Seiringnya bertambahnya usia, wanita akan mengalami menopause yaitu dimana ketika wanita sudah tidak lagi mengalami menstruasi. Namun sebelum mengalami masa tersebut, wanita akan mengalami masa perimenopause terlebih dahulu. Karena hal itulah menopause dan perimenopause ini saling berkaitan.
Mungkin kebanyakan wanita sudah memahami dengan baik tentang menopause. Namun sayangnya masih banyak yang asing atau bahkan belum memahami dengan baik terkait istilah perimenopause ini. Lalu sebenarnya apa pengertian dan perbedaan antara menopause dengan perimenopause?
Apa Itu Menopause dan Perimenopause?
Perimenopause adalah masa ketika wanita sudah mulai mengalami tanda-tanda akan memasuki masa menopause. Pada masa perimenopause ini jumlah estrogen mulai berkurang. Hal inilah menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak menentu dan bahkan bisa saja ovarium tidak melepaskan sel telur atau ovulasi.
Nah setelah melewati perimenopause wanita akan mengalami masa menopause. Menopause dapat diartikan sebagai berakhirnya masa reproduksi wanita. Ketika wanita sudah mengalami masa menopause ini maka akan berhenti mengalami menstruasi yang membuatnya tidak bisa mengalami kehamilan lagi.
Menopause dan perimenopause ini merupakan proses alami yang terjadi di setiap wanita. Karena sangat pentingnya masa tersebut bagi wanita, maka memahami dengan baik fase keduanya sangatlah perlu. Anda bisa mulai mempersiapkan fisik dan mental untuk mengenali durasi waktu hingga gejalanya.
Perbedaan Menopause dan Perimenopause yang Perlu Diketahui

Meskipun sama-sama proses alami pada wanita dan saling berkaitan, tetapi terdapat perbedaan antara menopause dan perimenopause ini. Perbedaannya dapat diketahui pada kapan terjadinya, penyebab dan faktor risiko, hingga gejala yang dapat Anda alami seperti pada informasi menarik di bawah ini:
1. Kapan Terjadi Perimenopause dan Menopause
Setiap wanita mengalami masa perimenopause pada usia yang berbeda. Hal ini dipengaruhi dengan gaya hidup dan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan. Namun umumnya perimenopause mulai terjadi pada usia pertengahan 30-an hingga akhir usia 40-an yang terjadi selama 2-8 tahun sebelum masa menopause.
Sedangkan Anda memasuki masa menopause adalah ketika sudah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan atau 1 tahun berturut-turut. Pada fase ini ovarium akan berhenti melepaskan sel telur dan memproduksi estrogen. Hal ini menyebabkan pada masa menopause Anda tidak mengalami menstruasi lagi.
2. Penyebab dan Faktor Risiko Perimenopause dan Menopause
Penyebab menopause dan perimenopause yang dialami wanita adalah akibat ketidakseimbangan dan penurunan antara produksi hormon estrogen dan progesteron seiring bertambahnya usia. Namun terdapat faktor risiko yang bisa membuat Anda mengalami masa perimenopause menjadi lebih cepat yaitu:
- Faktor keturunan yaitu wanita yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat perimenopause dini.
- Kebiasaan merokok menyebabkan wanita mengalami perimenopause 1-2 tahun lebih awal.
- Sedang dalam masa perawatan dan pengobatan kanker seperti kemoterapi atau radioterapi pada daerah panggul.
- Memiliki riwayat histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim.
Tidak perimenopause dini, tetapi Anda juga bisa mengalami masa menopause dini yang diakibatkan karena setelah menjalani operasi dalam histerektomi dan kemoterapi pula. Selain itu menopause dini juga bisa disebabkan karena stres dan situasi hormonal lainnya yang terjadi sebelum memasuki usia 40 tahun.
3. Gejala Mulai Mengalami Perimenopause dan Menopause
Memahami gejala menopause dan perimenopause sangatlah penting karena membantu Anda menyadari bahwa telah mengalami tanda-tanda masa tersebut. Sehingga dapat mencegah mengalami masalah kesehatan yang mungkin Anda alami ketika mulai memasuki kedua masa tersebut. Gejala perimenopause adalah:
- Siklus menstruasi tidak teratur seperti menstruasi tiba lebih cepat atau lebih lambat, berlangsung lebih singkat atau lebih lama.
- Tingkat kesuburan mengalami penurunan.
- Perubahan fisik seperti massa otot berkurang, meningkatnya berat badan, sendi terasa nyeri dan kaku, payudara kendur, rambut rontok, dan kulit kering.
- Muncul sensasi hot flashes atau sensasi panas yang muncul secara mendadak.
- Perubahan seksual seperti vagina menjadi kering dan kehilangan elastisitas, serta nyeri saat berhubungan intim.
- Meningkatnya resiko mengalami osteoporosis.
