Manfaat Lincocin, Dosis, Aturan Pakai hingga Efek Sampingnya

Lincocin merupakan sediaan obat berbentuk kapsul yang diproduksi oleh Pfizer Indonesia. Obat ini digunakan sebagai obat untuk mengatasi infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri streptococcus, staphylococcus, dan pneumococcus yang peka.

Obat ini termasuk kategori obat keras dan penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Apa saja manfaat Lincocin dan informasi lainnya mengenai obat ini? Dapatkan informasinya lebih lengkap sebelum mengkonsumsinya disini.

Apa itu Lincocin?

Lincocin, obat antibiotika untuk mengatasi infeksi

Seperti yang telah disinggung di atas, Lincocin adalah obat antibiotik golongan Lincosamide yang merupakan obat yang dapat digunakan untuk terapi penyakit infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri tertentu.

Lincomycin bekerja sebagai bakterisid yaitu dengan cara membunuh atau menghentikan pertumbuhan bakteri yang sensitif terhadap Lincomycin.

Setiap kapsul Lincocin mengandung 500 mg Lincomycin Hydrochloride yang memiliki mekanisme kerja yaitu membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi.

Obat ini merupakan obat yang sensitif terhadap bakteri Staphylococcus aureus; beta-haemolytic Streptococcus; Staphylococcus epidermidis; Clostridium tetani; Streptococcus viridans; Corynebacterium diphtheriae; Streptococcus pneumoniae; dan Clostridium perfringens.

Obat ini tidak efektif terhadap bakteri Enterococcus faecalis, nor against Neisseria gonorrhoeae, Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis, atau bakteri lain gram negatif.

Dalam penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter.

Keterangan Terkait Lincocin

Berikut beberapa keterangan dan informasi lebih lanjut terkait Lincocin yang perlu Anda ketahui sebelum mengkonsumsinya.

Kegunaan: Digunakan sebagai obat antibiotik untuk mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh beberapa bakteri yaitu staphylococcus, streptococcus dan pseudomonas.

Golongan: Obat Keras

Farmasi: Pfizer Indonesia

No. Registrasi BPOM: DKL7219808601A1

Kandungan: Lincomycin Hydrochloride 500 mg

Bentuk Sediaan: Kapsul

Kelas Terapi: Antibiotik

Satuan Penjualan: Strip

Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Kapsul

Harga: Rp. 115.000 - Rp. 195.000/ Strip

Dosis & Cara Penggunaan

Sebagai obat yang termasuk golongan obat keras, penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter, obat juga harus diminum hingga habis. Perhatikan dosis dan cara penggunaannya berikut ini.

  1. Infeksi berat karena organisme yang peka
  • Dewasa: 1 kapsul diminum 3 kali sehari.
  • Anak usia > 1 bulan: dosis 30 mg/ kg berat badan/ hari dalam 3-4 dosis terbagi.
  1. Infeksi lebih berat
  • Dewasa: 1 kapsul diminum 4 kali sehari.
  • Anak: dosis 60 mg/ kg berat badan/ hari dalam 3-4 dosis terbagi.
  • Dalam kasus infeksi streptokokus β-hemolitik, pengobatan diharuskan berlanjut setidaknya selama 10 hari.

Aturan Pakai

Minum dengan segelas air pada saat perut kosong 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

Cara Penyimpanan

Simpan dalam wadah kering yang tertutup pada suhu ruangan dan terhindar dari sinar matahari langsung. Simpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi dari konsumsi obat ini yaitu:

  • Gastrointestinal, seperti misalnya muntah, mual, diare, gangguan perut dan nyeri perut.
  • Hematopoietik, misalnya seperti sel darah putih dalam darah menurun (Neutropenia) dan kekurangan sel darah putih (leukopenia).
  • Hipersensitivitas atau reaksi alergi berlebih, seperti pembengkakan
  • Kulit dan selaput lendir, terjadinya gatal dan ruam pada kulit.
  • Ginjal, yaitu berupa disfungsi ginjal yang dibuktikan dengan peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea darah (azotemia).

Kontraindikasi

Hipersensitif, obat ini tidak diindikasikan untuk pengobatan infeksi yang ringan atau infeksi yang disebabkan oleh virus.

Pada penggunaan untuk infeksi berat digunakan linkomisin parenteral. Pastikan untuk jangan menggunakan obat ini untuk bayi baru lahir.

Interaksi Obat

Hindari penggunaan Lincocin bersamaan dengan obat-obatan berikut:

  • Kaolin
  • Eritromisin
  • Golongan obat penghambat neuromuskular, seperti misalnya pancuronium, tubocurarine

Kategori Kehamilan

Keamanan obat ini untuk digunakan selama kehamilan belum ditetapkan.

Perhatian

Penyakit pada gastrointestinal terutama kolitis

Perhatian Menyusui

Lincocin telah dilaporkan terserap kedalam ASI dalam kisaran 0,5-2,4 mcg/ mL. Pastikan untuk mengkonsultasikan penggunaan obat pada dokter sebelum mengkonsumsinya.

