Anda mengalami batuk kering? Nah mengkonsumsi obat Dextromethorphan dapat menjadi jawabannya. Obat ini cukup efektif dikonsumsi untuk meredakan batuk kering.
Namun sebelum mengkonsumsi obat, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Mulai dari dosis dan aturan pakai, peringatan penggunaan, hingga efek samping yang bisa saja Anda alami. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, yuk simak informasi menarik di bawah ini.
Mengenal Dextromethorphan, Obat Pereda Batuk Kering
Dextromethorphan adalah obat untuk mengatasi batu kering akibat infeksi saluran pernapasan seperti pilek dan flu. Obat ini termasuk jenis golongan antitusif dengan cara kerjanya menghambat dan mengurangi aktivitas respon batuk di otak.
Namun perlu diperhatikan, obat ini tidak efektif dikonsumsi untuk meredakan batuk berdahak. Obat juga tidak dapat mengatasi batuk jangka panjang akibat radang di saluran bronkus (bronkitis kronis), asma, emfisema, atau batuk karena kebiasaan merokok.
Dextromethorphan termasuk kategori jenis obat bebas terbatas yang diawasi ketat. Karena obat dapat memberikan efek samping mirip dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang jika dalam dosis tinggi. Maka, meskipun dapat dengan bebas dibeli di apotek, obat hanya bisa didapatkan dalam jumlah terbatas.
Peringatan Sebelum Mengkonsumsi Dextromethorphan
Anda perlu memperhatikan peringatan obat sebelum mengkonsumsinya. Karena terdapat beberapa kondisi kesehatan seperti penyakit tertentu, alergi obat, ibu hamil, hingga menyusui yang perlu diperhatikan dengan baik sebelum konsumsi obat.
Disarankan untuk tidak mengkonsumsi Dextromethorphan jika Anda mengalami reaksi alergi terhadap kandungan obat. Beritahukan dokter reaksi alergi yang Anda alami. Reaksi alergi tersebut seperti ruam bengkak di kulit dan bibir atau kelopak mata, dan kesulitan bernapas.
Beritahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan, seperti asma, batuk berdahak, sesak napas, emfisema, bronkitis kronis, diabetes, dan penyakit liver sebelum mengkonsumsi obat. Karena obat dapat berinteraksi jika Anda mengalami masalah kesehatan tersebut jika dikonsumsi.
Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa jika ibu hamil mengkonsumsi obat ini akan membahayakan janin. Begitu pula pada ibu menyusui, belum diketahui apakah obat ini bisa menyerap ASI atau tidak.
Namun obat ini termasuk dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin beresiko) berdasarkan US food and Drugs Administration (FDA). Oleh karena itu, Anda perlu mengkonsultasikannya kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsinya.
Anda disarankan untuk menghindari berkendara setelah mengkonsumsi obat. Karena obat ini dapat memberikan efek samping mengantuk dan pusing yang bisa membahayakan ketika berkendara.
Dextromethorphan dianjurkan hanya untuk dikonsumsi oleh dewasa dan anak-anak usia di atas 4 tahun. Ingat, jangan memberikannya kepada anak-anak usia di bawah 4 tahun karena dapat menyebabkan efek samping hingga yang paling parah yaitu kematian.
Dosis dan aturan pakai ini berbeda-beda tiap jenis bentuk obat yang dikonsumsi, yaitu bentuk tablet, sirup, dan permen pelega tenggorokan atau lozenges. Berikut adalah dosis dan aturan pakainya yang benar:
Untuk dewasa, mengkonsumsi obat dengan dosis 60 mg tiap 12 jam sekali. Jangan sampai Anda mengkonsumsi dosis lebih dari 120 mg per hari. Pada anak-anak usia 6 sampai 12 tahun, dosis obat adalah 30 mg tiap 12 jam sekali. Dosis yang diberikan tidak boleh melebihi dari 60 mg per hari.
Sedangkan untuk anak-anak usia 4 sampai 6 tahun, obat dikonsumsi dengan dosis 15 mg per hari tiap 12 jam sekali. Perlu diingat, dosis tidak boleh melebihi 20 mg per hari.
Bentuk tablet ini, aturan mengkonsumsinya dengan menelan utuh obat. Hindarilah menggerus atau mengunyah obat. Sedangkan bentuk tablet hisap, konsumsi obat dengan dibiarkan meleleh di dalam mulut kemudian ditelan. Obat juga bisa dikonsumsi dengan mengunyahnya lalu ditelan.
Untuk dewasa dosis dan aturan pakainya 30 mg tiap 6 sampai 8 jam. Anak-anak usia 6 sampai 12 tahun, konsumsi obat dengan dosis 15 mg tiap 6 hingga 8 jam. Ingat, dosis tidak boleh melebihi dari 60 mg per hari.
