Apa itu Menopause?
Menopause adalah sebuah proses alami pada wanita yang terjadi ketika indung telur (ovarium) berhenti membuat hormon reproduksi.
Disebut mengalami menopause bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan berturut-turut. Rata-rata hal ini terjadi pada wanita berusia 52 tahun.
Perubahan hormon akibat menopause dapat menyebabkan gangguan fisik dan emosi bagi yang mengalaminya. Untuk mengatasi hal ini, dokter mungkin akan memberikan terapi seperti terapi hormon, obat-obatan, atau menganjurkan penyesuaian gaya hidup.
Kecuali disengaja dengan prosedur operasi atau dengan obat-obatan, menopause tidak terjadi secara langsung, tetapi terdiri dari tiga tahap.
- Pramenopause atau masa transisi. Perimenopause dapat dimulai dari 8 hingga 10 tahun sebelum menopause. Biasanya dimulai di usia 40 tahunan dan dapat berlangsung selama beberapa bulan bahkan tahun. Gejalanya dapat berupa haid tidak teratur, hot flashes dan mood berubah-ubah.
- Menopause. Seseorang disebut mengalami menopause ketika sudah tidak haid selama 12 bulan berturut-turut. Tidak seperti tahapan lain, menopause dapat ditentukan waktu tepatnya, dan Anda tidak akan terus berada dalam tahap ini.
- Pasca menopause. Adalah waktu setelah menopause. Seorang wanita akan berada dalam tahap pasca menopause selama sisa hidupnya. Sebagian besar gejala menopause berkurang di tahap ini, akan tetapi gejala ringan masih dapat dialami selama beberapa tahun. Wanita dalam tahap ini berisiko terkena osteoporosis dan penyakit jantung akibat rendahnya kadar hormon estrogen.
Apa saja Gejalanya?
Anda mungkin dalam masa transisi menopause bila mengalami gejala seperti berikut ini:
- Haid tidak teratur, atau haid lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
- Hot flashes (tiba-tiba badan terasa panas, yang menyebar ke seluruh tubuh).
- Keringat malam hari dan/atau cold flashes.
- Vagina kering.
- Sering merasa ingin buang air kecil.
- Sulit tidur.
- Perubahan emosi (mudah marah, mood berubah-ubah, atau depresi).
- Kulit, mata atau mulut kering.
- Gejala PMS memburuk.
- Nyeri payudara.
Sebagian wanita juga merasa berdebar-debar, sakit kepala, sakit otot dan sendi, perubahan libido, sulit berkonsentrasi berat badan naik, dan penipisan atau kerontokan rambut.
Semua gejala di atas terjadi akibat perubahan kadar hormon. Meskipun begitu, tidak semua wanita mengalami gejala yang berat (gejala berbeda-beda pada setiap wanita).
Ada Banyak Suplemen untuk Menopause, Mana yang Benar-benar Bermanfaat?
Ketika memasuki masa menopause, tubuh memerlukan vitamin dan zat-zat gizi lain untuk tetap sehat dan kuat, karena produksi hormon estrogen menurun dan metabolisme melambat.
Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk sayur, kalsium dan kedelai, dapat membantu meredakan gejala menopause dan memastikan Anda mendapatkan nutrisi yang Anda perlukan. Akan tetapi pada beberapa kasus mungkin diperlukan suplemen untuk menopause.
Tidak ada suplemen untuk menopause yang paling baik, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai pilihan suplemen untuk menopause yang mungkin Anda perlukan.
Anda perlu ingat, tidak semua produk suplemen untuk menopause yang dijual bahkan di apotek sekalipun itu selalu aman dan kita perlukan. Meskipun produk diklaim aman dan berasal dari bahan alami, bila penggunaannya tidak sesuai, dapat membahayakan kesehatan, misalnya kerusakan liver atau hati.
Berikut ini beberapa suplemen untuk menopause yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter untuk Anda.
- Kalsium
Menopause dapat menyebabkan pengeroposan tulang, dan kalsium sangat penting untuk kesehatan tulang.
Meskipun begitu, bila konsumsi kalsium harian dari makanan sudah mencukupi, Anda tidak memerlukan tambahan suplemen kalsium. Karena kalsium dari makanan lebih utama dibandingkan dari suplemen.
Suplemen kalsium terutama diperlukan pada wanita yang tidak dapat mengkonsumsi produk susu (alergi susu, intoleransi laktosa).
Dokter mungkin akan menyarankan konsumsi kalsium sebanyak 1.000–1.200 mg kalsium per hari (bergantung pada usia Anda).
Jangan mengkonsumsi kalsium untuk “berjaga-jaga”, karena bila sebenarnya asupan kalsium Anda sudah terpenuhi, akan terjadi penumpukan kalsium di darah.
- Vitamin D
Vitamin D penting untuk penyerapan kalsium. Sebagian besar orang mendapatkan cukup vitamin D dari sinar matahari dan makanan yang mengandung vitamin D.
Wanita menjelang menopause berisiko mengalami kekurangan vitamin D, sehingga dokter mungkin akan menyarankan vitamin ini.
- Ground flaxseed
Hasil penelitian mengenai manfaat flaxseed untuk meredakan hot flashes bervariasi. Flaxseed memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi dalam bentuk bubuk, bukan suplemen.
Sumber gambar: amnasorganics.com
Bubuk flaxseed mengandung omega 3 dan lignin, yang dapat menurunkan risiko kanker payudara dan menurunkan kolesterol.
