Berbagai Penyebab Sesak Napas dan Cara Mengatasinya

Sesak napas, dalam istilah medis disebut dengan dyspnea, sering digambarkan sebagai kesulitan bernapas, tidak dapat menarik napas dalam, sensasi seperti tercekik, atau ada rasa tertekan yang kuat di dada.

Orang dewasa sehat bernapas sebanyak sekitar 20 kali dalam satu menit, yang berarti sekitar 30.000 napas dalam satu hari.

Olahraga berat atau pilek, dapat sedikit mengubah pola pernapasan, tetapi tidak sampai menyebabkan sesak napas.  

Apa Saja Penyebab Sesak Napas?

Pada orang sehat, beberapa hal dapat menyebabkan sesak napas, misalnya:

  • Olahraga terlalu berat
  • Suhu yang ekstrim
  • Dataran tinggi

Selain yang disebutkan di atas, sesak napas dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius yang memerlukan penanganan segera.

Banyak penyakit atau kondisi medis yang dapat menjadi penyebab sesak napas, tetapi penyebab yang paling sering adalah karena masalah di paru-paru dan jantung.

Berikut ini beberapa penyebab sesak napas akut (menghilang setelah satu minggu atau lebih):

  1. Alergi. Sesak napas dapat menjadi tanda dari alergi.
  2. Kecemasan. Kecemasan dapat menyebabkan terjadinya hiperventilasi (napas cepat, berat).
  3. Tersedak. Sumbatan di tenggorokan dapat menyebabkan sesak napas.
  4. Emboli paru. Merupakan kondisi di mana terdapat bekuan darah di paru-paru, yang merupakan kegawatadaruratan yang harus segera ditangani.
  5. Serangan jantung. Selain sesak, ada gejala lain misalnya nyeri dada, rasa ingin pingsan, yang menandakan serangan jantung. Bila Anda mengalaminya, segera hubungi rumah sakit terdekat.
  6. Masalah jantung lain. Misalnya gangguan irama jantung, atau tamponade jantung (terdapat cairan berlebihan di sekitar jantung).
  7. Infeksi paru. Infeksi paru-paru seperti bronkitis atau pneumonia dapat menyebabkan terbentuknya mucus (lendir) yang dapat menyumbat bagian-bagian paru, sehingga difusi oksigen dapat terganggu.
  8. Paru-paru kolaps (pneumothorax).
  9. Anemia.
  10. Cedera. Cedera pada tulang iga dapat menyebabkan nyeri saat menarik napas, sehingga penderitanya kesulitan bernapas.
  11. Obat-obatan. Beberapa obat dapat memberikan efek seperti dada terikat. Obat golongan statin dan beta bloker pada penderita asma dapat menimbulkan efek tersebut.
  12. Suhu ekstrim. Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat menyebabkan sulit bernapas.
  13. Kehamilan. Wanita hamil dapat mengalami sesak napas. Hal ini terjadi karena berbagai perubahan yang terjadi pada tubuh saat hamil
  14. Kehilangan darah tiba-tiba dalam jumlah banyak.
  15. Keracunan karbon monoksida.
  16. Terinfeksi penyakit korona (COVID-19).

Beberapa penyebab sesak napas kronis (menetap selama beberapa minggu) misalnya:

  1. Penyakit asma. Karena saluran napas menyempit, penderitanya dapat sulit bernapas.
  2. Gagal jantung. Pada gagal jantung, darah tidak dapat mengisi dan keluar dari jantung dengan baik. Kondisi ini menyebabkan cairan terakumulasi di paru-paru, sehingga penderitanya sulit bernapas.
  3. Masalah jantung lain. Misalnya peradangan jaringan di sekitar jantung, pembengkakan, penebalan dan kakunya otot jantung (kardiomyopati).
  4. Penyakit paru-paru. Infeksi paru-paru misalnya tuberculosis, kerusakan jaringan paru berkaitan dengan merokok yang disebut dengan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), tumor paru, tekanan darah tinggi di paru (hipertensi paru), atau efusi paru (akumulasi cairan di dinding paru), dapat menjadi penyebab sesak napas.
  5. Kegemukan. Tubuh yang terlalu gemuk dapat memberatkan kerja paru sehingga sulit bernapas.
  6. Tidak bugar. Tidak banyak melakukan aktivitas juga dapat menjadi penyebab sesak napas.

Masalah lainnya misalnya:

  • Epiglottitis (pembengkakan bagian dari saluran napas)
  • Sindroma Guillain-Barre
  • Kifoskoliosis
  • Myasthenia gravis

Mendiagnosis Penyebab Sesak Napas

Untuk mendiagnosis penyebab sesak napas, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan paru, dan lainnya (misalnya pemeriksaan suhu), untuk mencari tanda-tanda infeksi atau penyebab sesak lainnya.
  • Oksimetri. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar oksigen di dalam darah.
  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan adanya anemia atau infeksi, dan memeriksa apakah terdapat bekuan darah di paru.

