Metoclopramide, Obat untuk Mengatasi Mual dan Muntah

Tubuh terasa mual dan muntah dapat membuat Anda merasa tidak nyaman ketika beraktivitas. Oleh karena itu ketika Anda merasakan mual dan muntah, harus segera diatasi. Cara mengatasinya adalah dapat dengan mengkonsumsi obat untuk mengatasi mual dan muntah.

 

Namun sudah tahukah Anda apa saja jenis obat yang bermanfaat untuk mengatasi mual dan muntah? Bagi Anda yang belum mengetahui tenang saja tidak perlu khawatir. Melalui artikel di bawah ini akan dikupas tuntas jenis-jenis obat yang dapat dikonsumsi untuk mengatasi rasa mual dan muntah.

 

Apa Saja Obat untuk Mengatasi Mual dan Muntah?

 

Obat untuk mengatasi mual dan muntah

 

Rasa mual dan muntah dapat disebabkan karena makan yang terlalu kekenyangan atau karena lambung mendorong makanan ke usus menjadi lebih lambat dari kondisi normal. Karena hal itulah Anda perlu membutuhkan obat untuk mengatasi mual dan muntah.

 

Salah satu kandungan obat yang dapat dikonsumsi untuk mengatasi mual dan muntah adalah Metoclopramide. Termasuk dalam golongan obat anti emetik, Metoclopramide bekerja dengan cara meningkatkan gerakan lambung dalam mencerna makanan, sehingga mempercepat pengosongan lambung. Obat ini digunakan berdasarkan petunjuk dari dokter, sehingga untuk pembeliannya memerlukan resep dokter.

 

Terdapat beberapa merk obat dengan kandungan Metoclopramide, diantaranya adalah Primperan, Vomipram, Damaben, Piralen, Nausile, Gavistal, dan Metolon. Sebelum mengkonsumsinya, Anda perlu memperhatikan informasi menarik di bawah ini.

 

1. Primperan

 

Primperan adalah obat untuk mengatasi mual dan muntah yang mengandung metoclopramide HCI. Primperan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang berusia kurang dari 1 tahun. Hal tersebut karena dapat meningkatkan resiko efek samping, seperti kejang otot.

 

Primperan tersedia dalam bentuk sirup, drops, dan injeksi. Ini termasuk dalam kategori obat keras. Oleh karena itu untuk mendapatkannya dibutuhkan resep dokter Selain itu dosis dan aturan pakainya juga perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

 

Namun secara garis besar, dosis dan aturan pakai Primperan tablet adalah untuk dewasa 10 mg diminum 3 kali sehari. Primperan sirup adalah untuk dewasa 1 - 2 sendok diminum 3 kali sehari. Untuk anak-anak usia > 5 tahun 0,5 mg / kg berat badan dengan memberikan dosis terbagi.

 

Untuk dosis dan aturan pakai Primperan injeksi adalah 1 ampul diminum 3 kali sehari. Kemudian terkait efek samping Primperan, Anda dapat mengalami beberapa kondisi. Seperti lesu, mengantuk, gelisah, mulut kering, edema lidah, sembelit, diare, hingga urtikaria. 

 

2. Vomipram

 

Vomipram adalah obat yang bermanfaat untuk mengurangi mual dan muntah. Selain itu juga bermanfaat untuk mencegah mual dan muntah pasca operasi, radioterapi, atau kemoterapi. Vomipram termasuk kategori obat keras, maka dibutuhkan resep dokter untuk mendapatkannya.

 

Dosis dan aturan Vomipram untuk mengatasi mual dan muntah terkait kemoterapi kanker atau radioterapi untuk dewasa adalah 10 mg dengan durasi pengobatan maksimal 5 hari. Sedangkan untuk statis lambung diabetes pada dewasa 10 mg diminum 4 kali sehari selama 2 - 8 minggu.

 

Ketika mengkonsumsi Vomipram, Anda bisa mengalami beberapa efek samping. Seperti mengantuk, edema lidah, biduran, kesulitan buang air besar, lelah, lesu, gelisah, diare, hingga mulut kering.

