Ayo Kenalan dengan Ciprofloxacin, Antibiotik untuk Berbagai Jenis Infeksi

Ciprofloxacin merupakan salah satu antibiotik yang sering digunakan sebagai pengobatan lini pertama maupun lini kedua dalam berbagai penyakit infeksi. Obat ini dapat digunakan dalam berbagai macam penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Untuk penyakit infeksi lain yang disebabkan oleh virus ataupun jamur, Ciprofloxacin  tidak dianjurkan untuk digunakan.

Penggunaan semua obat antibiotika termasuk Ciprofloxacin ini harus sesuai saran dan petunjuk dari dokter. Penggunaan secara sembarangan bisa menyebabkan terjadinya resistensi bakteri, yaitu kondisi dimana bakteri menjadi kebal terhadap obat antibiotika yang diberikan. Ingin tahu lebih lanjut mengenai obat ini? Simak informasi dari Medicastore berikut!

Apa Indikasi Penggunaan Ciprofloxacin?

Informasi tentang obat antibiotika Ciprofloxacin

Ciprofloxacin adalah salah satu golongan antibiotik golongan fluoroquinolone. Golongan ini merupakan antibakteri yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan DNA gyrase bakteri dan topoisomerase IV. Kedua bagian bakteri tersebut berperan penting dalam proses replikasi, transkripsi, perbaikan dan rekombinasi DNA bakteri.

Dengan menghambat DNA gyrase dan  topoisomerase IV, bakteri tidak dapat tumbuh dan berkembang biak. Karena hal tersebut, Ciprofloxacin digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Contohnya adalah infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran pernapasan atas, otitis eksterna akut, infeksi tulang dan sendi, infeksi mata, maupun infeksi intra-abdomen.

Antibiotik ini juga digunakan dalam berbagai jenis infeksi saluran kemih seperti cystitis, pielonefritis dan prostatitis. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk pengobatan penyakit lain seperti penyakit radang panggul, demam tifoid atau tifus, cystic fibrosis hingga diare.

Dosis dan Cara Pakai Ciprofloxacin

Ada pun informasi dosis dari obat ini bisa Anda ketahui di penjelasan berikut:

  1. Dosis

Dosis dan lama penggunaan Ciprofloxacin dapat berbeda-beda sesuai dengan penyakit yang dialami oleh pasien. Dosis juga bergantung pada usia, berat badan, serta komplikasi penyakit lain yang diderita oleh pasien.

Untuk infeksi saluran pernapasan atas dan bawah serta infeksi kulit dan jaringan lunak biasanya digunakan dosis 500-750 mg, dua kali sehari selama 7-14 hari untuk pasien dewasa. Untuk otitis eksterna kronis, pada pasien dewasa digunakan dosis 750 mg selama 7-14 hari hingga 3 bulan.

Untuk penyakit demam tifoid atau tifus, dosis dewasanya adalah 500 mg selama 7 hari. Jika pasien menderita prostatitis, digunakan dosis 500-750 mg. Dengan durasi pengobatan yaitu hingga 2-4 minggu untuk akut dan 4-6 minggu jika kronis. Untuk sistitis, dosis untuk dewasa adalah 250-500 mg dua kali sehari selama 3 hari.

Sementara itu, untuk pielonefritis tanpa komplikasi diberikan dosis Ciprofloxacin  sebanyak 500 mg dua kali sehari selama 7 hari dan 500-750 mg sebanyak dua kali sehari selama 10-21 hari untuk pasien pielonefritis dengan komplikasi. Bagi pasien yang menderita infeksi tulang dan sendi, dosisnya 500-750 mg dengan pengobatan maksimal selama 3 bulan.

Pada penyakit diare yang disertai bakteri, Ciprofloxacin digunakan dengan dosis 500 mg selama 1-5 hari tergantung pada tingkat keparahan dan sifat infeksi. Saat digunakan untuk infeksi intra-abdomen, dosisnya adalah 500-750 mg dalam dua kali sehari, digunakan selama 5-14 hari.

Dosis yang disebutkan di atas adalah untuk pasien dewasa. Obat ini tidak disarankan untuk digunakan pada bayi. Oleh sebab itu, untuk pasien anak-anak, sebaiknya konsultasikan ke dokter dan apoteker Anda terlebih dahulu.

Sementara itu, untuk pasien yang menggunakan Ciprofloxacin namun memiliki penyakit gangguan ginjal, dosis harus disesuaikan dengan klirens kreatinin (CrCl) pasien. Oleh sebab itu, jika Anda memiliki penyakit komplikasi seperti gangguan ginjal, gangguan hati, dan penyakit komplikasi lainnya, jangan lupa beritahukan pada dokter.

  1. Cara Pemakaian

Obat ini dapat diminum sebelum maupun sesudah makan. Dapat diberikan setelah makan jika ingin meminimalkan rasa tidak nyaman pada lambung. Hindari mengkonsumsi obat ini bersama antasida, produk zat besi, maupun produk susu.

Ciprofloxacin harus digunakan secara berkala sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan oleh dokter agar dapat bekerja secara efektif. Tetap gunakan obat ini bahkan saat Anda sudah merasa sembuh. Jangan berhenti menggunakannya kecuali diinstruksikan oleh dokter.

