Jangan Panik! Ini Cara Ampuh Mengatasi Tantrum pada Anak

Menghadapi anak yang tiba-tiba menangis kencang, berguling di lantai, atau bahkan menjerit tanpa sebab seringkali membuat para orangtua merasa bingung. Kondisi ini disebut tantrum. Sebuah luapan emosi meledak secara spontan dan sulit dikendalikan anak. Lantas, bagaimana cara mengatasi tantrum pada anak?

 

Sebagai informasi, tantrum bukanlah tanda bahwa anak “nakal” atau “tidak sopan”, melainkan bagian dari tahapan perkembangan emosional yang wajar. Pada artikel ini, Anda akan diajak memahami mengenai apa penyebab umum tantrum pada anak. Setelah itu, mempelajari strategi dan pendekatannya.

 

Cara Mengatasi Tantrum pada Anak dengan Mudah

 

Cara Mudah Mengatasi Tantrum pada Anak

 

Mengelola emosi anak yang sedang mengalami tantrum memang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi setiap orangtua. Bagi sebagian orang tua, momen ini bisa memicu stres bahkan rasa bersalah. Meski begitu, Anda tidak perlu merasa panik atau terlalu cemas dalam menghadapinya.

 

Ada beberapa pendekatan yang bisa Anda lakukan untuk membantu meredakan emosi si kecil saat sedang meledak-ledaknya. Berikut beberapa strategi yang dapat Anda terapkan saat menghadapi anak yang sedang tantrum:

 

1. Jangan Menyerah atau Memanjakan Anak Demi Meredakan Tantrum

 

Sebanyak apapun keinginan untuk segera menghentikan tangisan anak, sangat penting bagi orangtua untuk tidak menyerah atau mengalah. Jika Anda terbiasa memberikan apa yang anak inginkan saat Si Kecil tantrum.

 

Tanpa sadar Anda sedang mengajarkan bahwa tantrum adalah alat efektif untuk mendapatkan keinginannya. Sebagai gantinya, konsistenlah pada aturan dan batasan yang telah dibuat. Tetap tenang namun tegas, dan tunjukkan bahwa ada cara lain yang lebih baik.

 

2. Ajak Anak ke Tempat yang Lebih Tenang untuk Meredakan Emosi

 

Langkah berikutnya yang bisa Anda lakukan ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda tantrum adalah segera membawanya ke tempat yang minim gangguan. Lingkungan yang terlalu ramai atau bising dapat memperburuk kondisi emosional anak.

 

Biarkan anak berada di tempat tersebut selama beberapa menit, sekitar satu hingga lima menit, tanpa paksaan. Maksud dari tindakan ini bukanlah untuk memberikan hukuman, tetapi untuk memberikan anak kesempatan menenangkan diri dalam suasana yang aman dan mendukung.

 

3. Alihkan Perhatian Anak ke Hal yang Lebih Menyenangkan dan Positif

 

Mengalihkan perhatian anak ke aktivitas lain juga terbukti menjadi salah satu cara mengatasi tantrum pada anak yang cukup ampuh. Terutama jika penyebabnya adalah rasa bosan atau kekecewaan kecil.

 

Cobalah tawarkan kegiatan yang bisa menarik perhatiannya, seperti mengajaknya menggambar, membaca buku cerita favoritnya, atau bermain dengan mainan kesukaannya. Trik ini bekerja karena otak anak akan mulai fokus pada hal baru, sehingga rasa kesal memuncak akan perlahan tergantikan.

 

4. Biarkan Anak Tenang Sendiri Sebelum Anda Memberi Tanggapan

 

Strategi berikutnya yang dapat digunakan adalah dengan tidak langsung bereaksi terhadap tantrum. Dalam beberapa kasus, mendiamkan anak sesaat bisa menjadi pilihan yang sangat efektif. Terutama ketika anak melakukan tantrum untuk mencari perhatian.

 

Dengan tidak memberi respons berlebihan, anak akan belajar bahwa tantrum bukanlah cara yang tepat untuk mendapatkan perhatian dari orangtua. Ketika ia mulai mereda dan menunjukkan tanda-tanda tenang, barulah Anda bisa berbicara dengannya dengan nada lembut.

 

5. Akui dan Validasi Perasaan Anak agar Ia Merasa Dipahami

 

Ketika si kecil sedang berada dalam kondisi tantrum, hindarilah memberikan reaksi dengan membentak atau langsung menyalahkannya. Sebaliknya, cobalah untuk terlebih dahulu memvalidasi perasaan anak. Perlu diingat, mengakui perasaan anak bukan berarti Anda harus mengabulkan semua yang ia minta.

 

Misalnya, Anda bisa berkata, “Mama tahu kamu sangat ingin beli mainan itu, tapi hari ini belum bisa ya, Nak.” Atau bisa juga dengan “Ibu paham kamu kesal karena masih ingin bermain, tapi sekarang sudah waktunya pulang.” Saat orang tua mampu memahami perasaan anak, maka anak akan merasa dianggap penting.

 

Kenali Penyebab Tantrum agar Bisa Menanganinya dengan Tepat

 

Tantrum atau ledakan emosi yang tiba-tiba dan sering menjadi tantangan bagi para orangtua, terutama ketika terjadi di waktu atau tempat yang tidak terduga. Penting untuk disadari bahwa tantrum bukan sekadar perilaku nakal.

