Minuman penambah energi termasuk ke dalam kategori suplemen makanan. Suplemen makanan merupakan produk yang dapat melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi.
Pada kemasan minuman penambah energi, disebutkan bahwa minuman penambah energi membantu memelihara kesehatan tubuh, menyegarkan badan, dan membantu metabolisme. Umumnya minuman berenergi terdiri dari vitamin, mineral, asam amino dan bahan lainnya. Bahan lain yang ditambahkan dapat berupa ekstrak tumbuhan dalam jumlah tertentu. Minuman ini dapat memberikan tambahan energi sementara waktu yang merupakan efek dari sejumlah kafein dan gula yang terkandung di dalamnya.
Pada manusia, kemampuan kafein dalam meningkatkan kapasitas kerja otot telah lama diketahui. Kafein memiliki efek stimulan yang dapat menyegarkan tubuh. Zat ini merangsang susunan saraf pusat sehingga peminum kafein tidak begitu merasakan kantuk, lelah, serta daya pikir lebih cepat dan jernih. Namun, terlalu banyak konsumsi kafein dapat menyebabkan efek susah tidur maupun peningkatan tekanan darah. Selain itu, kafein juga dapat membuat detak jantung lebih cepat dan meningkatkan diuresis (buang air kecil).
Selain kafein, asam amino juga seringkali dimasukkan ke dalam minuman penambah energi. Biasanya ditambahkan taurin, inositol, L-karnitin maupun asam amino lainnya. Ditambahkannya asam amino dalam minuman berenergi dimaksudkan untuk membantu metabolisme tubuh. Hal ini dikarenakan tubuh menggunakan asam amino untuk membuat enzim dan protein lain. Asam-asam amino dapat diperoleh dari protein dalam makanan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh. Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi.
Dalam minuman penambah energi, terdapat juga vitamin dan mineral. Vitamin merupakan substansi organik yang penting untuk pertumbuhan dan pengaturan fungsi tubuh. Tidak seperti protein, lemak dan karbohidrat, vitamin tidak berkalori. Meskipun begitu, vitamin diperlukan (dalam jumlah sedikit) untuk metabolisme tubuh. Vitamin tidak diproduksi oleh tubuh, sehingga pemenuhan kebutuhan vitamin diambil dari makanan (kecuali vitamin D, yang dapat diproduksi kulit dengan bantuan paparan sinar matahari).
Berikut adalah tabel yang memuat mengenai batas maksimal beberapa zat dalam suplemen makanan yang dikutip dari keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan nomor HK.00.05.23.3644 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan.
1 |
Vitamin A |
5000 UI (1500 mcg) |
|
2 |
Vit B1 |
100 mg |
|
3 |
Vit B2 |
50 mg |
|
4 |
Vit B3 |
100 mg |
|
5 |
Asam pantotenat |
100 mg |
|
6 |
Vit B6 |
100 mg |
|
7 |
Vit B12 |
200 mcg |
|
8 |
Biotin |
500 mg |
|
9 |
Asam Folat |
800 mcg |
Untuk ibu hamil maksimal 1000 mg |
10 |
Glutamin |
2000 mg |
|
11 |
Inositol |
200 mg |
|
12 |
Karnitin |
2000 mg |
|
13 |
L-arginin |
1000 mg |
|
14 |
Taurin |
300 mg |
|
15 |
Kafein |
150 mg |
Dibagi minimal dalam tiga (3) dosis |
16 |
Glukosamin |
1500 mg |
|
17 |
Besi (Fe) |
30 mg |
Sebagai elemen |
18 |
Zink |
30 mg |
|
19 |
Magnesium |
600 mg |
|
20 |
Selenium |
200 mcg |
Ibu hamil dan ibu menyusui maksimal 60 mcg |
Keterangan: zat yang tercantum di atas merupakan sebagian dari zat-zat yang diijinkan penggunaannya dalam suplemen makanan oleh badan POM (tidak semua zat dalam keputusan BPOM dicantumkan pada tabel di atas).
Dilihat dari kandungannya, minuman penambah energi aman untuk dikonsumsi. Namun, kafein (yang umum terdapat di minuman berenergi) biasanya menyebabkan sedikit kenaikan darah sehingga penderita hipertensi tidak disarankan mengkonsumsi minuman penambah energi. Penggunaan suplemen, (dalam hal ini minuman penambah energi) bersamaan dengan penggunaan obat tidak dianjurkan. Lebih baik anda menunda konsumsi minuman energi selama pengobatan atau bertanya pada tenaga kesehatan mengenai kemungkinan interaksi yang terjadi.
Secara umum, minuman penambah energi tidak menyebabkan reaksi samping. Yang perlu diperhatikan adalah konsumsilah minuman ini sesuai aturan. Jika anda mengkonsumsi minuman penambah energi karena kelelahan, cobalah untuk juga mengubah gaya hidup dengan istirahat cukup, berolahraga teratur, dan mengkonsumsi makanan sehat.