Informasi Terkait Lincocin diatas diharapkan dapat menambah pengetahuan sekaligus membantu Anda dalam melakukan tindakan yang benar sebelum dan saat mengkonsumsinya.

Selain informasi di atas, di bawah ini kami juga akan memberikan Anda informasi Terkait tips minum obat yang aman dan agar obat dapat bekerja secara efektif pada tubuh. Berikut informasinya untuk Anda.

Tips Minum Obat Lincocin yang Aman dan Bekerja Efektif pada Tubuh

Setiap orang mengkonsumsi obat tentunya dengan tujuan untuk sembuh. Oleh karena itu pastikan untuk tidak asal-asalan dalam mengkonsumsi suatu obat.

Ikuti tips berikut agar obat yang dikonsumsi dapat bekerja dengan efektif dan aman.

  1. Konsumsi Obat sesuai Dosis yang dianjurkan

Terkadang ada yang beranggapan bahwa menggandakan dosis obat dapat membuat penyakit lebih cepat sembuh, padahal ini pendapat yang salah.

Jangan sampai ditiru! Alih-alih membuat penyakit lebih cepat sembuh, minum obat dengan dosis berlebihan justru dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh hingga overdosis.

Selain tidak boleh menambahkan dosis obat, Anda juga tidak boleh mengurangi dosis tanpa anjuran dokter. Mengurangi dosis obat dapat membuat obat menjadi tidak efektif bekerja pada tubuh. Oleh sebab itu, pastikan untuk mengkonsumsi obat sesuai dosis yang ditentukan oleh dokter atau berdasarkan petunjuk pemakaian obat.

  1. Minumlah Obat sesuai Waktu yang Telah ditentukan

Obat umumnya memiliki berbagai  jenis aturan pakai, termasuk jarak minum obat, seperti 3 kali sehari, dengan pembagian waktu konsumsi obat yang tepat. Jika aturan pakainya seperti ini berarti obat diminum setiap 8 jam sekali dalam 1 hari.

Misalnya, bila dosis pertama dikonsumsi jam 7 pagi, maka dosis konsumsi berikutnya yaitu pada jam 3 sore dan dosis terakhir yaitu pada jam 11 malam. Pastikan Anda mengkonsumsi obat pada waktu yang sama setiap harinya.

Apabila Anda lupa mengkonsumsi obat, maka disarankan untuk segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi obat berikutnya tidak terlalu dekat. Namun apabila jedanya sudah dekat, abaikan dosis tersebut dan konsumsilah obat tersebut pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewatkan.

Ada pula beberapa jenis obat yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum, setelah, atau bersamaan dengan waktu makan. Pastikan Anda mengikuti petunjuk penggunaan obat tersebut agar obat dapat bekerja dalam tubuh secara efektif.

  1. Gunakan Obat sesuai Cara yang direkomendasikan

Seperti yang diketahui, ada berbagai sediaan obat, mulai dari kapsul, tablet, puyer, sirup, dan obat tetes (oral drops). Jangan membelah, menghancurkan dan mengunyah obat tablet atau kapsul. Kecuali jika obat tersebut memang berupa obat kunyah.

Sementara konsumsi obat cair dapat menggunakan sendok takar khusus yang telah tersedia di dalam kemasan sekaligus dapat digunakan untuk mengukur dosis obat. Namun, bila tidak tersedia, Anda juga bisa menggunakan sendok teh sebagai alat takarnya.

Sedangkan untuk obat tetes oral, ketika akan mengkonsumsinya Anda bisa menggunakan pipet khusus yang tersedia dalam kemasan obat.

  1. Perhatikan Makanan dan Minuman Apa yang dikonsumsi Bersama dengan obat

Terdapat beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan efek interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau minuman tertentu. Bukan hanya itu, interaksi obat juga dapat terjadi jika obat diminum bersamaan dengan obat jenis lainnya atau suplemen tertentu.

Misalnya seperti mengkonsumsi suplemen zat besi bersamaan dengan susu dapat menurunkan penyerapan zat besi oleh tubuh. Sebaiknya, obat diminum bersamaan dengan segelas air putih. Hal ini untuk mengurangi risiko terjadinya efek interaksi obat.

Selain itu, ketika mendapatkan resep obat dari dokter, Anda dapat menanyakan kepada dokter tersebut terkait apa saja makanan dan minuman yang perlu dihindari ketika mengkonsumsi obat tersebut.

Demikian informasi terkait Lincocin dan tips minum obat yang aman dan efektif bagi bekerja pada tubuh. Diharapkan informasi ini dapat menambah wawasan Anda terkait Lincocin dan cara minum obat yang aman.

Bagi Anda yang saat ini sedang mencari berbagai obat-obatan termasuk juga Lincocin untuk berbagai penyakit, Anda bisa mengandalkan Medicastore. Medicastore adalah apotek online terpercaya dan berpengalaman yang hanya menjual obat asli, sehingga Anda tidak perlu khawatir akan keamanannya.

Andalkan Medicastore untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan secara praktis cukup dari rumah saja.