 

Melainkan, cara anak mengekspresikan emosi karena belum sepenuhnya bisa mengungkapkannya lewat kata-kata. Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki kepribadian dan karakter yang berbeda, sehingga pemicu tantrum bisa sangat bervariasi antar individu. Berikut penyebab umum yang kerap memicu tantrum:

 

1. Keinginan Tidak Terpenuhi: Sumber Frustasi yang Paling Umum

 

Salah satu penyebab tantrum yang paling sering terjadi adalah ketika keinginan anak tidak dipenuhi. Misalnya, anak meminta dibelikan mainan saat di pusat perbelanjaan, ingin jajan makanan manis, atau menolak untuk berhenti bermain saat waktunya pulang.

 

Dalam situasi seperti ini, anak merasa frustasi karena tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Namun, Si Kecil belum memahami bahwa keinginan tidak selalu bisa diwujudkan seketika.

 

2. Stres, Kelelahan, dan Lingkungan yang Tidak Mendukung Bisa Memicu Ledakan Emosi

 

Anak terlalu mengalami stimulasi berlebihan memiliki kemungkinan lebih besar mengalami tantrum. Contohnya, setelah seharian bepergian, anak bisa tiba-tiba menangis dengan kencang karena tubuhnya merasa tidak nyaman dan tidak mendapatkan kesempatan untuk beristirahat

.

Lingkungan yang tidak mendukung, seperti suara bising, pencahayaan terlalu terang, atau situasi sosial yang menegangkan, juga bisa menjadi pemicu tambahan.

 

3. Kurangnya Kontrol Diri Karena Proses Perkembangan Emosi Masih Berlangsung

 

Anak-anak belum sepenuhnya mampu mengelola emosi secara mandiri. Kemampuan untuk menahan marah, kecewa, atau kesal masih dalam proses berkembang. Oleh karena itu, Si Kecil sering mengekspresikan emosi dengan cara yang intens.

 

Jika anak Anda merasa kehilangan kendali atas situasi. Misalnya, tidak bisa mengatur mainan seperti yang diinginkan atau tidak diizinkan memilih makanan sendiri, tantrum bisa muncul sebagai bentuk pelampiasan emosi.

 

4. Lapar dan Lelah: Dua Musuh Utama Keseimbangan Emosi Anak

 

Kondisi fisik anak sangat mempengaruhi kestabilan emosinya. Anak yang lapar atau mengantuk cenderung menjadi lebih mudah marah, rewel, dan tidak sabaran.

 

Ketika tubuhnya merasa tidak nyaman, anak akan lebih rentan terhadap tantrum karena ia tidak memiliki cukup energi untuk mengelola rasa frustrasinya. Sebagai orang tua, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda anak mulai lapar atau lelah dan segera mengatasinya sebelum tantrum terjadi.

 

5. Keterbatasan Kemampuan Bahasa dan Cara Mengekspresikan Emosi

 

Pada usia balita, anak belum memiliki kosakata dan kemampuan komunikasi yang memadai untuk mengungkapkan perasaan yang dirasakan. Ketika Si Kecil tidak bisa menyampaikan apa yang diinginkan, frustasi muncul dan sering diluapkan dalam bentuk tangisan keras, teriakan, atau perilaku agresif.

 

Proses belajar berbicara dan mengekspresikan emosi membutuhkan waktu dan latihan. Jadi, penting bagi Anda sebagai orangtua lebih sabar dan memberikan ruang aman bagi anak dalam fase perkembangan ini.

 

Yuk, Terapkan Cara Mengatasi Tantrum pada Anak dengan Konsisten!

 

Tantrum pada anak, terutama di usia balita, adalah hal yang umum terjadi dan sering menjadi tantangan besar bagi para orangtua. Tantrum bukanlah tanda bahwa anak nakal, tetapi bentuk ekspresi dari ketidakmampuan mereka dalam menyampaikan perasaan secara verbal.

 

Sebagai orangtua modern, Anda dituntut untuk terus belajar dan mencari sumber informasi terpercaya dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Salah satu cara mengatasi tantrum pada anak adalah informasi yang akurat dan dukungan kesehatan keluarga yang lengkap.

 

Di sinilah Medicastore hadir sebagai mitra terpercaya bagi setiap keluarga Indonesia. Lebih dari sekadar penyedia artikel kesehatan, Medicastore adalah platform layanan kesehatan yang menyediakan ribuan informasi penyakit dan obat-obatan serta tips parenting terkini.

 

Anda juga bisa mencari dokter yang tepat untuk berkonsultasi mengenai masalah tersebut di platform Medicastore. Yuk, jadi orangtua yang lebih tenang dan bijak dalam menghadapi tantrum si kecil agar anak tetap merasa aman mengekspresikan perasaannya.

 

Referensi:

  1. https://www.mitrakeluarga.com/artikel/cara-mengatasi-tantrum
  2. https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-jenis-tantrum-pada-anak-dan-solusi-mengatasinya
  3. https://www.biofarma.co.id/id/announcement/detail/kenali-si-kecil-mengalami-tantrum-dan-cara-mengatasinya
  4. https://primayahospital.com/anak/tantrum-pada-anak/
  5. https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/87_mengatasi-tantrum-pada-anak-penyebab-dan-strategi-penanganan