7 Penyebab Utama Stunting yang Perlu Diketahui Orang Tua

Stunting atau dikenal dengan mudah sebagai kondisi anak yang mengalami malnutrisi sejak dalam kandungan. Kekurangan gizi kronis ini tidak terjadi karena tiba-tiba begitu saja. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab utama stunting pada anak. Apa saja itu?

 

Faktor orang tua, ekonomi, pola asuh, dan lingkungan berperan aktif terhadap terjadi atau tidaknya malnutrisi. Apabila kebutuhan janin dalam hal ini gizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya tidak tercukupi dengan baik, maka dapat memicu terjadinya stunting.

 

Kenali 7 Penyebab Utama Stunting pada Anak-Anak

 

Untuk mencegah terjadinya stunting pada buah hati Anda, ketahui 7 hal yang dapat memicu terjadinya stunting. Berikut uraian beserta penjelasan dari penyebab utama malnutrisi:

 

1. Asupan Mineral dan Gizi yang Rendah

 

Kebutuhan mineral dan gizi yang tidak cukup untuk janin dapat menyebabkan stunting. Defisiensi mikronutrien utama seperti Zink, asam folat, Vit. D, kalsium, yodium, dan besi (Fe) dapat menjadi penyebab utama terjadinya stunting.

 

Mikronutrien tersebut penting dalam transport oksigen, pembentukan sel darah merah, pembentukan sel pada saraf, sintesis protein tubuh, dan membentuk sistem kekebalan pada tubuh. Keberadaan mineral dan gizi tersebut sangat krusial bagi janin agar berkembang  dengan baik.

 

2. Kehamilan Usia Remaja

 

Penyebab stunting berikutnya adalah ibu hamil dengan usia remaja. Pasalnya, usia ini masih dalam masa pertumbuhan. Apabila usia remaja sudah mengandung akan ada persaingan nutrisi antara janin dan ibu.

 

Selain itu, ibu dengan riwayat masa remaja kekurangan nutrisi juga berpotensi menyebabkan stunting pada anak yang dilahirkan. Sebegitu penting memenuhi asupan nutrisi dan gizi selama remaja, mengandung, melahirkan, hingga anak tersebut tumbuh dewasa.

 

3. Sanitasi Kurang Memadai

 

Sanitasi yang kurang memadai juga menjadi faktor penyebab stunting pada anak. Rendahnya akses air bersih dapat mempengaruhi pertumbuhan sang buah hati. Selain itu, juga berpotensi menyebabkan penyakit dan infeksi selama kehamilan. Tidak hanya berisiko terhadap kondisi janin, melainkan juga kesehatan ibu.

 

4. Infeksi yang Terjadi Secara Berulang-Ulang

 

Infeksi berulang dapat menjadi faktor penyebab utama stunting pada anak. Anak dengan imunitas yang lemah sangat berpotensi rentan terhadap penyakit, dan infeksi yang berulang dapat menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga meningkatkan risiko stunting.

 

Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat dipicu oleh kurangnya nutrisi dalam pembentukan imunitas tubuh.

 

5. Perawatan Pasca Melahirkan Tidak Memadai

 

Perawatan pasca melahirkan tidak hanya penting untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan ibu dapat memberikan ASI yang cukup untuk bayinya. ASI sangat krusial selama 1.000 hari pertama kehidupan bayi karena dapat memperkuat sistem imunnya.

 

Namun, jika ibu tidak mendapatkan perawatan yang memadai setelah melahirkan, maka dapat berisiko mengalami kelelahan kronis, sindrom baby blues, bahkan depresi pasca melahirkan. Sehingga dapat berdampak terhadap produksi ASI.

 

6. Kebutuhan Nutrisi yang Tidak Cukup

 

Selain nutrisi selama di dalam kandungan, nutrisi bayi pasca kelahiran juga perlu Anda perhatikan. Pertumbuhan fisik anak yang sehat dan optimal sangat bergantung pada ketersediaan nutrisi yang cukup selama 2 tahun pertama kehidupannya.

 

Beberapa faktor dapat menghambat ketersediaan nutrisi yang cukup bagi anak sehingga menjadi penyebab utama stunting. Salah satunya adalah teknik menyusui yang tidak tepat, tidak mendapatkan ASI eksklusif, pola makan buruk, dan makanan pendamping ASI yang kurang berkualitas.

 

7. Pola Asuh yang Tidak Tepat

 

Pola asuh juga menjadi faktor penyebab stunting pada anak. Tumbuh kembang buah hati sangat dipengaruhi oleh pola asuh kedua orang tuanya. Hal tersebut erat kaitannya dengan praktik dalam pemberian makanan bergizi seimbang kepada anak.

 

Orang tua yang tidak memerhatikan gizi yang dibutuhkan oleh anak untuk berkembang dapat menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik. Sehingga sangat berisiko mengakibatkan stunting.

