Anak dapat mulai berpartisipasi dalam olahraga sejak berusia 4 atau 5 tahun. Akan tetapi, sebagian besar olahraga berisiko tinggi menyebabkan cedera pada anak karena koordinasi dan reaksi tubuh lebih lambat dibandingkan orang dewasa. Anak harus diajarkan teknik yang tepat agar tetap aman.
Berbagai macam bentuk cedera dapat dialami anak, namun cedera pada anak yang berkaitan dengan olahraga terbagi menjadi lima kategori.
-
Cedera Terkilir dan Teregang pada Anak
Terkilir adalah cedera pada ligamen, sedangkan teregang terjadi pada otot dan tendon. Cedera ini umumnya ringan dan pulih dengan penanganan metode PRICE.
- Protect : lindungi dari cedera lebih lanjut (misalnya dengan menggunakan brace).
- Rest : istirahatkan bagian yang cedera.
- Ice : gunakan kompres dingin segera setelah cedera selama 10–30 menit (kurang dari 10 menit hanya memiliki sedikit efek. Lebih dari 30 menit dapat merusak kulit). Jangan langsung letakkan es di kulit karena dapat menyebabkan luka dingin. Tekan dengan lembut pada area yang cedera. pengompresan ini dapat mengurangi nyeri, peradangan dan memar. Beberapa dokter menyarankan untuk mengompres selama 15 menit setiap jam selama 48–72 jam pertama.
- Compression : penekanan dengan perban dapat mengurangi pembengkakan dan membantu sendi untuk istirahat. Jangan menggunakan perban terlalu kencang. Buka perban sebelum tidur. Disarankan untuk membuka perban setelah 48 jam sehingga sendi dapat bergerak.
- Elevation : tinggikan posisi bagian tubuh yang cedera untuk mengurangi pembengkakan.
Jangan berikan aspirin pada anak karena aspirin dikaitkan dengan sejumlah sindrom yang berbahaya bagi anak.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat untuk anak.
-
Cedera Lempeng Pertumbuhan dan Tulang
Cedera pada jaringan yang berkembang seperti tangan, kaki, tungkai bawah dan atas dapat menjadi masalah yang serius. Cedera bisanya disertai cedera tulang.
Ujung dari tulang panjang anak memiliki struktur tulang rawan yang disebut dengan lempeng pertumbuhan. Lempeng pertumbuhan menentukan bentuk dan ukuran tulang dewasa.
Area ini dapat terpisah dan bergeser akibat penggunaan berlebihan atau cedera. Pengobatannya memerlukan pembedahan.
-
Cedera yang Berhubungan dengan Panas
Cedera yang berkaitan dengan panas akibat dehidrasi dan sengatan panas matahari sering terjadi tetapi mudah dicegah.
-
Cedera akibat Gerakan Berulang
Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan cedera gerakan berulang seperti fraktur (patah tulang) dan tendinitis (radang tendon). Cedera ini dapat sulit terdeteksi karena jarang terlihat pada pemeriksaan.
- Olahraga yang memiliki gerakan melempar umumnya menyebabkan usaha yang terlalu keras pada bahu dan siku.
- Olahraga lari dan melompat cenderung meregangkan tungkai antara lutut dan kaki.
- Olahraga yang melibatkan gerakan menggenggam seperti senam, golf dan tenis dapat menyebabkan cedera di lengan bawah dan tangan.
-
Benturan
Benturan sangat sering terjadi pada olahraga kontak. Pelajari gejala dan akibat dari benturan sehingga Anda dapat mengidentifikasi kemungkinan terjadinya benturan pada anak Anda.
Tips Olahraga yang Aman untuk Anak
Lalu, apa yang harus dilakukan agar anak dapat berolahraga dengan aman?
Berikut ini beberapa tips untuk berolahraga yang aman untuk anak.
1. Selalu lakukan pemanasan dan pendinginan
Peregangan dan jogging dapat mengurangi kemungkinan regangan otot atau cedera jaringan lunak.
Pemanasan dan pendinginan dapat membantu otot menjadi lebih fleksibel sehingga dapat meregang dengan baik.
2. Lindungi diri dari panas
Dehidrasi dan serangan panas adalah masalah yang umum pada anak, terutama anak yang bermain di luar ruangan.
Ajari anak bahaya bermain di cuaca yang panas. Selalu gunakan tabir surya dan minum yang cukup.
3. Gunakan alat yang tepat
Alat yang tepat merupakan kunci bagi keamanan anak dalam berolahraga.
Alat pelindung yang penting saat berolahraga yaitu:
- helm
- busa pelindung siku, lutut
- sepatu penunjang
- tali keamanan
- pelindung mulut
- kacamata pelindung
Pastikan anak Anda memakai alat pelindung yang tepat sesuai dengan olahraga yang dimainkannya.
4. Tekankan teknik yang tepat
Pelatih harus mengajarkan teknik yang tepat kepada anak. Pastikan Anda memilih pelatih olahraga yang kompeten. Pelatih harus mengetahui:
- Keterampilan olahraga dasar
- Teknik pengajaran
- Prinsip kesehatan
- Keolahragaan
- Pertolongan pertama
5. Hindari gerakan berlebihan
Cedera akibat gerakan berlebihan paling sering terjadi pada olahraga:
- Baseball
- Bola basket
- Atletik
- Senam
- Renang
Beri perhatian lebih pada anak yang melakukan olahraga tersebut di atas.
6. Pertimbangkan latihan silang
Jangan lakukan olahraga yang sama terus menerus dalam waktu yang lama. Peregangan, melompat, latihan keseimbangan dan sejumlah kecil latihan beban dapat mencegah cedera. Latihan aerobik dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan jantung dan paru.
7. Pertimbangkan latihan neuromuskular
Ligamen cruciatum anterior (ACL) adalah ligamen di lutut. Cedera ACL sering terjadi pada anak perempuan.
Latihan neuromuskular mengajarkan anak untuk melompat dan mendarat dengan tepat, yang mengurangi benturan pada lutut dan menguatkan tungkai.
Latihan ini terutama penting bagi atlet anak yang bermain basket, dan sepak bola karena anak sering mengalami cedera akibat berhenti tiba-tiba, berputar dan mendarat setelah melompat.
Selain yang disebutkan di atas, sebelum memulai olahraga tertentu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter anak Anda. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan memastikan kondisi anak dapat mengikuti olahraga tertentu.
Anda juga sebaiknya memilihkan olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan usia anak. Jika memungkinkan, pilih pelatih yang kompeten dan mengetahui cara melakukan pertolongan pada cedera.
Anda juga harus mengajarkan kepada anak untuk berhenti bila ia merasa sakit. Jangan memaksa anak untuk terus berolahraga atau berkompetisi bila cedera.
Dan yang paling penting, biarkan anak memilih olahraga yang ia sukai. Biarkan anak berhenti bila anak merasa bosan.
Referensi:
- www.healthline.com/health/sports-injuries/sports-safety-kids#Overview1
- www.webmd.com/parenting/kids-sports-safety