Menurut kidshealth.org , down syndrome diberi nama sesuai dengan nama orang yang pertama kali mendeskripsikan kondisi tersebut pada tahun 1887, yaitu John Langdon Down. Dan kemudian pada tahun 1959, baru diketahui bahwa kondisi tersebut terjadi akibat adanya kromosom ekstra dalam tubuh.
Down syndrome (DS) atau yang juga disebut dengan trisomy 21 merupakan suatu kondisi dimana kelebihan materi genetik menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak, baik secara mental ataupun fisikal. Down syndrome dapat terjadi pada anak dengan perbandingan 1 dari 800 anak.
Meskipun anak dengan down syndrome memiliki kesamaan bentuk fisik & perkembangan mental, tetapi gejala dari down syndrome sendiri dapat bervariasi dari yang ringan hingga berat. Biasanya perkembangan mental & fisik anak dengan down syndrome lebih lambat dibandingkan mereka yang tidak mempunyai kondisi tersebut.
IDDS (Intellectual and Developmental Disabilities) adalah suatu ketidak mampuan yang menyebabkan terbatasnya kemampuan intelektual & adaptasi prilaku (konseptual, sosial serta keterampilan praktis yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari). Pada orang dengan down syndrome, mereka biasanya mempunyai IQ yang terletak antara rendah-sedang di IDDS. Oleh karena itu biasanya orang dengan down syndrome mengalami keterlambatan dalam hal perkembangan bahasa ataupun motorik mereka.
Berikut adalah beberapa tanda fisik yang umum terlihat pada down syndrome, seperti yang medicastore ambil dari www.nichd.nih.go :
- Muka yang terlihat datar dengan mata yang terlihat seperti tertarik ke atas & leher yang pendek.
- Bentuk garis tangan yang dalam.
- Bintik putih di pupil mata.
- Fungsi otot yang kurang & ikatan persendian yang longgar.
- Kaki & tangan yang kecil.
Sedangkan untuk masalah kesehatan yang sering terlihat pada orang dengan down syndrome adalah seperti berikut, yang juga medicastore ambil dari www.nichd.nih.go :
- Penyakit jantung kongenital.
- Masalah pendengaran.
- Masalah pada pencernaan, seperti usus kecil yang tersumbat.
- Penyakit seliak / Celiac diease.
- Masalah pada mata seperti katarak.
- Disfungsi tiroid.
- Masalah pada tulang rangka.
- Dementia yang menyerupai alzheimer.
Kemungkinan untuk mempunyai anak dengan down syndrome akan meningkat siring dengan bertambahnya usia ibu hamil, mulai dari 1 berbanding 1.250 pada ibu hamil dengan usia 25 tahun hingga 1 berbanding 100 pada wanita yang hamil pada usia 40 tahun.
Karena kemungkinan untuk melahirkan anak dengan down syndrome meningkat seiring dengan bertambahnya usia sang ibu, maka banyak penyedia layanan kesehatan yang merekomendasikan ibu hamil dengan usia > 35 tahun untuk melakukan tes prenatal terhadap kondisi tersebut. Dengan melakukan pemeriksaan sebelum bayi tersebut lahir, maka memungkinkan orang tua & keluarga untuk dapat mempersiapkan kebutuhan khusus bayi tersebut setelah lahir kelak. Setelah bayi lahir, dapat dilakukan tes darah untuk mengkonfirmasi apakah bayi tersebut memiliki down syndrome atau tidak.
Orang tua yang telah mempunyai anak dengan down syndrome atau juga mempunyai kelainan pada kromosomnya juga mempunyai resiko yang tinggi untuk melahirkan bayi dengan down syndrome.
Berikut adalah angka kejadian down syndrome berdasarkan usia ibu saat hamil, yang diambil medicastore dari www.ndss.org :
Usia Ibu Hamil
Kejadian Down Syndrome
Usia Ibu Hamil
Kejadian Down Syndrome
20 tahun
1 dari 2000
35 tahun
1 dari 350
21 tahun
1 dari 1700
36 tahun
1 dari 300
22 tahun
1 dari 1500
37 tahun
1 dari 250
23 tahun
1 dari 1400
38 tahun
1 dari 200
24 tahun
1 dari 1300
39 tahun
1 dari 150
25 tahun
1 dari 1200
40 tahun
1 dari 100
26 tahun
1 dari 1100
41 tahun
1 dari 80
27 tahun
1 dari 1050
42 tahun
1 dari 70
28 tahun
1 dari 1000
43 tahun
1 dari 50
29 tahun
1 dari 950
44 tahun
1 dari 40
30 tahun
1 dari 900
45 tahun
1 dari 30
31 tahun
1 dari 800
46 tahun
1 dari 25
32 tahun
1 dari 720
47 tahun
1 dari 20
33 tahun
1 dari 600
48 tahun
1 dari 15
34 tahun
1 dari 450
49 tahun
1 dari 10
Masyarakat masih banyak yang tidak mengetahui mengenai down syndrome, berikut adalah mitos yang beredar di masyarakat & fakta yang sebenarnya mengenai hal tersebut, yang medicastore ambil dari www.ndss.org :
- Mitos : Down syndrome merupakan kelainan genetik yang jarang terjadi. Fakta : Down syndrome merupakan suatu kelainan genetik yang paling sering terjadi. Sekitar 1 dari 691 bayi yang dilahirkan memiliki down syndrome. Di Amerika serikat sendiri saat ini terdapat > 400.000 orang dengan down syndrome.
- Mitos : Orang dengan down syndrome memiliki angka harapan hidup yang rendah.
Fakta : Angka harapan hidup pada orang dengan down syndrome telah meningkat pesat kahir-akhir ini, dengan angka harapan hidup yang hampir menyamai orang yang tidak memiliki down syndrome.
- Mitos : Kebanyakan anak yang memiliki down syndrome lahir dari ibu yang berusia lebih tua.
Fakta : Sebagian besar anak dengan down syndrome terlahir dari ibu yang berusia < 35 tahun karena wanita yang lebih muda biasanya mempunyai lebih banyak anak. Akan tetapi angka kejadian anak yang lahir dengan down syndrome akan meningkat seiring dengan meningkatnya usia ibu saat hamil.