 

Apakah Stunting dapat Dicegah dan Diatasi?

 

Mencegah dan mengatasi stunting

 

Banyak orang bertanya-tanya, apakah stunting merupakan kondisi bawaan yang tidak bisa diubah? Kabar baiknya, stunting bisa dicegah dan diatasi. Dengan langkah-langkah yang tepat sejak dini, Anda dapat mendukung pertumbuhan anak agar tetap optimal.

 

Berikut beberapa cara yang efektif untuk mencegah dan menangani stunting:

 

1. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

 

Apabila stunting terjadi karena malnutrisi, pencegahan utama yang bisa Anda upayakan yakni dengan konsumsi makanan yang bergizi seimbang. Memastikan asupan nutrisi ibu terserap baik oleh janin bisa menjadi upaya untuk mencegah stunting pada anak.

 

2. Melakukan Perawatan Kesehatan

 

Perawatan kesehatan yang baik merupakan upaya preventif utama untuk mencegah stunting. Terkhusus selama dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun. Baik dengan memberikan ASI secara eksklusif dan makanan pendamping bergizi.

 

Selama proses kehamilan Anda wajib menjalani pemeriksaan kehamilan (ANC) dan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sesuai anjuran petugas kesehatan untuk mencegah anemia. Rutin melakukan pengecekan kesehatan secara berkala dengan mengikuti program posyandu yang ada di daerah masing-masing.

 

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

 

Meskipun stunting disebabkan langsung oleh kekurangan gizi kronis, namun lingkungan yang kotor juga menjadi penyebab tidak langsung karena meningkatkan risiko anak terserang penyakit infeksi. Lingkungan kotor dapat menyebabkan diare dan infeksi  lainnya.

 

Apabila anak mengalami diare, maka proses penyerapan gizi dan nutri menjadi tidak maksimal. Sehingga menjadi penyebab utama stunting sebab, anak mengalami malnutrisi akibat penyerapan yang terganggu.

 

4. Meningkatkan Edukasi tentang Pola Asuh

 

Pola asuh yang tidak tepat dapat menyebabkan stunting. Untuk mencegah dan mengatasi stunting akibat faktor ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan meningkatkan edukasi kepada orang tua terkait pentingnya nutrisi untuk tumbuh kembang anak.

 

5. Memberikan Nutrisi Tambahan

 

Selain melakukan pencegahan, stunting juga dapat diatasi dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan memberikan nutrisi tambahan. Nutrisi tambahan sangat penting untuk mengatasi stunting pada anak. Termasuk Vit. A, zat besi, zinc, yodium, dan kalsium.

 

Selain itu juga diberikan protein hewani, kalori, dan lemak baik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan buah hati Anda. Pastikan semua kebutuhan nutrisi anak Anda tercukupi dengan baik untuk mencegah dan mengatasi stunting.

 

Cegah Dampak Penyebab Utama Stunting dengan Nutrisi dari Medicastore

 

Mengetahui penyebab stunting sangat penting agar orang tua dapat mengambil solusi pencegahan sejak dini. Nutrisi yang cukup, perawatan pasca melahirkan yang baik, serta pola asuh yang tepat menjadi langkah penting agar buah hati tumbuh optimal dan terhindar dari risiko stunting.

 

Agar langkah pencegahan ini lebih optimal, Medicastore menghadirkan beragam produk nutrisi, mulai dari suplemen untuk ibu hamil hingga suplemen dan vitamin untuk anak. Tidak lupa juga makanan pendamping ASI berkualitas dan perlengkapan bayi yang mendukung pertumbuhan.

 

Semua bisa dipesan secara online dengan mudah, lengkap dengan berbagai opsi pembayaran yang fleksibel. Kunjungi Medicastore, pilih produk yang sesuai, dan dapatkan tips praktis untuk mengatasi penyebab utama stunting dan dukungan tumbuh kembang buah hati dari tim ahli kami.

 

Referensi:

  1. https://medicastore.com/
  2. https://www.ipb.ac.id/news/index/2024/02/dosen-ipb-university-jelaskan-penyebab-utama-munculnya-stunting/
  3. https://www.biofarma.co.id/id/announcement/detail/7-penyebab-stunting-pada-anak
  4. https://puskesmaspanjatan1.kulonprogokab.go.id/detil/65/faktor-faktor-penyebab-kejadian-stunting-pada-balita
  5. https://upk.kemkes.go.id/new/4-cara-mencegah-stunting
  6. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/defisiensi-nutrisi/stunting
  7. https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/penyebab-dan-faktor-risiko-stunting
  8. https://www.halodoc.com/kesehatan/stunting?srsltid=AfmBOopIDRTjDNomrch9nM5YSplxo3HomoEZFxRhTl9DTrteRYjs3io9