WHO tersebut dikeluarkan setelah adanya laporan SAGE (Strategic Advisory Group of Experts on Immunization), yaitu suatu tim penasehat ahli yang mengkaji masalah kesehatan dunia terutama masalah infeksi dan imunisasi kepada WHO, diantaranya SAGE melaporkan bahwa Yang terpenting bagaimana suatu vaksin dapat mencegah infeksi pneumokokus , bukan hanya ‘coverage’ serotype.” Weekly Epidemiology Rec 2007: Jan 12, 2007
Bakteri Streptococcus adalah penyebab utama IPD, baru Haemophilus influenzae dan pathogen lainnya. IPD sebenarnya dapat diobati dengan cara pemberian antibiotika dosis tinggi, tetapi saat ini resistensi kuman pneumokokus terhadap antibiotik semakin meningkat, sehingga vaksinasi sebagai tindakan pencegahan dipercaya sebagai langkah protektif terbaik.
Pemberian Vaksin Pneumokokus Konjugasi (PCV-7), Menurunkan Kejadian Penyakit Infeksi Pneumokokus (IPD) pada Bayi & Anak
Di Amerika, salah satu negara yang telah mewajibkan vaksin pneumokokus dalam Program Imunisasi Nasional Amerika. Dan menurut data dari Active Bacterial Core Surveillance, CDC, 2005 “Pemberian vaksin pneumokokus yang dilakukan pada tahun 2000, telah mengurangi Kejadian IPD pada Balita di Amerika sebanyak :
- 77% | usia < 1 tahun |
- 83% | usia 1 tahun |
- 73% | usia 2 tahun |
- 61% | usia 3 tahun |
- 49% | usia 4 tahun |
Selain itu dengan pemberian PCV-7 pada bayi dan balita juga berakibat timbulnya Herd Immunity atau Kekebalan Populasi , dimana orang dewasa di sekitar Anak yang telah diimunisasi vaksin pneumokokus akan ikut terlindung terhadap infeksi kuman Pneumokokus.
Keamanan vaksin IPD PCV-7 produksi Wyeth (PREVENAR) telah diuji pada November 2006 oleh Komite Penasehat Keamanan Vaksinasi WHO, yang menyimpulkan bahwa keamanan PCV-7 serta vaksin pneumokokus konjugasi yang lain sangat meyakinkan.
Menindaklanjuti rekomendasi dari SAGE dan WHO, di ASIA dibentuk suatu kelompok kerja aliansi strategis penyakit pneumokokus, yaitu ASAP (Asian Strtegic Alliance for Pneumococcus Disease), dimana Indonesia menjadi salah satu anggotanya dengan mengirimkan Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro,Sp.A(K) sebagai Ketua Satuan Tugas Imunisasi sekaligus Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK. UI/RSCM Jakarta dan Prof. DR.dr. Cissy B Kartasasmita SpA(K),MSc sebagai anggota Satgas Imunisasi IDAI sekaligus Staf Pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK . UNPAD/RSHS Bandung. Di sepanjang tahun 2007, ASAP telah mengadakan 2 pertemuan, yaitu di Kuala Lumpur pada tanggal 8 Juli dan Jakarta pada 9 September 2007 . Berdasarkan fakta kasus Infeksi Pneumokokus Invasif (IPD) di Indonesia, maka Indonesia adalah negara yang termasuk direkomendasikan untuk memprioritaskan pemberian vaksin pneumokokus konjugasi dalam Program Imunisasi Nasional. Menurut Data penelitian di Bandung tahun 2000 oleh Prof. DR.dr. Cissy B Kartasasmita SpA(K),MSc pada sejumlah 2000 anak, ditemukan:
Dan penelitian Prof. DR.dr. Cissy B Kartasasmita SpA(K),MSc pada tahun 2005 terhadap 100 Bayi baru lahir (0 – 8 minggu), ditemukan 16 bayi , Kuman Pneumokokus positive ditemukan pada pemeriksaan apus tenggorok. Penularan ini didapat dari adik/kakak: 57,1 % dan ibu :11,9 % . Oleh karena itulah Prof. Dr. dr. Sri Rezeki S. Hadinegoro,Sp.A(K), menghimbau agar bayi janganlah diciumi oleh siapapun, termasuk orang tua dan kakaknya dan jangan dibawa jalan – jalan ke mall atau tempat umum.
karena saat ini Depkes hanya mampu memberikan subsidi dengan vaksin yang memiliki harga kurang dari $1 USA. Untuk itu diharapkan peran dokter anak dan peran aktif dari masyarakat sendiri untuk menjadwalkan anaknya memperoleh vaksin pneumokokus konjugasi . PCV-7 sudah direkomendasikan oleh Satgas Imunisai IDAI sejak Juni 2006. PCV-7 sebaiknya diberikan sedini mungkin, dan direkomensasikan sejak bayi berusia 2 bulan. Berikut Jadwal pemberian PCV-7:
Vaksin PCV-7 Prevenar@ dapat diberikan bersama vaksin lain, yaitu: DTP/Hib, DTaP, Hib, Polio oral/ suntikan, Hepatitis B, MMR, Varisela (cacar air). Pemberian bersama vaksin tersebut dilakukan pada waktu yang sama tetapi Pada tempat yang berbeda. |
1. Informasi Penyakit Infeksi Pneumokokus
2. Informasi Penyakit Pneumonia Pneumokokus
3. Bedah produk : Prevenar, Satu-satunya Vaksin Pelindung Anak dari IPD
Untuk undangan liputan seminar dan kegiatan lain kirim ke redaksi kami di fax. 021-7397069 atau redaksi@medicastore.