(Sumber gambar: www.askdrshah.com)
‘Si kecil baru bulan lalu sembuh dari batuk pilek, kenapa sekarang mulai pilek lagi?’. Mungkin kalimat tersebut pernah Anda ucapkan, atau sedang terjadi sekarang ini.
Mengapa anak-anak mudah sekali batuk pilek? Apakah daya tahan tubuhnya lemah? Atau kurang vitamin?
Batuk pilek adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita anak-anak. Bayi dan balita dapat mengalami batuk pilek setidaknya enam, hingga 10 kali dalam setahun. Anak-anak usia pra-sekolah dapat menderita batuk pilek sekitar 9 kali, dan anak-anak usia TK dapat menderita batuk pilek sekitar 12 kali setahun. Anak-anak yang dititipkan di tempat penitipan anak dapat lebih sering. Batuk pilek dapat berkurang ketika anak sudah berusia di atas 6 tahun.
Apa Penyebab Batuk Pilek?
Batuk pilek disebabkan oleh virus yang mengiritasi lapisan hidung dan tenggorokan. Ada lebih dari 200 jenis virus berbeda yang menyebabkan batuk pilek, akan tetapi sebagian besar batuk pilek disebabkan oleh virus jenis rhinovirus.
Mengapa Anak Mudah Batuk Pilek?
Virus batuk pilek mudah menular. Penularan batuk pilek terjadi melalui udara dan kontak langsung. Bila seseorang yang sakit bersin atau batuk, sejumlah virus dapat terbang ke udara, yang kemudian bila terhirup anak, virus tersebut akan menempel di membran hidung anak dan menyebabkan anak menjadi sakit. Selain itu, anak (terutama bayi), senang menyentuh bagian-bagian wajah seperti hidung, mulut dan mata. Bila anak kontak dengan penderita batuk pilek, anak akan mudah tertular.
Udara yang kering, baik di dalam maupun di luar ruangan, dapat menurunkan daya tahan terhadap infeksi virus penyebab batuk pilek. Begitu juga dengan seorang perokok atau berada di sekitar perokok. Perokok lebih mudah terkena batuk pilek dibandingkan bukan perokok dan gejalanya dapat lebih berat dan lebih lama, dan bahkan bisa menjadi bronchitis atau pneumonia.
Bagaimana Mengobati Batuk Pilek pada Anak?
Batuk pilek karena virus dapat sembuh sendiri. Antibiotik tidak diperlukan untuk mengobati batuk pilek. Obat-obatan lain dapat digunakan untuk meredakan gejala batuk pilek seperti nyeri otot, sakit kepala, dan demam.
Anda dapat memberikan obat yang mengandung asetaminofen atau ibuprofen (jangan berikan ibuprofen pada bayi yang berusia enam bulan ke bawah) sesuai dosis yang direkomendasikan. Jangan pernah berikan aspirin pada anak atau remaja karena pemberiannya dikaitkan dengan sindroma Reye.
Banyak ahli yang menyebutkan pemberian obat batuk pilek yang dijual bebas yang mengandung dekongestan dan antihistamin pada anak kurang dari 6 tahun tidak diperlukan. Hanya ada sedikit bukti bahwa obat tersebut bekerja, dan dekongestan dapat menyebabkan halusinasi, iritabilitas (rewel) dan denyut jantung yang tidak teratur, terutama pada bayi.
Jadi, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?
Anda dapat melakukan hal berikut ini untuk membantu anak merasa nyaman dan cepat sembuh:
- Berikan anak banyak cairan, bisa berupa air putih, cairan elektrolit, jus apel, atau sup hangat.
- Pastikan anak cukup istirahat.
- Untuk mengatasi hidung tersumbat, Anda dapat menggunakan spray hidung yang mengandung larutan garam (saline), bukan spray dekongestan.
- Jauhkan anak dari asap rokok.
- Gunakan humidifier (alat pelembab udara) di malam hari untuk membantu anak bernapas lebih mudah.
Bisakah Batuk Pilek Dicegah?
Karena terlalu banyak virus yang menyebabkan batuk pilek, tidak ada vaksin yang benar-benar dapat mencegahnya. Untuk menghindari batuk pilek pada anak, lakukan hal berikut:
- Jauhi penderita batuk pilek
- Hindari menjadi perokok pasif
- Sering mencuci tangan, terutama setelah membersihkan hidung
- Tidak menggunakan handuk, gelas, atau peralatan makan yang sama dengan penderita batuk pilek
- Tidak menggunakan tisu yang sudah dipakai orang lain
Para ahli tidak yakin apakah penggunaan vitamin C atau zinc dapat mengurangi lamanya atau beratnya penyakit batuk pilek, akan tetapi, dosis besar yang dikonsumsi setiap hari dapat memiliki efek samping negatif.
Konsultasikan dengan dokter apabila batuk pilek anak tidak kunjung sembuh, atau bertambah berat, dan jangan berikan anak Anda obat atau herbal yang belum diketahui keamanannya.
Referensi:
- https://kidshealth.org/en/parents/cold.html
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P02966
- https://www.webmd.com/cold-and-flu/cold-guide/children_colds#1