Saat menggunakan antibiotik, Anda tidak boleh berhenti sebelum jangka waktu maupun melewatkan dosis. Anda harus menyelesaikan seluruh rangkaian obat antibiotik yang diberikan karena Jika tidak, maka bakteri penyebab infeksi tidak akan mati dan malah akan menyebabkan terjadinya resistensi antibiotik.

Perhatian dan Peringatan Dalam Penggunaan Ciprofloxacin

Meskipun obat antibiotik ini memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan. Namun obat ini juga memberikan efek samping yang tidak baik pada tubuh. Jika penggunaan obat diberikan pada orang yang memiliki penyakit tertentu dan kondisi tertentu seperti:

  1. Hipersensitivitas

Hindari pemakaian pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap Ciprofloxacin maupun golongan kuinolon lainnya. Beritahukan pada dokter jika Anda memiliki riwayat hipersensitivitas maupun alergi terhadap obat ini.

  1. Interaksi Obat

Obat ini bisa berpotensi fatal jika digunakan dengan tizanidine dan teofilin. Obat ini dapat meningkatkan konsentrasi serum, serta meningkatkan efek hipotensi dan sedatif dari tizanidine. Dapat pula menyebabkan kejang serius dan fatal, status epileptikus, henti jantung, gagal napas jika digunakan dengan teofilin.

Hindari penggunaan obat ini dengan obat antiaritmia Kelas IA (misalnya quinidine, procainamide) dan Kelas III (misalnya amiodarone, sotalol) karena dapat menyebabkan peningkatan risiko interval QT berkepanjangan.

Hindari juga penggunaan dengan obat sistem saraf golongan TCA maupun antipsikotik, serta obat penghilang nyeri golongan NSAID karena dapat meningkatkan resiko kejang. Ada kemungkinan peningkatan risiko gangguan tendon saat digunakan dengan kortikosteroid.

  1. Efek Samping

Obat ini dapat menyebabkan efek samping yaitu sakit kepala, sakit telinga atau gatal, telinga berdenging, pusing dengan sensasi berputar, dan demam.

Sementara itu, reaksi merugikan serius juga dapat terjadi. Efek samping serius tersebut termasuk tendinitis dan ruptur tendon, neuropati perifer, dan efek sistem saraf pusat (SSP).

Segera hentikan pengobatan dan hindari penggunaan obat ini maupun obat golongan fluoroquinolone lainnya jika mengalami salah satu dari efek samping serius ini.

  1. Hamil dan Menyusui

Ciprofloxacin ditetapkan sebagai golongan C pada kategori kehamilan oleh FDA (Food and Drug Administration). Kategori ini berarti belum ada studi kasus terkait risiko penggunaan obat tersebut pada manusia. Namun, terdapat reaksi merugikan pada studi klinis terhadap hewan. Golongan C juga berarti obat dapat digunakan dengan hati-hati jika manfaat lebih besar dari resikonya.

Sementara itu, literatur menyebutkan bahwa Ciprofloxacin  dapat masuk ke dalam ASI. Oleh sebab itu, perlu penggunaan yang hati-hati pada pasien yang sedang menyusui. Beritahukan kepada dokter dan apoteker Anda jika Anda sedang hamil ataupun menyusui.

  1. Penggunaan Jangka Panjang

Pada terapi jangka panjang, disarankan untuk melakukan evaluasi fungsi sistem organ secara periodik (misalnya, ginjal, hati). Superinfeksi dapat terjadi dengan terapi antibiotik yang berkepanjangan atau berulang. Segera hentikan penggunaan jika terdapat tanda dan gejala penyakit hepatitis.

  1. Gangguan Ginjal

Untuk pasien gangguan ginjal, perlu dilakukan penyesuaian dosis bergantung pada kondisi ginjal pasien. Dosis untuk pasien gagal ginjal biasanya ditentukan oleh nilai klirens kreatinin (CrCl) ginjal pasien.

  1. Pasien Anak-anak

Ciprofloxacin dan obat golongan kuinolon lainnya bukan merupakan obat pilihan pertama untuk anak-anak (kecuali pada penyakit anthrax). Obat ini dilaporkan memiliki berbagai kejadian efek samping pada pasien anak. Konsultasikan penggunaan pada dokter dan apoteker Anda untuk penggunaan pada pasien anak.

  1. Diabetes

Obat ini juga dilaporkan dapat menyebabkan hipoglikemia serius (gula darah sangat rendah) terkadang fatal. Oleh sebab itu, perlu pemantauan kadar glukosa secara ketat pada pasien yang menggunakan obat ini. Khususnya pasien yang  menggunakan Ciprofloxacin  bersamaan dengan obat anti diabetes.

 

Itulah berbagai informasi penting mengenai Ciprofloxacin dari Medicastore yang perlu Anda ketahui. Anda bisa mendapatkan lebih banyak informasi mengenai obat-obatan dan kesehatan di website Medicastore. Kami melayani konsultasi online dengan apoteker yang berpengalaman dan profesional.

Kami juga menyediakan pembelian obat secara online. Jika Anda malas keluar rumah namun ingin membeli obat. Anda dapat melakukannya secara online. Segera hubungi kami disini!