Pemeriksaan kesehatan secara rutin sebaiknya dilakukan oleh setiap orang dewasa, baik pria ataupun wanita. Setelah sebelumnya membahas mengenai jenis pemeriksaan kesehatan untuk wanita, maka saat ini kita akan membahas mengenai pemeriksaan kesehatan yang sebaiknya dilakukan oleh pria.
Manfaat dari dilakukannya pemerikaan kesehatan secara rutin antara lain :
- Mendeteksi adanya penyakit tertentu
- Memperkecil resiko adanya masalah kesehatan di masa depan
- Mendorong gaya hidup yang lebih sehat, dll.
Meskipun kita merasa sehat & tidak mempunyai keluhan kesehatan, tetap saja pemeriksaan kesehatan ini penting untuk dilakukan secara rutin. Karena banyak orang yang tidak sadar dirinya mempunyai penyakit kronis seperti hipertensi ataupun kolesterol hingga akhirnya penyakit tersebut menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari..
Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang direkomendasikan untuk dilakukan oleh pria, terutama yang telah berusia > 40 tahun.
1. Pemeriksaan Mata
Menurut American Optometric Association, setiap pria yang berusia < 60 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan mata setiap 2-3 tahun sekali, sedangkan bagi yang berusia > 60 tahun, pemeriksaan tersebut sebaiknya dilakukan setiap tahun. Kemudian bagi yang memiliki riwayat penyakit diabetes, tekanan darah tinggi atau riwayat keluarga dengan masalah pada panglihatannya, maka pemeriksaan mata setidaknya dilakukan sekali tiap 1-2 tahun.
Pada saat pemeriksaan kesehatan tersebut, dokter akan memeriksa tanda-tanda adanya glukoma (meningkatnya tekanan di mata yang dapat menghilangkan penglihatan), penurunan fungsi makular (disorientasi retina) & katarak (timbulnya lapisan tipis pada lensa mata).
2. Pemeriksaan Gigi
Meskipun pemeriksan gigi tahunan sering direkomendasikan, tetapi tidak ada panduan yang pasti mengenai seberapa sering sebaiknya orang dewasa melakukan pemeriksaan gigi. Menyikat gigi ataupun membersihkan dengan benang gigi secara rutin setiap hari sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi & gusi, tetapi mengenai berapa sering seseorang melakukan pemeriksaan gigi merupakan keputusan setiap individu.
Pria yang merokok atau mengunyah tembakau, seperti juga pria yang mempunyai penyakit diabetes, mulut kering ataupun infeksi HIV dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi lebih sering, karena mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena masalah kesehatan gigi & gusi.
3. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah secara rutin dapat membantu mengetahui tekanan darah yang tinggi, sebelum timbul komplikasi yang merugikan seperti serangan jantung ataupun stroke. Pemeriksaan tekanan darah ini dianjurkan untuk dilakukan pada usia > 18 tahun. Jika tekanan darahnya normal (< 140/90 mmhg), maka pemeriksaan ulang dapat dilakukan setiap 1-2 tahun sekali. Tetapi, jika hasil pemeriksaan tekanan darah tersebut ternyata tinggi, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan ulang dalam waktu 1-2 bulan, dengan diikuti pengobatan dalam waktu seminggu kemudian bila tekanan darahnya belum turun juga.
4. Pemeriksaan Kadar Kolesterol
Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah yang meliputi pemeriksaan kadar total kolesterol, LDL & HDL dapat membantu mengetahui resiko tubuh terhadap penyakit jantung. Dimulai pada usia 20 tahun, maka pemeriksaan kolesterol ini dapat dilakukan setiap 5 tahun sekali, bila hasilnya normal. Tetapi bila hasilnya diatas batas normal atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung, maka dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan kadar kolesterol ini lebih sering.
5. Pemeriksaan Usus Besar
Dokter dapat menggunakan tes yang berbeda-beda untuk mendeteksi adanya pertumbuhan (polip) atau luka yang dapat mengarah menjadi kanker di dalam usus besar. Deteksi penyakit tersebut biasanya dimulai pada usia 50 tahun, tetapi dapat dilakukan lebih awal bila mempunyai riwayat keluarga dengan kanker usus. The American Cancer Society merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan feses tahunan untuk melihat adanya darah dalam feses, yang dapat menjadi penanda kanker usus.
Sebagai tambahan mereka juga menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan yang disebut dengan flexible sigmoidoscopy setiap 5 tahun sekali, yaitu suatu pemeriksaan dimana pipa kecil & kamera dimasukkan melalui rektal untuk melihat sebagian usus besar, pemeriksaan ini sering juga dikombinasikan dengan pemeriksaan sinar X terhadap usus besar. Pilihan lain adalah colonoscopy, yaitu pemeriksan melalui kamera & pipa kecil yang juga dimasukkan melalui rektal untuk melihat keseluruhan usus besar. Pemeriksaan colonoscopy tersebut perlu dilakukan setiap 10 tahun sekali.
6. Pemeriksaan Prostat
Terdapat perbedaan pendapat mengenai perlu tidaknya pemeriksaan awal mengenai kanker prostat ini dilakukan. Hal ini karena penelitian yang telah dilakukan, tidak dapat menunjukkan hasil akhir (menurut pandangan beberapa ahli) yang menyatakan bahwa deteksi dini kanker prostat dapat menyelamatkan nyawa seseorang. Sebagai contoh, the American College of Preventive Medicine (ACPM ) merekomendasikan untuk tidak melakukan pemeriksaan secara rutin, baik melalui digital rectal exam (DRE) ataupun tes PSA (prostate specific antigen). Mereka hanya menyarankan bahwa setiap pria perlu diberikan informasi yang cukup mengenai pemeriksaan kanker prostat & keputusan untuk melakukan atau tidaknya terhadap pemeriksaan tersebut diserahkan kepada setiap individu melalui pengarahan dari dokternya.
Sedangkan the American Cancer Society menyebutkan bahwa setiap pria yang telah berusia > 50 tahun yang mempunyai angka harapan hidup > 10 tahun, sebaiknya ditawarkan untuk melakukan kedua pemeriksaan tersebut. Kemudian bila mempunyai resiko tinggi untuk terkena kanker prostat (ada riwayat keluarga yang terkena kanker prostat), maka pemeriksaan tersebut dapat dimulai sejak usia 45 tahun.
7. Pemeriksaan Testis
Kanker testis, yang merupakan kanker yang paling umum diderita pria usia 15-35 tahun di Amerika, merupakan jenis kanker yang dapat disembuhkan, terutama bila diketahui sejak dini. Para dokter sepakat bahwa pemeriksaan testis untuk mengetahui ada tidaknya kanker testis, menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin oleh dokter. Akan tetapi, tidak semua dokter sepakat mengenai perlunya dilakukan pemeriksaan testis setiap bulan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan / pertumbuhan pada testis. Menurur the American Cancer Society, hal tersebut merupakan keputusan yang perlu diambil secara individu antara orang tersebut dengan dokternya.
Demikian beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang sebaiknya dilakukan oleh pria. Tetapi mengenai jenis pemeriksaan apa saja yang sebaiknya dilakukan seseorang adalah keputusan setiap individu, terutama dengan pengarahan dari dokternya.
Selain itu, hal yang penting dilakukan untuk menghindari penyakit adalah dengan menjaga gaya hidup yang sehat. Terutama dengan menjaga pola makan, tidak merokok, cukup istirahat, cukup aktifitas fisik secara rutin & mengelola stres dengan baik.
Sumber : medicinenet.com