Sudah menjadi pre-disposisi bagi kaum pria untuk mengalami proses kebotakan di saat memasuki usia senja. Pria lansia mengalami kebotakan karena telah terjadi degradasi produksi dan fungsi hormon-hormon yang ada dalam tubuh. Namun, kebotakan akan menjadi stigma yang berbeda apabila terjadi pada pria muda usia. Lain halnya dengan lansia, pria muda usia tidak dapat tampil memukau hanya dengan kesuksesannya, jabatannya, status sosialnya, dan materinya saja. Hal-hal duniawi yang mengindikasikan stigma positif sebagai pria sukses tersebut akan selalu membawa label tambahan sebagai ‘si botak’.
Jenis Kebotakan [Alopecia]
Ada 3 jenis kebotakan (alopecia) yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya :
Pertanyaannya adalah : Apakah Kebotakan Dini Dapat Dihindari?
Jawabannya : Tentu saja.
Dunia medis telah melakukan riset dan menemukan jawaban dari sindrom kebotakan dini. Teori baru ini telah menemukan secara konkrit penyebab dari Androgenetic Alopecia, yaitu telah terjadi percepatan konversi hormon Testosterone menjadi hormon turunannya yaitu Dihydrotestosterone (DHT). Konversi ini terjadi sesaat setelah proses pubertas berakhir atau di kisaran usia 20 tahun. Hormon DHT inilah yang merupakan musuh utama folikel. Folikel yang terekspos oleh DHT menjadi lemah dan tidak mampu menumbuhkan batang rambut (graft) sehat. Maka dari itu untuk mendeteksi apakah seseorang merupakan kandidat kebotakan dini atau Androgenetic Alopecia sangatlah mudah.
Ada 3 hal yang merupakan indikasi kebotakan dini / AA:
Ada 3 jenis kebotakan (alopecia) yang dikelompokkan berdasarkan penyebabnya :
- ANDROGENETIC ALOPECIA, disebabkan oleh hormon androgen
- AERATA ALOPECIA, disebabkan oleh system imunitas tubuh
- TRACTION ALOPECIA, disebabkan oleh kebiasaan menata rambut yang buruk
Pertanyaannya adalah : Apakah Kebotakan Dini Dapat Dihindari?
Jawabannya : Tentu saja.
Dunia medis telah melakukan riset dan menemukan jawaban dari sindrom kebotakan dini. Teori baru ini telah menemukan secara konkrit penyebab dari Androgenetic Alopecia, yaitu telah terjadi percepatan konversi hormon Testosterone menjadi hormon turunannya yaitu Dihydrotestosterone (DHT). Konversi ini terjadi sesaat setelah proses pubertas berakhir atau di kisaran usia 20 tahun. Hormon DHT inilah yang merupakan musuh utama folikel. Folikel yang terekspos oleh DHT menjadi lemah dan tidak mampu menumbuhkan batang rambut (graft) sehat. Maka dari itu untuk mendeteksi apakah seseorang merupakan kandidat kebotakan dini atau Androgenetic Alopecia sangatlah mudah.
Ada 3 hal yang merupakan indikasi kebotakan dini / AA:
- Terjadi kerontokan gradual yang menyebabkan penipisan di areal widow’s peak (kening, crown, dan vertex)
- Rambut-rambut di areal widow’s peak tipis, ringan, tidak hitam pekat, dan mudah lepas
- Penipisan semakin parah dan melebar seiring dengan waktu
Apabila 3 hal itu terjadi, dipastikan pria tersebut mengalami Androgenetic Alopecia dan memerlukan penanganan yang sedini mungkin untuk menyelamatkan folikel-folikel yang lemah. Karena folikel tidaklah abadi. Folikel yang lemah akan menjadi dorman lalu mati.
Stadium kebotakan pria distandarisasi menggunakan tabel yang disebut NORWOOD-HAMILTON SCALE. Di tabel ini kita dapat melakukan assessment terhadap tingkat keparahan kebotakan yang telah terjadi serta metoda penanganannya. Semakin lanjut stadium yang terlalui, semakin intensif pula terapi yang harus dilakukan.