 

3. Damaben

 

Damaben adalah obat yang bermanfaat mengobati gastroparesis diabetik. gastroparesis adalah gangguan yang terjadi pada otot lambung sehingga menyebabkan lambung mendorong makan ke usus menjadi lebih lambat dari kondisi normal.

 

Damaben termasuk kategori obat keras, maka diperlukan resep dokter untuk mendapatkannya. Dosis dan aturan pakai Damaben dapat berbeda berdasarkan jenis penyakit pasien dan bentuk obat yang dikonsumsi. Untuk mengetahui lebih lengkapnya perhatikan informasi di bawah ini:

 

  1. Untuk mengatasi gastroparesis, mual dan muntah pasca operasi serta heartburn
  • Bentuk drops: anak-anak usia 1 - 6 tahun dosis dan aturan pakainya 0,1 mg / kg berat badan diminum 2 - 3 kali sehari.
  • Bentuk sirup: sendok takar 10 ml diminum 3 kali sehari.

 

  1. Untuk mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi atau radioterapi
  • Bentuk injeksi: untuk dewasa 10 mg dalam dosis tunggal, anak-anak usia 0 - 6 tahun 0,1 mg / kg berat badan dalam dosis tunggal, dan anak-anak usia 6 - 14 tahun 2,5 - 5 mg dalam dosis tunggal.
  • Bentuk tablet: untuk dewasa dosis awal sebanyak 2 mg / kg berat badan diminum 15 - 30 menit sebelum menjalani kemoterapi.

 

Ketika mengkonsumsi Damaben, Anda bisa mengalami beberapa efek samping. Seperti sakit kepala, pusing, gelisah, diare, mual, muntah, impotensi, kelainan darah, gangguan menstruasi, ginekomastia, hingga galaktorea. 

 

4. Obat untuk Mengatasi Mual dan Muntah, Piralen

 

Piralen adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan, mual, muntah, luka lambung dan usus. Piralen tersedia dalam bentuk sirup, tablet, dan injeksi. Obat ini termasuk kategori obat keras. Oleh karena itu untuk mendapatkannya dibutuhkan resep dokter.

 

Dosis dan aturan pakai Piralen dapat berbeda berdasarkan jenis penyakit pasien dan bentuk obat yang dikonsumsi. Untuk mengetahui lebih lengkapnya perhatikan informasi di bawah ini:

 

  1. Bentuk Sirup
  • Dewasa adalah 2 sendok teh atau 10 ml diminum 3 kali sehari.
  • Anak-anak dan remaja adalah dosis maksimalnya 0,5 mg / kg berat badan dengan 3 dosis terbagi.
  • Anak-anak usia < 6 tahun adalah dosis maksimalnya 0,1 mg / kg berat badan dengan dosis tunggal.
  • Untuk kemoterapi antiemetik: untuk dewasa adalah 0,5 mg / kg berat badan diminum 4 kali sehari selama 6 hari. Piralen sirup diminum 24 jam setelah kemoterapi.

 

  1. Bentuk Tablet
  • Untuk mual dan muntah terkait kemoterapi kanker atau radioterapi adalah untuk dewasa 1 tablet diminum 3 kali sehari. 
  • Untuk statis lambung diabetes pada dewasa 1 tablet diminum 4 kali sehari selama 2 - 8 minggu.

 

  1. Bentuk Injeksi
  • Untuk intubasi usus kecil, premedikasi untuk pemeriksaan radiologis saluran pencernaan bagian atas pada dewasa adalah 10 mg dengan dosis tunggal.
  • Profilaksis mual dan muntah yang diinduksi kemoterapi pada dewasa adalah dosis awal 2 mg / kg berat badan. Sedangkan untuk obat/regimen yang kurang emetogenik adalah 1 mg / kg berat badan.

 

Ketika mengkonsumsi Piralen, Anda bisa mengalami beberapa efek samping. Seperti mengantuk, edema lidah, lelah, lesu, gelisah, kesulitan buang air besar, diare, biduran, hingga mulut kering.

