Perubahan suasana hati wajar dialami setiap orang. Namun, jika terlalu drastis atau sering muncul tanpa alasan, hal ini bisa mengganggu aktivitas. Ada banyak penyebab perubahan mood, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Perubahan mood juga bisa menjadi tanda awal adanya masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Itulah mengapa memahami penyebabnya menjadi langkah awal yang bijak. Sehingga, Anda tidak hanya bisa menjaga emosi tetap stabil, tetapi juga mencegah munculnya dampak negatif yang lebih serius di masa depan.
Penyebab Perubahan Mood Secara Drastis

Tidak semua perubahan suasana hati muncul begitu saja. Ada banyak pemicu yang dapat membuat seseorang tiba-tiba merasa bahagia, kemudian marah, sedih, atau bahkan cemas dalam waktu singkat. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah lima penyebab utama perubahan mood yang paling sering dialami banyak orang.
1. Gangguan Pola Tidur
Tidur yang tidak teratur sangat berpengaruh terhadap kondisi emosional seseorang. Kurang tidur membuat tubuh tidak mendapat waktu cukup untuk memulihkan energi, sehingga hormon yang mengatur suasana hati menjadi tidak seimbang.
Sebaliknya, kualitas tidur yang baik bisa menjaga kestabilan emosi. Saat tubuh beristirahat cukup, otak mampu memproses informasi dengan lebih baik, dan perasaan pun menjadi lebih stabil. Oleh karena itu, menjaga pola tidur teratur bukan hanya penting untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental.
2. Perubahan Hormon
Hormon memiliki peran besar dalam mengatur emosi. Perubahan hormon biasanya terjadi pada masa pubertas, menstruasi, kehamilan, hingga menopause. Perubahan inilah yang sering membuat seseorang mengalami fluktuasi suasana hati secara signifikan.
Selain itu, masalah kesehatan tertentu seperti gangguan tiroid juga dapat memengaruhi produksi hormon. Jika hormon tidak seimbang, maka mood pun akan terganggu. Konsultasi dengan dokter penting dilakukan untuk memastikan apakah perubahan suasana hati disebabkan oleh faktor hormonal atau bukan.
3. Stres yang Berlebihan
Stres merupakan salah satu penyebab perubahan mood secara drastis. Tekanan pekerjaan, masalah finansial, atau konflik dalam hubungan dapat mempengaruhi kestabilan emosi. Ketika stres tidak dikelola dengan baik, suasana hati bisa berubah dengan cepat, bahkan tanpa alasan yang terlihat jelas.
Dalam jangka panjang, stres yang tidak teratasi dapat menurunkan kualitas hidup. Seseorang bisa mengalami kelelahan mental, kehilangan motivasi, hingga menarik diri dari lingkungan sosial. Oleh sebab itu, penting untuk mencari cara efektif dalam mengelola stres, seperti berolahraga, meditasi, atau aktivitas lainnya.
4. Faktor Pola Makan dan Gaya Hidup
Pola makan yang tidak sehat juga berhubungan erat dengan perubahan suasana hati. Konsumsi makanan tinggi gula atau kafein secara berlebihan dapat membuat energi tubuh naik turun drastis. Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin B, zat besi, atau omega-3 juga bisa menurunkan stabilitas emosi.
Selain itu, gaya hidup seperti kurang olahraga atau terlalu sering begadang juga memberi dampak serupa. Tubuh yang lelah dan kurang nutrisi akan kesulitan menjaga keseimbangan emosi. Karena itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat demi menjaga kestabilan suasana hati sehari-hari.
5. Kondisi Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental seperti depresi, bipolar, atau kecemasan umum seringkali menjadi penyebab perubahan mood yang ekstrem. Orang dengan kondisi ini biasanya mengalami fluktuasi emosi yang lebih parah dibandingkan orang dengan kondisi mental sehat.
Mengabaikan gejala ini bisa berbahaya karena berpotensi menurunkan kualitas hidup seseorang secara signifikan. Penanganan medis maupun konseling psikologis sangat disarankan agar penderita bisa mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan begitu, perubahan suasana hati dapat lebih terkendali.
Apa Saja Dampak dari Penyebab Perubahan Mood?
Perubahan mood yang tidak terkendali bukan hanya mempengaruhi diri sendiri, tetapi juga lingkungan sekitar. Dampaknya bisa terlihat dalam kehidupan pribadi, hubungan sosial, hingga produktivitas kerja. Berikut adalah lima dampak penting yang perlu diperhatikan.
