Wanita yang melakukan fertilisasi in vitro (in vitro fertilization) dapat meningkatkan kesempatan untuk hamil sebanyak 65% jika mereka juga mendapat akupuntur, menurut hasil pendahuluan sebuah studi yang dipublikasikan dalam British Medical Journal edisi Februari 2008.
Fertilisasi in vitro yang lebih dikenal dengan program bayi tabung adalah sebuah teknik dimana sel-sel telur dibuahi oleh sperma di luar rahim kemudian dimasukkan kembali ke dalam rahim. Sekitar 10-15% pasangan mencari terapi kesuburan karena mereka mengalami kesulitan untuk hamil dan program bayi tabung merupakan terapi yang umum dipilih.
Sebanyak 200.000 bayi di seluruh dunia melalui proses bayi tabung pada tahun 2000. Karena biaya yang mahal, waktu yang lama dan stres yang tinggi dalam menjalankan proses bayi tabung, kini obat dan teknologi baru telah dikembangkan untuk meningkatkan angka keberhasilan.
Studi yang dilaksanakan para peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland dan Universitas VU di Amsterdam termotivasi dengan sejarah akupuntur yang digunakan di Cina selama berabad-abad untuk membantu sistem reproduksi wanita.
Para peneliti memiliki tujuan menemukan apakah akupuntur yang diberikan bersama transfer embrio meningkatkan keberhasilan hamil dan kelahiran bayi pada wanita yang menjalani proses bayi tabung.
Dalam studi tersebut, Eric Manheimer, asisten peneliti Universitas Kedokteran Maryland, dan tim meninjau kembali 7 uji dimana terlibat sebanyak 1.366 wanita yang menjalani program bayi tabung. Uji ini menyeleksi secara luas wanita dengan usia yang bervariasi, perbedaan penyebab dan durasi ketidaksuburan.
Setiap uji membandingkan akupuntur yang diberikan bersama proses transfer embrio dengan akupuntur palsu atau tidak dilakukan akupuntur. Secara keseluruhan hasil uji baik, menurut para peneliti.
"Proses transfer embrio yang didukung dengan pemberian akupuntur rupanya meningkatkan kecenderungan hamil sebanyak 65% dibandingkan akupuntur palsu atau tidak dilakukan akupuntur," kata Manheimer.
Dengan kata lain, dari setiap 10 wanita yang diterapi, satu kehamilan tambahan dapat diharapkan. Bagaimanapun, manfaat akupuntur terbukti kecil atau tidak signifikan dalam uji dimana baseline angka kehamilan sudah tinggi.
"Akupuntur dapat bermanfaat sebagai terapi tambahan dalam proses fertilisasi in vitro," kata Manheimer. '"Bagaimana pun juga, diperlukan studi yang lebih banyak untuk membuktikan temuan ini karena masih merupakan hasil pendahuluan," tambah Manheimer.
Ada banyak pasien program bayi tabung yang melakukan akupuntur, dimana sebagian dari mereka melakukannya atas saran dokter," ungkap dr. Owen K Davis, wakil direktur dan asisten professor di Pusat Medis Reproduksi dan Ketidaksuburan, Fakultas Kedokteran Weill, Universitas Cornell, New York.
"Sebagian besar dari atas inisiatif sendiri. Tentunya, apa pun yang dapat membantu pasien kami adalah sesuatu yang saya harapkan," tambah Davis. Tapi di lain pihak studi ini banyak kekurangannya. Menurut Davis, studi acak yang besar diperlukan untuk menjawab pertanyaan ini.