Flaxseed mengandung fitoestrogen, yang merupakan senyawa yang memiliki efek seperti estrogen pada jaringan dan sel-sel tubuh, oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda mengkonsumsi suplemen ini bila Anda sedang mendapatkan pengobatan untuk kanker rahim atau kanker payudara.
Suplemen untuk Menopause yang Harus Dihindari
Tidak seperti obat-obatan yang memiliki aturan dosis, suplemen tidak memiliki standar, yang menjadikannya berbahaya bila dikonsumsi berlebihan. Beberapa suplemen berikut ini sebaiknya Anda hindari:
- Evening primrose oil. Sebagian orang menyebutkan suplemen ini dapat meredakan hot flashes, tetapi tidak ada bukti ilmiah mengenai hal ini. Justru primrose oil dikaitkan dengan mual, diare dan bekuan darah, dan terutama berbahaya bila Anda mengkonsumsi obat pengencer darah atau memiliki riwayat kejang, atau skizofrenia.
- Suplemen kedelai. Tidak seperti makanan berbahan dasar kedelai seperti tahu, tempe dan edamame, yang merupakan bagian dari diet sehat, suplemen kedelai sebaiknya tidak dikonsumsi.
Kedelai dapat memiliki senyawa seperti estrogen, dan meskipun estrogen tumbuhan ditemukan secara alami, zat ini tidak alami bagi tubuh. Kadar rendah dalam makanan masih dalam batas aman, tetapi bila dikonsumsi dalam bentuk konsentrat (jumlah besar), kandungan estrogennya menjadi tidak diketahui (berlebihan).
- Krim estrogen atau progesterone yang dijual bebas. Tubuh dengan mudah menyerap estrogen melalui kulit, tetapi tidak dengan progesterone. Terkadang pasien menggunakan keduanya dan berpikir hormon akan menjadi seimbang. Padahal yang terjadi adalah dapat timbul masalah kesehatan yang lebih serius. Ketidakseimbangan hormon dikaitkan dengan kanker dan pra-kanker rahim.
- Fluoride. Jangan menggunakan fluoride untuk mengatasi pengeroposan tulang akibat menopause. Fluoride dapat membantu memperbaiki kepadatan tulang, tetapi tidak digunakan untuk pengeroposan tulang karena dapat meningkatkan risiko patah tulang.
- Zat besi. Ketika wanita haid, mereka memerlukan cukup zat besi untuk menggantikan yang hilang selama haid. Setelah menopause, zat besi tidak diperlukan sebanyak sebelumnya. Anda cukup mengkonsumsi makanan yang kaya zat besi dan tidak lagi memerlukan suplemen zat besi.
Black Cohosh
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa tanaman ini dapat membantu meredakan hot flashes dan keringat malam hari. Akan tetapi sebagian besar penelitian menyebutkan bahwa black cohosh tidak lebih baik dibandingkan dengan placebo.
Sumber gambar: www.gaiaherbs.com
Meskipun populer, penggunaan black cohosh tidak boleh lebih dari enam bulan, karena dapat menyebabkan gangguan pada liver (hati). Anda tidak boleh mengkonsumsi suplemen ini bila memiliki masalah atau penyakit pada liver.
Efek samping dari suplemen untuk menopause yang satu ini antara lain kram, sakit kepala, mual, dan perut terasa tidak nyaman.
Apakah Menopause Perlu Diobati? Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Menopause adalah proses alami tubuh, pada sebagian kasus, pengobatan tidak diperlukan.
Pengobatan biasanya diberikan untuk mengatasi gejala yang mengganggu kenyamanan sehari-hari.
Ada berbagai jenis terapi untuk mengatasi gejala menopause, yang utaman antara lain:
- Terapi hormon. Penggunaan hormon selama waktu tertentu diberikan kepada wanita yang mengalami menopause secara alami (setelah berusia 45 tahun).
- Terapi pengganti hormon. Terapi ini diberikan kepada wanita yang mengalami menopause di usia yang lebih muda, terutama sebelum 40 tahun.
- Terapi non-hormon.
Sebgaian besar wanita memulai masa transisi menopause mereka dengan gejala ringan, seperti haid yang tidak teratur atau perubahan siklus haid. Konsultasikan dengan dokter bila gejala menopause sangat berat dan mengganggu, dan mempengaruhi kualitas hidup Anda.
Perdarahan yang tidak teratur terkadang dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain. Konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami gejala berikut:
- Haid menjadi lebih banyak dari biasanya
- Keluar banyak bekuan darah
- Haid lebih dari tujuh hari
- Siklus haid kurang dari 21 hari
- Haid berhenti sebelum usia 45 tahun
- Ada flek diantara siklus haid
- Ada perdarahan setelah berhubungan seksual
Konsumsi Suplemen untuk Menopause dengan Bijak
Beberapa hal yang sebaiknya Anda ingat ketika mengkonsumsi suplemen untuk menopause:
- Semua suplemen memiliki kemungkinan efek samping.
- Suplemen atau herbal yang Anda konsumsi mungkin dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang sedang Anda minum. Efeknya dapat negatif, atau meningkatkan kerja obat, atau menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
- Sebagian suplemen atau herbal dapat menyebabkan gejala alergi.
Referensi:
- health.clevelandclinic.org. Supplements for Menopause Symptoms: Are They Safe?. 2022.
- my.clevelandclinic.org. Menopause. 2024.
- www.webmd.com. 11 Supplements for Menopause. 2022.