1. Menurunkan Produktivitas
Seseorang yang sering mengalami perubahan mood biasanya kesulitan berkonsentrasi. Fokus yang terganggu membuat pekerjaan menjadi terbengkalai atau hasilnya tidak maksimal. Akibatnya, produktivitas sehari-hari menurun, baik di tempat kerja maupun dalam aktivitas pribadi.
Lebih jauh, kondisi ini bisa mempengaruhi karir jangka panjang. Atasan atau rekan kerja mungkin menganggap seseorang yang sering berubah mood sebagai pribadi yang tidak stabil. Oleh karena itu, menjaga emosi tetap terkendali sangat penting agar kinerja tetap optimal.
2. Mengganggu Hubungan Sosial
Perubahan mood yang drastis bisa menimbulkan konflik dengan orang lain. Misalnya, seseorang yang tiba-tiba marah dapat melukai perasaan teman atau pasangan. Lama-kelamaan, hubungan sosial bisa menjadi renggang karena orang di sekitar merasa tidak nyaman menghadapi ketidakstabilan tersebut.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami penyebab perubahan mood agar lebih mudah menjaga kestabilan emosi untuk membangun hubungan sosial yang sehat.
3. Mudah Sakit
Tidak banyak yang menyadari bahwa perubahan mood berulang juga berdampak pada kesehatan fisik. Stres berlebihan akibat emosi tidak stabil dapat memicu peningkatan tekanan darah, gangguan jantung, atau penurunan sistem imun. Tubuh menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
Jika tidak diatasi, dampak ini bisa berlanjut ke kondisi kronis. Misalnya, orang yang sering cemas bisa mengalami sakit kepala berkepanjangan, gangguan tidur, hingga masalah pencernaan. Inilah alasan pentingnya mencari solusi dari penyebab perubahan mood agar keseimbangan antara pikiran dan tubuh tetap terjaga.
4. Memicu Kebiasaan Buruk
Ketidakstabilan emosi sering membuat seseorang mencari pelarian dengan cara instan. Beberapa orang mungkin mengandalkan rokok, alkohol, atau makanan tidak sehat sebagai pelampiasan. Meskipun terasa menenangkan sesaat, kebiasaan ini justru memperburuk kondisi dalam jangka panjang.
Kebiasaan buruk ini dapat membentuk siklus negatif. Semakin mood memburuk, semakin tinggi pula keinginan untuk melakukan hal-hal yang merugikan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mencari strategi sehat dalam mengelola emosi agar tidak terjebak dalam lingkaran ini.
5. Mempengaruhi Kepercayaan Diri
Seseorang yang sering mengalami perubahan mood mungkin merasa dirinya tidak dapat mengontrol emosi. Hal ini bisa menurunkan rasa percaya diri, terutama ketika berhadapan dengan orang lain. Perasaan minder atau malu pun semakin memperburuk kondisi mental.
Dalam jangka panjang, rasa tidak percaya diri bisa menghambat perkembangan diri. Seseorang mungkin enggan mencoba hal baru atau merasa tidak mampu mencapai tujuan hidupnya. Dengan kata lain, menjaga kestabilan mood berperan besar dalam membangun rasa percaya diri yang sehat.
Jaga Mood Stabil dengan Dukungan Layanan Profesional Bersama Medicastore!
Perubahan mood yang sering muncul dapat memengaruhi kualitas hidup, mulai dari produktivitas kerja hingga hubungan sosial. Memahami penyebab perubahan mood adalah langkah awal untuk menjaga emosi tetap seimbang dan mengurangi dampak negatifnya.
Namun, hanya mengetahui penyebabnya tidak cukup. Anda juga membutuhkan panduan dari tenaga profesional yang dapat memberikan saran tepat sesuai kondisi pribadi. Melalui Medicastore, Anda bisa mencari informasi dokter yang berpengalaman dalam menangani perubahan mood.
Selain itu terdapat juga layanan informasi fasilitas kesehatan dan informasi kesehatan lainnya. Download aplikasi Medicastore sekarang dan mulai konsultasi dengan dokter untuk rekomendasi terbaik bagi kesehatan mental Anda!
Referensi:
- https://www.alodokter.com/mood-swing-tidak-selamanya-normal-kenali-tanda-tandanya
- https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/penyebab-mood-swing/
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-mood-swing
- https://www.viva.co.id/gaya-hidup/1760243-mood-swing-penyebab-jenis-dampak-dan-cara-mengatasinya
- https://gorontalopost.jawapos.com/lifestyle-teknologi/316613929/mood-swing-bisa-ganggu-aktivitas-ini-4-penyebab-dan-cara-mengatasinya