 

5. Nausile

 

Nausile bermanfaat untuk mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil, menyusui, penderita epilepsi, pendarahan pada lambung, gangguan ginjal, hati, asma, detak jantung tidak beraturan, diabetes. Selain itu juga dapat dikonsumsi pada pasien gangguan mental, hingga tumor kelenjar adrenal.

 

Nausile tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Nausile termasuk dalam kategori obat keras, sehingga untuk mendapatkannya diperlukan resep dokter.

 

Dosis dan aturan pakai Nausile untuk mengatasi mual dan muntah terkait kemoterapi kanker atau radioterapi pada dewasa adalah 10 mg. Sedangkan untuk mengatasi stasis lambung diabetes pada dewasa adalah 10 mg diminum 4 kali sehari dalam 2 - 8 minggu.

 

Ketika mengkonsumsi Nausile, Anda bisa mengalami beberapa efek samping. Seperti diare, edema lidah, urtikaria, kesulitan buang air besar, lelah, lesu, gelisah, mengantuk, hingga mulut kering.

 

6. Gavistal

 

Gavistal adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi mual dan muntah, penyakit refluks gastroesofagus, serta mual dan muntah terkait kemoterapi kanker atau radioterapi. Gavistal termasuk dalam kategori obat keras, sehingga untuk mendapatkannya diperlukan resep dokter.

 

Dosis dan aturan pakai Gavistal dapat berbeda berdasarkan jenis penyakit pasien dan bentuk obat yang dikonsumsi. Untuk mengetahui lebih lengkapnya perhatikan informasi di bawah ini:

 

  1. Bentuk Tablet dan Drops
  • Untuk mengatasi mual dan muntah terkait kemoterapi kanker atau radioterapi adalah untuk dewasa 10 mg diminum 3 kali sehari.
  • Untuk mengatasi statis lambung diabetes adalah untuk dewasa diminum 4 kali sehari selama 2 - 8 minggu.
  • Untuk mengatasi penyakit refluks gastroesofagus adalah untuk dewasa 10 - 15 mg diminum 4 kali sehari, untuk lansia adalah 5 mg/dosis.

 

  1. Bentuk Injeksi
  • Untuk mencegah mual dan muntah terkait terapi radiasi adalah 10 mg diminum 3 kali sehari.
  • Untuk mencegah mual dan muntah pasca operasi adalah 10 mg dalam dosis tunggal.
  • Untuk mencegah mual dan muntah akibat kemoterapi adalah 2 - 4 mg / kg berat badan, dosis pemeliharaan 3 - 5 mg / kg berat badan.
  • Intubasi usus kecil adalah 10 mg dalam dosis tunggal.

 

Ketika mengkonsumsi Gavistal, Anda bisa mengalami beberapa efek samping. Seperti mual, muntah, gelisah, sakit kepala, diare, impoten, kelainan darah, gangguan menstruasi, hingga ginekomastia.

 

7. Metolon

 

Metolon adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi mual, muntah, hingga ulserasi gastroduodenum. Hindarilah mengkonsumsi Metolon jika Anda penderita epilepsi, gangguan motilitas saluran pencernaan, dan feokromositoma.

 

Ketika mengkonsumsi Metolon, Anda bisa mengalami beberapa efek samping. Seperti reaksi ekstrapiramidal, pusing, lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, resah, gelisah, gangguan saluran pencernaan, hingga hipertensi. 

 

Itulah beberapa jenis obat untuk mengatasi mual dan muntah. Mulai dari Primperan, Vomipram, Damaben, Piralen, Nausile, Gavistal, dan Metolon.  Obat-obat tersebut diatas memerlukan petunjuk dari dokter untuk dosis pemakaiannya.  Jika Anda sedang membutuhkan obat tersebut, dapat membelinya di apotik Medicastore. Caranya kirimkan resep dari dokter Anda disini, nantinya petugas kami akan menghubungi Anda kembali.

 

Medicastore adalah apotek online terlengkap dan terpercaya di Indonesia yang menyediakan obat yang berkualitas serta terjamin keasliannya. Jika Anda tertarik untuk membelinya di apotek Medicastore, bisa melakukan pembelian melalui website Medicastore secara online.