Progres MPB berjalan secara gradual seiring dengan waktu. Tanpa pengobatan yang tepat guna dan tepat sasaran, konsentrasi DHT di dalam sistem tubuh akan semakin menumpuk dan semakin menggerus folikel-folikel aktif yang masih tersisa.
Berikut ini adalah penjelasan skala Norwood Hamilton :
Kebotakan pada pria dapat dengan sangat mudah diobati dengan menggunakan obat-obatan yang tepat guna dan tepat sasaran. Pengobatan kebotakan memerlukan sinergi yang harmonis antar regimen. Ada 2 regimen yang mandatori untuk dilakukan agar bisa mendapat hasil yang maksimal dalam waktu yang singkat.
2 Regimen tersebut disebut TRICHOTHERAPY yang meliputi :
TRICHOTHERAPY telah tersedia di farmasi-farmasi terdekat. Konsultasikan Androgenetic Alopecia dengan dermatologis anda dan temukan jawaban atas masalah rambut yang anda hadapi. Karena dengan produk farmasi yang tepat sasaran dan tepat guna, masalah rambut bukan lagi masalah.
Stadium kebotakan pria distandarisasi menggunakan tabel yang disebut NORWOOD-HAMILTON SCALE. Di tabel ini kita dapat melakukan assessment terhadap tingkat keparahan kebotakan yang telah terjadi serta metoda penanganannya. Semakin lanjut stadium yang terlalui, semakin intensif pula terapi yang harus dilakukan.
Progres MPB berjalan secara gradual seiring dengan waktu. Tanpa pengobatan yang tepat guna dan tepat sasaran, konsentrasi DHT di dalam sistem tubuh akan semakin menumpuk dan semakin menggerus folikel-folikel aktif yang masih tersisa.
Berikut ini adalah penjelasan skala Norwood Hamilton :
- Norwood 2-3V,
adalah kondisi dimana kebotakan berada pada stadium awal. Pada stadium ini fase/siklus pertumbuhan rambut mulai kacau dan tubuh mempunyai kadar konsentrasi DHT yang mulai meninggi. Pada stadium inilah sebenarnya penanganan perlu dilakukan agar kadar DHT di dalam tubuh menjadi NOL dan tidak sampai mengganggu folikel. Tingkat keberhasilan pada stadium ini sangat besar sekali (90%+)mengingat masih banyaknya papilla-papilla reseptor yang masih hidup dan siap untuk menumbuhkan kembali rambut-rambut baru. Estimasi waktu pertumbuhan rambut secara merata (80% coverage) antara 8-12 bulan. - Norwood 4-4V,
adalah kondisi dimana kebotakan pada stadium tengah [medium] yang progresnya sudah mulai bergerak cepat menuju kebotakan berpola (MPB). Pada stadium ini fase/siklus pertumbuhan rambut sudah kacau dan konsentrasi DHT sudah sangat berlebih. Pada stadium ini pengobatan harus dilakukan secara intensif selama 18-24 bulan. Tingkat keberhasilan pada stadium ini +/- 80%, dengan syarat penggunaan produk farmasi yang tepat guna dan tepat sasaran (bukan trial-error). - Norwood 5-7,
adalah kondisi dimana kebotakan adalah pada stadium yang sudah akhir [terminal]. Kondisi ini terjadi karena adanya konsentrasi DHT yang sangat tinggi dan tidak ada penanganan sama sekali selama lebih dari 15 tahun. Pada kondisi ini sebagian besar papilla reseptor dan folikel sudah dorman dan opsi yang tersisa hanyalah transplantasi rambut.
Kebotakan pada pria dapat dengan sangat mudah diobati dengan menggunakan obat-obatan yang tepat guna dan tepat sasaran. Pengobatan kebotakan memerlukan sinergi yang harmonis antar regimen. Ada 2 regimen yang mandatori untuk dilakukan agar bisa mendapat hasil yang maksimal dalam waktu yang singkat.
2 Regimen tersebut disebut TRICHOTHERAPY yang meliputi :
- Regimen Oral
Sebelum pertumbuhan rambut yang merata dapat direalisasikan, langkah awal yang harus dilakukan adalah harmonisasi fase-fase pertumbuhan rambut.