Pemeriksaan spirometri

Pemeriksaan Spirometri

Sumber gambar: www.ruralhealthinfo.org

  • Rontgen dada atau CT scan. Dapat menunjukkan pneumonia, bekuan darah di paru, atau penyakit paru lainnya.
  • Tes fungsi paru (spirometri). Pemeriksaan ini dapat menunjukkan berapa  banyak udara yang dapat dihirup dan dikeluarkan dari paru dan seberapa cepat Anda melakukannya. Pemeriksaan ini dapat membantu mendiagnosis asma dan PPOK.
  • Elektrokardiogram (EKG). Digunakan untuk membantu memeriksa apakah pasien mengalami masalah jantung (gangguan irama, serangan jantung, dll).
  • Pemeriksaan jantung-paru. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan volume oksigen yang dihirup dan karbondioksida yang dikeluarkan saat berolahraga, dilakukan di treadmill atau sepeda statis.

Mengatasi Sesak Napas

Cara mengatasi sesak napas bergantung pada penyebabnya.

Misalnya:

obat asma penyebab sesak napas

  • Bila Anda menderita asma, dokter mungkin akan memberikan obat untuk dihirup (inhaler) untuk digunakan ketika serangan asma kambuh.
  • Bila terdapat cairan di paru-paru, dokter mungkin perlu mengeluarkan cairan tersebut.
  • Bila sesak disebabkan karena infeksi atau ada bekuan darah, dokter akan memberikan Anda obat-obatan yang sesuai.
  • Obat anti kecemasan digunakan bila sesak napas disebabkan karena kecemasan.
  • Terapi oksigen. Terapi ini dilakukan ketika kadar oksigen darah rendah dan harus dipantau oleh tenaga kesehatan profesional.
  • Olahraga. Memperbaiki kebugaran dapat menguatkan jantung dan paru-paru. Bahkan bila Anda memiliki masalah pada jantung atau paru, ‘rehabilitasi kardiovaskular’ dapat membantu.

Kapan Sesak Napas Berbahaya dan Harus Segera Ke Dokter?

Terkadang sesak napas adalah gejala dari kondisi medis yang dapat mengancam nyawa sehingga memerlukan penanganan secepatnya.

Segera ke rumah sakit bila Anda mengalami:

  • Sesak napas tiba-tiba
  • Sangat sulit bernapas
  • Masih merasa sesak setelah 30 menit beristirahat
  • Sulit bernapas saat berbaring
  • Sesak napas mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Bibir dan ujung jari berwarna kebiruan
  • Sesak napas disertai dengan nyeri dada, berkeringat, mual, dan pingsan
  • Dada berdebar-debar atau tidak teratur
  • Sesak disertai dengan demam tinggi, menggigil dan batuk
  • Ada suara mengi atau seperti mengorok saat menarik napas
  • Disertai pergelangan kaki atau kaki yang membengkak

Bagaimana Cara Meredakan Sesak Napas? Bisakah Sesak Napas Dicegah?

Beberapa hal yang menjadi penyebab sesak napas dapat dihindari.

Berikut ini beberapa tips untuk mencegah atau meredakan sesak napas:

  • Hindari menghisap bahan-bahan kimia yang dapat mengiritasi paru-paru, misalnya bau cat, asap kendaraan.
  • Lakukan latihan pernapasan dan teknik relaksasi untuk memperbaiki fungsi pernapasan.
  • Berhenti merokok, jangan pernah mencoba merokok, dan hindari asap rokok.
  • Jaga berat badan ideal.
  • Hindari melakukan aktivitas saat udara sangat panas atau sangat dingin, atau ketika kelembaban tinggi.
  • Bila Anda sudah memiliki kondisi/penyakit paru, cari informasi mengenai kadar polusi udara di sekitar Anda, dan hindari area yang berpolusi udara tinggi.
  • Bila Anda menderita penyakit seperti asma, penyakit jantung, dan lainnya yang dapat menjadi penyebab sesak napas, konsumsi obat yang diberikan dokter dengan teratur. Pastikan obat-obat pertolongan pertama dan oksigen untuk mengatasi sesak di rumah selalu tersedia dan mudah dijangkau.

 

 

 

 

Referensi:

  • https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/16942-shortness-of-breath-dyspnea
  • https://scoopernews.com (Gambar Cover)
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/shortness-of-breath/basics/definition/sym-20050890
  • https://www.webmd.com/lung/shortness-breath-dyspnea#1