Sedangkan untuk anak-anak usia 4 sampai 6 tahun, dosis obat adalah 7,5 mg tiap 6 hingga 8 jam. Dosis yang diberikan jangan sampai melebihi dari 20 mg per hari.
Ketika mengkonsumsinya, Anda dianjurkan untuk menggunakan sendok atau gelas takar yang telah tersedia di dalam kemasan obat. Hindarilah menggunakan sendok makan biasa karena dosis bisa berbeda dengan yang diresepkan dokter.
Pada jenis bentuk permen pelega tenggorokan (lozenges), untuk dewasa obat dikonsumsi dengan dosis 5 sampai 15 mg tiap 2 hingga 4 jam. Dosis yang diberikan tidak boleh melebihi 120 mg per hari.
Untuk anak-anak usia 6 sampai 12 tahun, obat dikonsumsi dengan dosis 5 hingga 10 mg tiap 2 sampai 6 jam sekali. Dosis tidak boleh melebihi dari 60 mg per hari. Obat dapat dikonsumsi dengan cara dihisap di dalam mulut lalu dibiarkan meleleh.
Untuk meningkatkan manfaat yang diberikan secara maksimal, dianjurkan untuk mengkonsumsi obat secara teratur dan sesuai dengan dosis serta aturan pakainya. Namun segera hentikan pemakaian obat jika setelah mengkonsumsinya hingga 1 minggu batuk kering Anda tidak kunjung sembuh.
Apalagi jika Anda mulai merasakan demam, badan menggigil, kulit kemerahan, hingga sakit kepala. Segera lakukanlah pemeriksaan ke dokter. Dokter akan memberikan penanganan lebih lanjut dengan tepat terkait efek samping yang Anda dialami.
Jika Anda lupa mengkonsumsi obat, jangan menggandakan dosis. Segeralah mengkonsumsinya jika jeda jadwal konsumsi obat berikutnya tidak terlalu dekat. Namun jika jaraknya sudah dekat, maka abaikan mengkonsumsi obat.
Jangan sampai mengurangi dan menambah dosis obat sendiri tanpa sepengetahuan dokter karena dapat menyebabkan overdosis. Karena overdosis tersebut dapat memicu masalah kesehatan hingga kematian. Masalah kesehatan yang muncul seperti:
- Gangguan penglihatan.
- Detak jantung lebih cepat.
- Halusinasi.
- Kejang-kejang.
- Sulit bernapas.
- Kehilangan kesadaran.
Efek Samping Mengkonsumsi Dextromethorphan
Ketika mengkonsumsi Dextromethorphan, Anda bisa mengalami efek samping tertentu. Efek samping yang dirasakan Anda bisa berbeda dengan orang lain. Lalu apa saja efek samping jika mengkonsumsi obat ini?
- Pusing.
- Sakit kepala.
- Mual.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Diare.
- Mengantuk.
- Insomnia.
- Kelelahan.
- Gelisah dan gugup.
- Gemetar.
Jika Anda mengalami efek samping tersebut dan tidak kunjung membaik serta malah semakin memburuk, maka segera lakukan pemeriksaan kepada dokter. Dokter akan memberikan penanganan tepat untuk mengatasi masalah efek samping Anda.
Interaksi Dextromethorphan dengan Obat Lain
Dextromethorphan dapat berinteraksi ketika dikonsumsi secara bersamaan dengan obat lain. Jika dibiarkan terus menerus, dapat memberikan efek samping pada kesehatan Anda. Jenis obat tersebut seperti:
- Golongan obat selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI), atau obat monoamine oxidase inhibitors (MAOI) seperti Phenelzine. Jika dikonsumsi bersamaan dengan Dextromethorphan dapat menyebabkan meningkatnya resiko serotonin syndrome.
- Obat paroxetine, quinidine, terbinafine, atau fluoxetine, dapat meningkatkan resiko keracunan obat.
- Jika dikonsumsi bersamaan dengan antihistamin atau obat golongan central nervous system depressants (CNS) dapat meningkatkan resiko efek samping pada sistem saraf.
Itulah manfaat yang Anda dapatkan jika mengkonsumsi obat Dextromethorphan . Ingatlah untuk mengkonsumsi obat sesuai dosis dan aturan pakainya dengan tepat. Serta hindarilah mengkonsumsi obat secara sembarangan untuk menghindarkan munculnya masalah kesehatan lainnya.
Nah Anda bisa mendapatkan obat ini dengan mudah di apotek online terlengkap dari Medicastore. Medicastore menyediakan obat dengan harga terjangkau dan pasti berkualitas serta telah mendapatkan ijin edar dari BPOM.