Fase pertumbuhan rambut memainkan peranan penting dalam menentukan apakah kepala seorang pria akan penuh dengan rambut atau penuh dengan minyak. Fase Anagen-Catagen-Telogen haruslah selalu pada jalur waktunya. Ketidak seimbangan antar fase akan menyebabkan ‘delay’ pada pertumbuhan yang membuat kepala terlihat botak.
Harmonisasi antar fase harus dilakukan dengan cara menghentikan secara total proses konversi hormon Testosterone menjadi hormon merugikan [DHT]. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh komposisi obat yang disebut Anti Androgen atau DHT Inhibitor. Anti Androgen adalah senyawa sintetis 4 Azasteroid yang merupakan suatu kelas pertama penghambat enzym 5-α Reductase yang spesifik. Senyawa Anti Androgen banyak dijumpai di beberapa obat prostat [BPH] seperti Finasteride [generik]. Walapun demikian, tidak berarti penderita MPB dapat menggunakan obat prostat sebagai media untuk melawan kebotakan. Senyawa Anti Androgen yang digunakan oleh penderita penyakit prostat [BPH] tersebut mempunyai indikasi utama untuk menekan level PSA dan mengkerutkan prostat secara masif. - Regimen Topikal [DHT Inhibitor Topikal]
Konsentrasi DHT tertinggi terdapat pada area subdermal kulit kepala. Folikel yang tereskpos oleh DHT selama bertahun-tahun menjadi sangat lemah, mengkerut, dan cenderung dorman. Folikel yang lemah menghasilkan graft rambut yang tipis, pendek dan tidak berwarna [vellus hair]. Untuk mengaktifkan kembali [revival] folikel-folikel tersebut diperlukan penggunaan DHT Inhibitor topikal yang mengandung Minoxidil. Regimen topikal yang terbaik adalah yang mengandung bahan aktif Minoxidil 5% dan Butylated Hydroxytoluene. Dua kandungan aktif tersebut mempunyai daya penetrasi yang optimal dan kemampuan melwan DHT secara efektif selama 12 jam. - Regimen Topikal Tambahan berupa Laser Terapi
Pada penderita MPB stadium lanjut [NW 5+] diperlukan langkah tambahan untuk menstimulasi folikel yang telah lama dorman agar dapat berkontraksi lagi. Folikel yang telah lama dorman akibat penumpukan DHT menahun tidak dapat mengabsorpsi zat apapun secara optimal. Diperlukan satu bentuk terapi kejut agar folikel-folikel tersebut dapat berkontraksi lebih aktif dan memaksimalkan penyerapan. Terapi kejut ini berupa alat laser yang disinarkan ke area yang tidak ada rambut sebelum aplikasi DHT Inhibitor Topikal.
Anti Androgen yang dapat digunakan oleh penderita MPB adalah Anti Androgen yang telah diproses dan dikombinasikan dengan substansi lain sehingga indikasi utamanya hanya spesifik untuk melawan Androgentic Alopecia.
TRICHOTHERAPY telah tersedia di farmasi-farmasi terdekat. Konsultasikan Androgenetic Alopecia dengan dermatologis anda dan temukan jawaban atas masalah rambut yang anda hadapi. Karena dengan produk farmasi yang tepat sasaran dan tepat guna, masalah rambut bukan lagi masalah.
Tentang Dr. Reinhard Purwana, MD, SpKK Dokter spesialis kulit lulusan John Hopkins School of Medicine, Baltimore/USA, 39 tahun ini meminati bidang Alopecia Syndrome (Hair Loss) & Atopic Dermatitis (Penyakit Kulit Kepala). Selain berpraktek sebagai Dokter spesialis kulit, Beliau juga menjabat Kabag LITBANG Bethin Chemical Indonesia.
Beliau yamg ramah dapat anda temui setiap hari Senin s/d Jum'at jam 09.00-14.00 di Hair Loss Control Clinic dengan konsultasi online di Telp : (021) 567-1830 atas SMS : (081) 180-4077.