- Kualitas tidur berkurang.
- Perubahan psikologis seperti suasana hati, mudah marah, meningkatnya risiko depresi, sulit berkonsentrasi, mudah lelah, hingga sulit tidur.
Gejala perimenopause akan bertahan hingga mencapai masa menopause. Sekitar 1-2 tahun terakhir pada transisi perimenopause ini kemungkinan besar gejala menopause mulai dirasakan. Gejala menopause disebabkan karena berkurangnya produksi hormon estrogen dan progesteron dalam ovarium, seperti:
- Sensasi hot flashes.
- Mengalami gangguan tidur.
- Peningkatan berat badan.
- Kulit keriput dan elastisitasnya berkurang.
- Mengalami nyeri sendi.
- Perubahan seksual seperti vagina menjadi kering dan tipis, berkurangnya elastisitas vagina, rasa tidak nyaman dan nyeri saat berhubungan intim, vagian rentan terkena infeksi.
- Meningkatnya risiko osteoporosis.
- Penurunan semangat, mudah tersinggung, lemas, dan kaku.
- Konstipasi dan kembung karena melambatnya kerja saluran pencernaan.
- Inkontinensia urine yang menyebabkan keluarnya urine tanpa sengaja ketika batuk, tertawa, mengangkat barang berat, dan berolahraga.
Cara Mengatasi Gejala Perimenopause dan Menopause
Mengatasi gejala menopause dan perimenopause dapat dilakukan secara mandiri di rumah maupun melakukan pemeriksaan kesehatan dan mengkonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter. Hal yang penting Anda persiapkan dan lakukan untuk mengatasi gejala kedua masa tersebut adalah:
- Terapi hormon estrogen: dokter memberikan dosis estrogen terendah guna meredakan sebagian gejala, dan bisa juga hormon progestin guna mencegah mengalami osteoporosis.
- Estrogen vaginal: membantu mengatasi gejala vagina kering dan mengurangi rasa nyeri ketika melakukan hubungan intim.
- Obat Antidepresan: membantu mengatasi gejala hot flashes dan perubahan suasana hati, mudah marah, serta risiko depresi.
- Obat Gabapentin: alternatif lain obat antidepresan untuk mengurangi gejala hot flashes.
- Rutin melakukan aktivitas fisik, berolahraga, dan aktivitas yang disukai untuk mengurangi stres.
- Mengatur jadwal tidur yang konsisten dan berkualitas.
- Berhenti merokok, minum minuman beralkohol; mengurangi konsumsi minuman berkafein; membatasi asupan lemak, gula, dan minyak.
- Menjaga asupan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup.
- Menerapkan pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi kalsium, memperbanyak asupan serat dari buah dan sayuran, istirahat dengan cukup, mempertahankan berat badan ideal.
- Menjaga kesehatan tulang: dengan cara rutin berolahraga terutama latihan beban 3-4 kali seminggu, memenuhi asupan vitamin D dan kalsium.
- Rutin mengecek kesehatan: melakukan pemeriksaan kesehatan payudara, serviks, dan usus besar.
Cara mengatasi gejala perimenopause dan menopause tersebut penting untuk dipahami dengan baik. Karena hal tersebut dapat mengurangi masalah kesehatan yang bisa saja Anda alami ketika memasuki kedua masa tersebut. Selain itu juga dapat mencegah mengalami masa perimenopause dan menopause dini.
Hadapi Masa Menopause dengan Lebih Tenang Bersama Medicastore
Mengalami gejala menopause dan perimenopause memang bisa membuat tubuh terasa tidak nyaman, mulai dari perubahan mood, gangguan tidur, hingga hot flashes. Namun, semua itu bisa dikendalikan dengan langkah yang tepat dan dukungan produk kesehatan yang sesuai.
Medicastore hadir untuk membantu wanita Indonesia melewati fase ini dengan lebih nyaman. Tersedia berbagai pilihan suplemen untuk masa menopause serta vitamin D dan kalsium, hingga produk herbal yang dapat membantu menjaga kesehatan wanita.
Kunjungi Medicastore sekarang untuk menemukan produk kesehatan wanita yang Anda butuhkan. Pesan langsung lewat website atau aplikasi, bandingkan harga dengan mudah, dan nikmati layanan pengiriman cepat ke seluruh Indonesia!
Referensi:
- Mengenal Perbedaan Premenopause, Perimenopause, & Menopause
- Perimenopause - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter
- Kenali Perbedaan Premenopause, Menopause, dan Postmenopause
- Menopause - Gejala, penyebab dan mengobati - Alodokter
- Menopause - Penyebab, Gejala, & Tanda | Gleneagles Hospital
- Menopause - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan | Halodoc
- Perimenopause: Gejala, Penyebab, dan Perawatan
- Menstruasi Tidak Teratur, Gejala Perimenopause?